Warga Sape Bima Minta Polisi Serius Ungkap Kasus Pencurian Ternak
loading...
A
A
A
BIMA - Kasus pencurian dan penculikan ternak di Bima-Nusa Tenggara Barat, semakin marak terjadi menjelang hari lebaran. Tercatat, di Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, lebih dari 6 kasus dalam sepekan ini telah dilaporkan.
Menindaklanjuti kekesalan tersebut, warga Sape Utara yang terdiri dari 4 Desa yakni Desa Lamere, Desa Poja, Desa Buncu dan Desa Kowo, beserta puluhan Aliansi Mahasiswa setempat, mengadakan pertemuan di Kantor Pos Polisi Sape Utara di Desa Lamere guna membahas kejadian tersebut pada Rabu (20/05/2020).
Dalam pertemuan itu, selain 4 kepala Desa berikut Ketua BPD masing masing desa, juga dihadiri oleh Kapolsek Sape, Danramil Sape, Brimob, dan sejumlah personil kepolisian berikut perwakilan warga dan mahasiswa.
Inti dari pertemuan itu, guna merancang meminimalisir angka kriminalitas yang sering terjadi di Kecamatan Sape.
Menurut warga, kejadian pencurian dan penculikan ternak di Kecamatan betul betul sangat meresahkan warga. Dan itu terjadi meningkat setiap tahunnya terlebih menjelang hari lebaran. (Baca juga: Kasus Perbudakan Kapal China, 2 Warga Tegal Jadi Tersangka )
"Aksi pencurian dan penculikan ternak oleh para pelaku dengan melintasi perbukitan. Biasanya mereka (pelaku) kerap menyebelih hewan curian di atas pegunungan dan dagingnya dimasukan kedalam karung lalu dimuat menggunakan mobil pick up," kata Ketua Aliansi Mahasiswa Sape Utara, Ridwan.
Meski kejadian itu telah dilaporkan secara resmi, lanjutnya, namun pihak Kepolisian Sektor Sape dinilai tidak serius dan lamban dalam mengungkap kasus tersebut. Hal itulah yang membuat sebagian besar warga ingin bertindak sendiri dengan menangkap para pelaku lalu dihakimi sesuai kehendak. (Baca juga: Bupati Asmat Imbau Warga Muslim Salat Idul Fitri di Rumah )
Tak hanya itu, aksi para pelaku ini pula ditenggarai lantaran Kantor Pos Polisi di Kecamatan Sape utara sudah tidak berfungsi seperti sedia kala. Minimnya jumlah personil yang bertugas pada Pos tersebut sehingga membuat angka kriminalitas sepanjang jalan perbukitan juga meningkat.
"Tak hanya kasus pencurian dan penculikan ternak, namun beberapa waktu lalu terjadi kasus perampokan dan pembunuhan terhadap pelajar yang sedang melintas tepat di Kantor Pos Polisi Sape Utara," cetus Ridwan.
Untuk mengantisipasi hal itu, permintaan warga yang telah disepakati bersama saat pertemuan yakni meminta agar aparat Kepolisian, Brimob, TNI, melakukan Patroli rutin di lintas jalan Sape Utara. Selain itu l, menggelar sweeping pemeriksaan setiap pengendara yang melintas di jalan perbukitan Sape Utara pada malam hari, Kepolisian dipastikan akan mengusut tuntas setiap kasus yang dilaporkan, mengaktifkan kembali Pos Polisi, dan mengadakan ronda malam di 4 desa yang berada di Sape Utara.
Ditempat yang sama, Kapolres Sape, AKP Quraisin membenarkan adanya kasus pencurian dan penculikan ternak yang kerap terjadi akhir akhir ini di Wilayah Sape Utara. Dijelaskannya, terkait kasus yang meresahkan warga Sape, dua pelaku di antaranya telah berhasil diringkus. (Baca juga: Kasus Positif COVID-19 Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada Transmisi Lokal )
Sementara, terkait mengaktifkan kembali Pos Pol Sape Utara, jelas kita akan berkoordinasi kembali ke Kapolres Bima Kota untuk menambah personil penjagaan. Karena, saat ini hanya ada dua personil polisi saja yang menjaga di Pos Pol tersebut.
"Dua pelaku pencurian dan penculikan ternak sudah mau dilimpahkan ke Kejaksaan. Insya Allah kita akan bekerja keras lagi untuk mengungkap para pelaku lainnya. Sementara untuk Pos Polisi akan kami minta tambahan jumlah personilnya sama Bapak Kapolres Bima Kota," Jelas quraisin saat diwawancarai usai pertemuan.
Menindaklanjuti kekesalan tersebut, warga Sape Utara yang terdiri dari 4 Desa yakni Desa Lamere, Desa Poja, Desa Buncu dan Desa Kowo, beserta puluhan Aliansi Mahasiswa setempat, mengadakan pertemuan di Kantor Pos Polisi Sape Utara di Desa Lamere guna membahas kejadian tersebut pada Rabu (20/05/2020).
Dalam pertemuan itu, selain 4 kepala Desa berikut Ketua BPD masing masing desa, juga dihadiri oleh Kapolsek Sape, Danramil Sape, Brimob, dan sejumlah personil kepolisian berikut perwakilan warga dan mahasiswa.
Inti dari pertemuan itu, guna merancang meminimalisir angka kriminalitas yang sering terjadi di Kecamatan Sape.
Menurut warga, kejadian pencurian dan penculikan ternak di Kecamatan betul betul sangat meresahkan warga. Dan itu terjadi meningkat setiap tahunnya terlebih menjelang hari lebaran. (Baca juga: Kasus Perbudakan Kapal China, 2 Warga Tegal Jadi Tersangka )
"Aksi pencurian dan penculikan ternak oleh para pelaku dengan melintasi perbukitan. Biasanya mereka (pelaku) kerap menyebelih hewan curian di atas pegunungan dan dagingnya dimasukan kedalam karung lalu dimuat menggunakan mobil pick up," kata Ketua Aliansi Mahasiswa Sape Utara, Ridwan.
Meski kejadian itu telah dilaporkan secara resmi, lanjutnya, namun pihak Kepolisian Sektor Sape dinilai tidak serius dan lamban dalam mengungkap kasus tersebut. Hal itulah yang membuat sebagian besar warga ingin bertindak sendiri dengan menangkap para pelaku lalu dihakimi sesuai kehendak. (Baca juga: Bupati Asmat Imbau Warga Muslim Salat Idul Fitri di Rumah )
Tak hanya itu, aksi para pelaku ini pula ditenggarai lantaran Kantor Pos Polisi di Kecamatan Sape utara sudah tidak berfungsi seperti sedia kala. Minimnya jumlah personil yang bertugas pada Pos tersebut sehingga membuat angka kriminalitas sepanjang jalan perbukitan juga meningkat.
"Tak hanya kasus pencurian dan penculikan ternak, namun beberapa waktu lalu terjadi kasus perampokan dan pembunuhan terhadap pelajar yang sedang melintas tepat di Kantor Pos Polisi Sape Utara," cetus Ridwan.
Untuk mengantisipasi hal itu, permintaan warga yang telah disepakati bersama saat pertemuan yakni meminta agar aparat Kepolisian, Brimob, TNI, melakukan Patroli rutin di lintas jalan Sape Utara. Selain itu l, menggelar sweeping pemeriksaan setiap pengendara yang melintas di jalan perbukitan Sape Utara pada malam hari, Kepolisian dipastikan akan mengusut tuntas setiap kasus yang dilaporkan, mengaktifkan kembali Pos Polisi, dan mengadakan ronda malam di 4 desa yang berada di Sape Utara.
Ditempat yang sama, Kapolres Sape, AKP Quraisin membenarkan adanya kasus pencurian dan penculikan ternak yang kerap terjadi akhir akhir ini di Wilayah Sape Utara. Dijelaskannya, terkait kasus yang meresahkan warga Sape, dua pelaku di antaranya telah berhasil diringkus. (Baca juga: Kasus Positif COVID-19 Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada Transmisi Lokal )
Sementara, terkait mengaktifkan kembali Pos Pol Sape Utara, jelas kita akan berkoordinasi kembali ke Kapolres Bima Kota untuk menambah personil penjagaan. Karena, saat ini hanya ada dua personil polisi saja yang menjaga di Pos Pol tersebut.
"Dua pelaku pencurian dan penculikan ternak sudah mau dilimpahkan ke Kejaksaan. Insya Allah kita akan bekerja keras lagi untuk mengungkap para pelaku lainnya. Sementara untuk Pos Polisi akan kami minta tambahan jumlah personilnya sama Bapak Kapolres Bima Kota," Jelas quraisin saat diwawancarai usai pertemuan.
(mpw)