Menikmati Wisata Unggulan di KBB dengan Nuansa Resort Seperti di Bali
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT -
Sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi penyumbang PAD terbesar bagi kas daerah Pemda KBB. Ini dikarenakan beragam destinasi wisata ada di KBB, mulai dari wisata alam, wisata belanja, kuliner, hingga wisata edukasi bisa dinikmati oleh wisatawan.
Salah satu destinasi wisata yang menjadi unggulan di KBB dan memiliki ciri khas budaya yang begitu kuat adalah Dusun Bambu yang ada di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua. Objek wisata yang mengusung konsep private sanctuary lifestyle ini membidik segmen wisatawan menengah ke atas.
Ini lokasi wisata yang cocok bagi keluarga yang ingin merasakan suasana liburan dengan suasana nyaman, tenang, dan aman, sambil menikmati sejuknya udara Kawasan Bandung Utara. Beragam spot yang semuanya instagramable dan layaknya sebuah resort mewah seperti Bali bisa dinikmati di tempat ini.
Pengelola Dusun Bambu memang begitu konsen dalam pengembangan wisata ecotourism yang ramah lingkungan dan menyatu dengan alam. Konsep tersebut dikolaborasikan dengan unsur budaya Sunda yang begitu kental dengan pengaruh kampung adat Ciptagelar di Sukabumi. Sehingga menciptakan harmonisasi yang kuat dan menjadi icon pariwisata unggulan di KBB. Atas dasar itulah Dusun Bambu mendapat penghargaan ISTA tahun 2019 dari Kementerian Pariwisata, serta ASEAN Sustainable Tourism Award (ASTA) tahun 2020.
"Konsep kami memang bukan mass tourism tapi quality tourism, yang mengarah pada private sanctuary lifestyle. Makanya wisatawan di sini bisa bebas menikmati suasana alam yang begitu asri dan sejuk," kata General Manager Objek Wisata Dusun Bambu, Patar Aruan.
Di tempat ini wisatawan bisa menikmati sejumlah spot dan tempat. Seperti kampung Sunda Lembur Urang, Museum Galeri Flora Indonesia yang menampilkan ribuan spesies tanaman. Kemudian ada bike track, camping ground, coutage, juga terdapat kedai teh Walini By Me dan kedai Nusantara Coffee. Pengunjung bisa mendapat edukasi tentang berbagai jenis teh, kopi dan cara meraciknya.
Selama pandemi Covid-19, pihak pengelola juga mengedepankan keamanan dan kenyamanan bagi para tamu yang datang. Protokol kesehatan diterapkan sangat ketat, bahkan untuk parkir kendaraan tamu juga harus menerapkan physical distancing. Pengunjung harus registrasi online, saat masuk ada tempat cuci tangan sensor tanpa sentuhan dan ada kamera thermal otomatis mengecek suhu tubuh.
"Pengunjung juga harus masuk ke ozone chamber untuk sterilisasi kuman, bakteri, maupun virus. Protokol ketat ini dilakukan demi menghindari adanya penularan virus," tuturnya.
Selain suasana alam, wisatawan juga bisa menikmati beragam kuliner khas Dusun Bambu. Beragam makanan etnik yang menggugah selera bisa di pesan di Rumah Makan Purbasari yang memiliki latar pemandangan danau. Tempat lain yakni Burangrang Resto yang menampilkan tradisional serta modern food, serta di Saung Bebek Kabayan dengan sajian Bebek Serundeng atau Gule Itik.
"Makanan di sini semuanya halal food, keistimewaan dan kekhasannya selain kaya rempah-rempah juga ada yang disajikan dengan bambu sebagai ciri khas Dusun Bambu," kata Chef Dusun Bambu, Tumino, yang berpengalaman puluhan tahun sebagai chef di hotel-hotel bintang lima ini.
Salah seorang pengunjung asal Jakarta, Renata Firgiyanti (32) mengaku, sangat menikmati suasana liburan bersama keluarganya di Dusun Bambu. Suasana alamnya sangat sejuk dan asri, nuansa budayanya juga kental, dan makanannya juga setara dengan citarasa hotel bintang lima. "Puas ngajak liburan keluarga ke sini, suasananya tidak kalah kalau saya liburan ke Bali. Pastinya, nanti akan returning lagi ke sini," ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Heri Pratomo menyebutkan, pihaknya terus mendorong pengelola pariwisata untuk berkreasi dan berinovasi dalam membuat pariwisata yang ramah lingkungan. Sebab pariwisata sudah menjadi fashion dan soul-nya Pemda KBB, sehingga political will pemerintah daerah yang dibuat pasti akan mendukung pada kemajuan sektor wisata.
"Pandemi Covid-19 harus jadi momentum kebangkitan, apalagi KBB punya banyak potensi wisata sehingga diharapkan ada percepatan pemulihan ekonomi di masyarakat ketika sektor wisata kembali menggeliat," tuturnya. ADV
Sektor pariwisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi penyumbang PAD terbesar bagi kas daerah Pemda KBB. Ini dikarenakan beragam destinasi wisata ada di KBB, mulai dari wisata alam, wisata belanja, kuliner, hingga wisata edukasi bisa dinikmati oleh wisatawan.
Salah satu destinasi wisata yang menjadi unggulan di KBB dan memiliki ciri khas budaya yang begitu kuat adalah Dusun Bambu yang ada di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua. Objek wisata yang mengusung konsep private sanctuary lifestyle ini membidik segmen wisatawan menengah ke atas.
Ini lokasi wisata yang cocok bagi keluarga yang ingin merasakan suasana liburan dengan suasana nyaman, tenang, dan aman, sambil menikmati sejuknya udara Kawasan Bandung Utara. Beragam spot yang semuanya instagramable dan layaknya sebuah resort mewah seperti Bali bisa dinikmati di tempat ini.
Pengelola Dusun Bambu memang begitu konsen dalam pengembangan wisata ecotourism yang ramah lingkungan dan menyatu dengan alam. Konsep tersebut dikolaborasikan dengan unsur budaya Sunda yang begitu kental dengan pengaruh kampung adat Ciptagelar di Sukabumi. Sehingga menciptakan harmonisasi yang kuat dan menjadi icon pariwisata unggulan di KBB. Atas dasar itulah Dusun Bambu mendapat penghargaan ISTA tahun 2019 dari Kementerian Pariwisata, serta ASEAN Sustainable Tourism Award (ASTA) tahun 2020.
"Konsep kami memang bukan mass tourism tapi quality tourism, yang mengarah pada private sanctuary lifestyle. Makanya wisatawan di sini bisa bebas menikmati suasana alam yang begitu asri dan sejuk," kata General Manager Objek Wisata Dusun Bambu, Patar Aruan.
Di tempat ini wisatawan bisa menikmati sejumlah spot dan tempat. Seperti kampung Sunda Lembur Urang, Museum Galeri Flora Indonesia yang menampilkan ribuan spesies tanaman. Kemudian ada bike track, camping ground, coutage, juga terdapat kedai teh Walini By Me dan kedai Nusantara Coffee. Pengunjung bisa mendapat edukasi tentang berbagai jenis teh, kopi dan cara meraciknya.
Selama pandemi Covid-19, pihak pengelola juga mengedepankan keamanan dan kenyamanan bagi para tamu yang datang. Protokol kesehatan diterapkan sangat ketat, bahkan untuk parkir kendaraan tamu juga harus menerapkan physical distancing. Pengunjung harus registrasi online, saat masuk ada tempat cuci tangan sensor tanpa sentuhan dan ada kamera thermal otomatis mengecek suhu tubuh.
"Pengunjung juga harus masuk ke ozone chamber untuk sterilisasi kuman, bakteri, maupun virus. Protokol ketat ini dilakukan demi menghindari adanya penularan virus," tuturnya.
Selain suasana alam, wisatawan juga bisa menikmati beragam kuliner khas Dusun Bambu. Beragam makanan etnik yang menggugah selera bisa di pesan di Rumah Makan Purbasari yang memiliki latar pemandangan danau. Tempat lain yakni Burangrang Resto yang menampilkan tradisional serta modern food, serta di Saung Bebek Kabayan dengan sajian Bebek Serundeng atau Gule Itik.
"Makanan di sini semuanya halal food, keistimewaan dan kekhasannya selain kaya rempah-rempah juga ada yang disajikan dengan bambu sebagai ciri khas Dusun Bambu," kata Chef Dusun Bambu, Tumino, yang berpengalaman puluhan tahun sebagai chef di hotel-hotel bintang lima ini.
Salah seorang pengunjung asal Jakarta, Renata Firgiyanti (32) mengaku, sangat menikmati suasana liburan bersama keluarganya di Dusun Bambu. Suasana alamnya sangat sejuk dan asri, nuansa budayanya juga kental, dan makanannya juga setara dengan citarasa hotel bintang lima. "Puas ngajak liburan keluarga ke sini, suasananya tidak kalah kalau saya liburan ke Bali. Pastinya, nanti akan returning lagi ke sini," ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Heri Pratomo menyebutkan, pihaknya terus mendorong pengelola pariwisata untuk berkreasi dan berinovasi dalam membuat pariwisata yang ramah lingkungan. Sebab pariwisata sudah menjadi fashion dan soul-nya Pemda KBB, sehingga political will pemerintah daerah yang dibuat pasti akan mendukung pada kemajuan sektor wisata.
"Pandemi Covid-19 harus jadi momentum kebangkitan, apalagi KBB punya banyak potensi wisata sehingga diharapkan ada percepatan pemulihan ekonomi di masyarakat ketika sektor wisata kembali menggeliat," tuturnya. ADV
(atk)