Gadis Cilik Korban Pembacokan di Pangandaran Dirawat Intensif di RSHS Bandung
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gadis cilik berparas cantik korban pembacokan , Putri Yasmin tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Putri yang baru berusia 5 tahun itu menjadi salah satu korban pembacokan dan pembakaran yang dilakukan Karim (52) di Blok A Pasar Wisata, Kabupaten Pangandaran, Rabu (31/3/2021) lalu.
Akibat tragedi pembacokan dan pembakaran yang terekam kamera video dan sempat viral itu, Putri mengalami luka yang sangat parah. Mengingat kondisinya yang kritis, Putri akhirnya dilarikan ke RSHS Bandung untuk menjalani perawatan intensif.
Baca juga: Kilang Balongan Kembali Terbakar, Polda Jabar: Intensitasnya Kecil
Selama menjalani perawatan di RSHS Bandung, Putri yang ditemani ayahnya mendapatkan pendampingan dari Tim Jabar Quick Response (JQR). Sang ayah pun shock dengan kejadian yang dialami putri kecilnya itu. Terlebih, istrinya pun turut menjadi korban kebiadaban Karim.
"Mengingat kondisi yang cukup kritis, Tim JQR melakukan advokasi di RSHS dan alhamdulillah, pihak Pemerintahan Kabupaten Pangandaran, dalam hal ini Bupati Pangandaran menjadi penjamin untuk pembiayaan perawatan menjelang operasi. Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran (terkait hal ini)," tutur Wina, Anggota JQR saat dikonfirmasi, Jumat (2/4/2021).
Menurut Wina, luka parah yang dideritanya mengharuskan Putri menjalani serangkaian operasi, di antaranya penyambungan syaraf dari salah satu bagian anggota tubuhnya, bedah mulut, hingga bedah plastik.
Baca juga: Perayaan Paskah di Cirebon Dijaga Ketat Polisi dan TNI
"Rencana awal dari bedah mulut dulu pasang ORIF di rahang yang patah, kemudian dari bedah orthopedi kemudian bedah plastik. Tetapi semua itu melihat penilaian akhir," katanya.
Hingga Jumat (4/3/2021) siang, lanjut Wina Putri masih menunggu proses jadwal operasi mengingat masih adanya pasien lain yang tengah menjalani operasi.
"Info dari dokter per hari ini putri belum dioperasi, masih nunggu proses operasi pasien lain yang masih berjalan. Setelah selasai, baru putri naik (dioperasi) dan kondisi putri sendiri dalam keadaan stabil dan baik," terang Wina.
Lebih lanjut Wina mengatakan, Tim JQR melakukan pendampingan bagi seluruh korban, termasuk korban yang ada di Kabupaten Pangandaran dengan melibatkan anggota Tim JQR Kabupaten Pangandaran.
"Pendampingan akan terus dilakukan oleh Jabar Quick Response dengan keluarga Putri selama satu minggu ke depan untuk memastikan Pasien dalam kondisi baik," kata Wina.
Diketahui, tragedi pembakaran dan pembacokan tersebut mengakibatkan lima korban luka-luka. Kelimanya kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kelima korban itu, yakni:
1. Rosnia Dewi (36) dirawat di RSUD Banyumas,
2. Putri Yuliana Yasmin (5) dirawat di RSHS Bandung.
3. Nurohmah (36) dirawat di RSUD Pangandaran.
4. Bintang (15) dirawat di RSUD Pangandaran.
5. Rian Saputra (21) dirawat di RSUD Pangandaran.
Akibat tragedi pembacokan dan pembakaran yang terekam kamera video dan sempat viral itu, Putri mengalami luka yang sangat parah. Mengingat kondisinya yang kritis, Putri akhirnya dilarikan ke RSHS Bandung untuk menjalani perawatan intensif.
Baca juga: Kilang Balongan Kembali Terbakar, Polda Jabar: Intensitasnya Kecil
Selama menjalani perawatan di RSHS Bandung, Putri yang ditemani ayahnya mendapatkan pendampingan dari Tim Jabar Quick Response (JQR). Sang ayah pun shock dengan kejadian yang dialami putri kecilnya itu. Terlebih, istrinya pun turut menjadi korban kebiadaban Karim.
"Mengingat kondisi yang cukup kritis, Tim JQR melakukan advokasi di RSHS dan alhamdulillah, pihak Pemerintahan Kabupaten Pangandaran, dalam hal ini Bupati Pangandaran menjadi penjamin untuk pembiayaan perawatan menjelang operasi. Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran (terkait hal ini)," tutur Wina, Anggota JQR saat dikonfirmasi, Jumat (2/4/2021).
Menurut Wina, luka parah yang dideritanya mengharuskan Putri menjalani serangkaian operasi, di antaranya penyambungan syaraf dari salah satu bagian anggota tubuhnya, bedah mulut, hingga bedah plastik.
Baca juga: Perayaan Paskah di Cirebon Dijaga Ketat Polisi dan TNI
"Rencana awal dari bedah mulut dulu pasang ORIF di rahang yang patah, kemudian dari bedah orthopedi kemudian bedah plastik. Tetapi semua itu melihat penilaian akhir," katanya.
Hingga Jumat (4/3/2021) siang, lanjut Wina Putri masih menunggu proses jadwal operasi mengingat masih adanya pasien lain yang tengah menjalani operasi.
"Info dari dokter per hari ini putri belum dioperasi, masih nunggu proses operasi pasien lain yang masih berjalan. Setelah selasai, baru putri naik (dioperasi) dan kondisi putri sendiri dalam keadaan stabil dan baik," terang Wina.
Lebih lanjut Wina mengatakan, Tim JQR melakukan pendampingan bagi seluruh korban, termasuk korban yang ada di Kabupaten Pangandaran dengan melibatkan anggota Tim JQR Kabupaten Pangandaran.
"Pendampingan akan terus dilakukan oleh Jabar Quick Response dengan keluarga Putri selama satu minggu ke depan untuk memastikan Pasien dalam kondisi baik," kata Wina.
Diketahui, tragedi pembakaran dan pembacokan tersebut mengakibatkan lima korban luka-luka. Kelimanya kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Kelima korban itu, yakni:
1. Rosnia Dewi (36) dirawat di RSUD Banyumas,
2. Putri Yuliana Yasmin (5) dirawat di RSHS Bandung.
3. Nurohmah (36) dirawat di RSUD Pangandaran.
4. Bintang (15) dirawat di RSUD Pangandaran.
5. Rian Saputra (21) dirawat di RSUD Pangandaran.
(msd)