Tidak Pentas Selama Pandemi COVID-19, Dalang Wayang Kulit Hancurkan Gamelannya
loading...
A
A
A
BOYOLALI - Aksi seorang dalang wayang kulit di Boyolali, Jawa Tengah yang mengamuk dengan merusak gamelan viral di media sosial. Aksi tersebut dilakukan karena frustasi, selama pandemi tidak ada pentas dan tidak mempunyai pemasukan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
Dalam video berdurasi sekitar 15 detik itu, terlihat seorang dalang wayang kulit sedang merusak sejumlah gamelan atau alat musik pengiring pagelaran wayang kulit miliknya sendiri. Seniman yang diketahui bernama Gondo Wartoyo, warga Boyolali itu tampak merusakkan gamelannya dengan menggunakan palu besar sambil marah marah. Baca juga: Ada Anies Baswedan di Wayang Kulit Virtual HUT ke-39 Warkaban
Menurut Gondo, aksi tersebut dilakukannya secara spontanitas, karena selama masa pandemi belum mendapatkan ijin pentas. “Selama satu tahun tidak memiliki pemasukan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari,” katanya, Selasa (6/4/2021).
Bahkan, Gondo Wartoyo juga sempat menjual beberapa set wayang dan menggadaikan gamelannya. “Karena tidak bisa menebus, akhirnya dijual,” pungkasnya.
Dia berharap, pemerintah bisa memberikan kelonggaran bagi para dalang dan pelaku kesenian lainnya untuk melakukan pentas, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Sehingga para dalang dan pelaku seni bisa mempunyai pemasukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tutupnya.
Dalam video berdurasi sekitar 15 detik itu, terlihat seorang dalang wayang kulit sedang merusak sejumlah gamelan atau alat musik pengiring pagelaran wayang kulit miliknya sendiri. Seniman yang diketahui bernama Gondo Wartoyo, warga Boyolali itu tampak merusakkan gamelannya dengan menggunakan palu besar sambil marah marah. Baca juga: Ada Anies Baswedan di Wayang Kulit Virtual HUT ke-39 Warkaban
Menurut Gondo, aksi tersebut dilakukannya secara spontanitas, karena selama masa pandemi belum mendapatkan ijin pentas. “Selama satu tahun tidak memiliki pemasukan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari hari,” katanya, Selasa (6/4/2021).
Bahkan, Gondo Wartoyo juga sempat menjual beberapa set wayang dan menggadaikan gamelannya. “Karena tidak bisa menebus, akhirnya dijual,” pungkasnya.
Dia berharap, pemerintah bisa memberikan kelonggaran bagi para dalang dan pelaku kesenian lainnya untuk melakukan pentas, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Sehingga para dalang dan pelaku seni bisa mempunyai pemasukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” tutupnya.
(don)