Bandara Internasional Kertajati Tetap Layani Penerbangan Komersil

Selasa, 30 Maret 2021 - 19:37 WIB
loading...
Bandara Internasional Kertajati Tetap Layani Penerbangan Komersil
Selain menjadi pusat MRO, Bandara Internasional Kertajati tetap melayani penerbangan komersil. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Manajemen PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan PT Garuda Maintenance Facillity (GMF) langsung menyiapkan fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat milik pemerintah, termasuk TNI/Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Ridwan Kamil: Bandara Kertajati Difungsikan untuk Perawatan Pesawat

Direktur Utama PT BIJB, Salahudin Rafi mengatakan, kedua belah pihak langsung melakukan tindak lanjut, agar rencana Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) menjadi tempat MRO sejalan dengan penuntasan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang ditargetkan rampung pada Desember 2021.

Baca juga: Satgas Pemulihan Ekonomi Ajak Pengusaha Optimalkan Kargo Bandara Kertajati

Menurutnya, kerja sama bisnis ke bisnis (b to b) antara PT BIJB dan PT GMF ini tinggal menentukan pendanaan dan investor mengingat BIJB sudah memiliki lahan dan dokumen teknis. Adapun GMF siap mengelola dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan sertifikasi yang sudah dimiliki.

"Bandara Kertajati tetap sebagai bandara internasional yang melayani umroh dan haji, kargo domestik, dan internasional. Lalu, sambil menunggu bangkitan penumpang, upaya yang dilakukan dengan mempercepat pembangunan dan pengoperasian MRO untuk melayani pesawat TNI/Polri dan BNPB sesuai arahan Pak Presiden dan Gubernur," jelas Rafi dalam keterangan resminya, Selasa (30/3/2021).

Menurutnya, dengan adanya keputusan pemerintah pusat tersebut, maka aksi ini sudah sesuai dengan rencana Gubernur Jabar, Ridwan Kamil terkait rencana pengembangan bisnis untuk membuat layanan MRO di bandara yang terletak di Kertajati, Majalengka itu.

Rafi memastikan, keputusan Presiden tersebut bukan mengambil alih kewenangan BIJB, namun mengakselerasi pembangunan fasilitas MRO lewat kerja sama BIJB dan GMF sebagai bagian dari kerja sama yang sudah diteken Pemprov Jabar dan Garuda Indonesia, 23 Februari silam.

"MRO ini nanti demand-nya berasal dari TNI/Polri dan BNPB. Kami tinggal merumuskan pendanaan dan pembangunan apakah dari investor atau pihak perbankan," ujarnya.

BIJB sendiri sudah memiliki lahan seluas 67 hektare dimana pembangunan fasilitas MRO tahap I ditargetkan berdiri di atas lahan 30 hektare. Pembangunan fasilitas MRO menurutnya bisa dikebut dalam waktu satu tahun seiring dengan pengoperasian Tol Cisumdawu.

"MRO tidak rumit, man powerrnya yang penting. GMF sudah memiliki SDM dan sertifikasi untuk MRO, BIJB menyiapkan lahan sesuai masterplan. Jadi, kami membangun MRO selain melayani pesawat TNI/Polri, juga umum. Artinya, semua penerbangan sipil dan komersil kita layani di Kertajati," jelas Rafi.

Rafi juga memastikan, BNPB akan menjadikan Bandara Kertajati sebagai homebase pesawat pemadam kebakaran hutan kebencanaan mulai tahun ini. Selama ini, BNPB memarkirkan pesawatnya di Subang, Malaysia. Keputusan pemerintah mendirikan MRO di Bandara Kertajati menurutnya membuat BNPB tak lagi khawatir dengan urusan perawatan pesawat.

"BNPB happy kalau MRO sudah ada, terutama untuk perawatan helikopter pemadam api. Keputusan Presiden ini membuat semua rencana yang sudah disusun berbagai pihak menjadi tersambung," katanya.

Manajemen BIJB sendiri mengapresiasi keputusan pemerintah terkait penetapan Bandara Kertajati sebagai pusat MRO pesawat pemerintah. Keputusan ini juga dinilai menjadi salah satu entry poin pemulihan ekonomi nasional dan daerah. "Negara hadir di BIJB, keputusan ini kita sambut baik," tandas Rafi.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan, selain dioperasikan untuk mengangkut penumpang dan kargo, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka, akan difungsikan untuk MRO atau perawatan pesawat.

"Bandara Kertajati akan difokuskan juga pada MRO sehingga semua pesawat bisa maintenance di sana," kata Kang Emil dalam keterangan resminya, Selasa (30/3/2021).

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) untuk pemanfaatan Bandara Kertajati sebagai MRO pesawat.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kasau untuk memanfaatkan kegiatan MRO di Kertajati, maka kita akan segera bangun dan kembangkan di lahan yang sudah ada secepatnya," katanya.

"Ke depannya juga untuk pesawat pribadi yang selama ini melakukan perawatannya di luar negeri," tambahnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0808 seconds (0.1#10.140)