Dua Orang Karyawan PDP 01 yang Wafat Dinyatakan Sehat
loading...
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Setelah menjalani masa isolasi mandiri selama kurang lebih 14 hari, dua orang karyawan pasien dalam pengawasan (PDP) 01, yang wafat asal Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut), dinyatakan sehat.
Sebelumnya, mereka berstatus orang dalam pemantuan (ODP). Keduanya berinisial, R dan Y. Mereka warga Kota Padangsidimpuan. Keterangan sehat tersebut mereka dapatkan setelah keluarnya surat dari puskesmas masing masing. Di surat keterangan itu dijelaskan, setelah masa obervasi 14 hari, nama keduanya tidak ditemukam gejala dan infeksi Corona Virus (Covid-19) dan selanjutnya dinyatakan sehat. (Baca juga : Laboratorium PCR RS USU Bikin Cepat Penanganan Covid-19)
Kepada wartawan, Y berharap agar pemerintah mengumumkan secara resmi hasil observasi selama isolasi, agar persepsi negatif kepada dia dan rekan-rekannya yang lain bisa hilang."Kami meminta pemerintah untuk mengumumkannya, agar nama bersih kembali," ujarnya melalui telepon seluler.
Diceritakannya, selama observasi, dia periksa kesehatan melalui telepon seluler. Tim medis dari puskesmas menanyakan keluhaan melalui telepon seluler, setelah itu tidak ada lagi."Jadwal mereka menghubungi saya tidak tentu, kadang satu kali dalam tiga hari," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah juga memberikan bantuan sembako selama dirinya menjalani observasi."Yang diberikan sama saya, beras dua tabung, telor satu papan, mi instan satu karton," tandasnya.
Sebelumnya, mereka berstatus orang dalam pemantuan (ODP). Keduanya berinisial, R dan Y. Mereka warga Kota Padangsidimpuan. Keterangan sehat tersebut mereka dapatkan setelah keluarnya surat dari puskesmas masing masing. Di surat keterangan itu dijelaskan, setelah masa obervasi 14 hari, nama keduanya tidak ditemukam gejala dan infeksi Corona Virus (Covid-19) dan selanjutnya dinyatakan sehat. (Baca juga : Laboratorium PCR RS USU Bikin Cepat Penanganan Covid-19)
Kepada wartawan, Y berharap agar pemerintah mengumumkan secara resmi hasil observasi selama isolasi, agar persepsi negatif kepada dia dan rekan-rekannya yang lain bisa hilang."Kami meminta pemerintah untuk mengumumkannya, agar nama bersih kembali," ujarnya melalui telepon seluler.
Diceritakannya, selama observasi, dia periksa kesehatan melalui telepon seluler. Tim medis dari puskesmas menanyakan keluhaan melalui telepon seluler, setelah itu tidak ada lagi."Jadwal mereka menghubungi saya tidak tentu, kadang satu kali dalam tiga hari," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pemerintah juga memberikan bantuan sembako selama dirinya menjalani observasi."Yang diberikan sama saya, beras dua tabung, telor satu papan, mi instan satu karton," tandasnya.
(nfl)