Video ABG di Pangkalan Bun Berkelahi Rebutan Pacar Viral di Medsos

Kamis, 08 April 2021 - 15:05 WIB
loading...
Video ABG di Pangkalan Bun Berkelahi Rebutan Pacar Viral di Medsos
Netizen di Kotawaringin Barat, Kalteng dihebohkan dengan beredarnya video rekaman aksi perkelahian dua anak baru gede (ABG) perempuan di sebuah jalan di Pangkalan Bun. Foto SINDOnews
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Netizen di Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng dihebohkan dengan beredarnya video rekaman aksi perkelahian dua anak baru gede (ABG) perempuan di sebuah jalan di Pangkalan Bun. Anak di bawah umur ini berkelahi diduga rebutan pacar. Dalam video pendek berdurasi 16 detik, tampak lokasi perkelahian di jalan Sampuraga Baru, Kelurahan Madurejo, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Perkalahian terjadi pada Sabtu (3/4/2021), namun videonya viral baru pada Rabu (7/4/2021) malam. Keduanya saling adu jotos dan sambil meneriakan kata-kata kasar. Sementara beberapa teman mereka di lokasi hanya menyaksikan kejadian tersebut.

Kapolres Kotawaringin Barat, AKBP Devy Firmansyah melalui, Kasatreskrim AKP Rendra Aditia Dhani, mengungkapkan kronologi kejadian bermula dari dua remaja berinisial M (16) menuduh T (16) merebut pacarnya, karena merasa tidak terima akhirnya M dan T bertemu di jalan Sampuraga Baru. Alih-alih menyelesaikan perselisihan malah saling adu jotos dan adu mulut.

Sebelum memulai perkelahian tersebut teman mereka berinisial B (15), diminta untuk merekam aksi kedua remaja tersebut dengan tujuan siapa yang kalah dan siapa yang menang. Namun, video berdurasi 16 detik tersebut tidak sengaja di upload di status WA miliknya sehingga video tersebut viral.

"Kedua remaja tersebut sudah berdamai, sudah menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan dengan didampingi keluarga masing-masing, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tidak terpuji tersebut," ujar Rendra, Kamis 8 April 2021. Darah

Mengingat kedua remaja tersebut masih di bawah umur, Rendra menekankan agar pengawasan terhadap anak terus ditingkatkan. Sebab kesalahan seperti kasus tersebut dinilai bukan sepenuhnya kesalahan anak namun perlunya pengawasan lebih dari orang tua.

“Kesalahan anak tidak seutuhnya kesalahan anak tetapi juga merupakan kurangnya pengawasan orang tua dan lingkungan, jadi harapannya mari bersama-sama untuk mendidik anak ini baik dari keluarga, lingkungan, dan masyarakat umum.”
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)