Pandemi Covid-19, Penenun Ulos di Silalahi Jangan Sampai Berhenti

Sabtu, 18 April 2020 - 20:09 WIB
loading...
Pandemi Covid-19, Penenun...
Pandemi Covid-19, Penenun Ulos di Silalahi Jangan Sampai Berhenti. Foto/SINDOnews. Novel M Sinaga
A A A
SIDIKALANG - Di tengah merebaknya wabah pandemik virus corona Covid-19 otomatis melemahkan sendi-sendi perekonomian di setiap wilayah yang ada di Indonesia, salah satunya aktivitas ekonomi oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sektor ekonomi kreatif dalam bidang kerajinan tangan.

Di wilayah Kabupaten Dairi, terdapat satu desa yakni Desa Silalahi 1, Kecamatan Silahisabungan yang merupakan salah satu sentra produksi kain tenun yang masyarakatnya mayoritas bergantung pada produksi kerajinan tangan berbentuk tenunan kain yang dikenal 'ulos batak' di bawah binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Dairi. Para penenun yang biasanya menghasilkan salah satu komoditas untuk keperluan pesta adat, tentu berdampak pada minimnya pesanan pembuatan ulos diakibatkan dihentikannya segala acara pernikahan dan pesta adat selama penanganan Covid-19 di Kabuapten Dairi.(Baca juga: Parfi 56: Pekerja Seni Harian Butuh Kartu Pra Kerja dan BLT )

Namun, bagi Dekranasda Kabupaten Dairi, aktivitas pembuatan ulos dan kegiatan para penenun di Kecamatan Silahisabungan jangan sampai terhenti karena Covid-19 terlebih di era kepemimpinan Bupati Dairi, Dr. Eddy Keleng Ate Berutu melalui Ketua Dekranasda Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu sejak awal terus berupaya melakukan pembinaan dan pelatihan khusus bagi para penenun guna meningkatkan kualitas tenunan agar nantinya dapat dipasarkan bukan hanya di tingkat Nasional bahkan hingga tingkat Internasional.

Ketua Dekranasda Kabuapten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu menyampaikan pihaknya terus berupaya keras bagaimana hasil tenunan masyarakat di Kecamatan Silahisabungan tersebut bukan hanya dijadikan sebagai komoditas untuk acara adat istiadat di Kabupaten Dairi maupun di Kabupaten yang ada di luar Dairi, melainkan harus dapat dipasarkan sebagai fashion sehari hari baik di dalam negeri hingga ke luar negeri.

"Meski ditengah wabah Pandemi, para penenun yang ada di Kecamatan Silahisabungan harus tetap bertenun, dan menghimbau kepada para penenun untuk melakukana aktivitas bertenun di rumah masing-masing, yang hasilnya langung dibeli oleh Dekranasda Kabuapten Dairi," ujar Romy, Rabu (15/4/2020).

Sebelum terjadi wabah Pandemik Covid-19, Ketua Dekranasda Kabuapten Dairi Romy Mariani menerangkan, pihaknya sudah merencanakan hasil tenun yang dikenal dengan nama Tenun Silalahi ini akan dipamerkan dan dijual pada acara inacraft di Jakarta tgl 25 April mendatang, tetapi karena wabah covid-19 pameran tersebut akan diundur sampai waktu yang belum ditentukan. Tidak hanya itu, selain untuk acara Inacraft, hasil tenunan yang memiliki ciri khas tersendiri yakni Tenun Silalahi juga sudah mengerjakan tenunan yang berbentuk kain yang dijadikan bakal baju seragam untuk digunakan di acara jambore Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi Sumatera Utara yang mana Kabupaten Dairi akan menjadi tuan rumah.

"Situasi saat ini memang agak sulit utk mendapatkan beberapa bahan Tenunan tapi sesuai arahan Bapak Bupati mesti berupaya untuk mencari jalan keluarnya agar para penenun tetap bisa berkarya dan bekerja guna mengatasi ekonomi keluarga dalam kondisi wabah covid 19 saat ini," jelas Romy.

Ia melanjutkan, lusa kemarin, Senin (13/4/2020) sekretaris Dekranasda Sabar Pasaribu juga telah menyerahkan bantuan benang dari Dekranasda Kabupaten Dairi kepada ibu-ibu penenun di Desa Silalahi 1, Kecamatan Silahisabungan yang telah diterima langsung oleh koordinator penenun Fretty Purba.

"Para penenun tetap bersemangat walau situasi wabah covid-19. Meski sangat terasa berpengaruh pada sektor ekonomi, karena acara adat saat ini tidak ada, maka tenun utk ulospun saat ini terhenti sehingga para penenun lebih fokus mengerjakan Tenun Silalahi," ujar Romy.

Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Dekranasda akan selalu berupaya dan tetap mendorong semoga hasil kerja dan karya para penenun saat ini dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah ekonomi khususnya bagi ekonomi keluarga para penenun.

"Sampai saat ini Desa Silalahi 1 di Kecamatan Silahisabungan masih merupakan desa binaan PKK tahun 2020 untuk program UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) dimana salah satunya adalah dari usaha tenun ini," tutupnya.
(nfl)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2303 seconds (0.1#10.140)