Maros Raih Penghargaan Kabupaten Terbaik Pengelolaan Kota Tanpa Kumuh
loading...
A
A
A
MAROS - Kabupaten Maros meraih penghargaan sebagai kabupaten terbaik pertama dalam pengelolaan kota tanpa kumuh (kotaku) . Penghargaan diberikan Tim Leader Kotaku Oversight Service Provide (OSP)-9 Provinsi Sulsel, Kalla Manta di kantor Bupati Maros , Selasa (30/3/2021).
Kalla menjelaskan, anggaran untuk program kotaku tahun 2021 mencapai Rp4,2 miliar dengan sasaran titik sebanyak 7 kelurahan, yakni Boribellayya, Raya, Turikale, Taroada, Alliritengngae, Pettuadae di Kecamatan Turikale. Kemudian Kelurahan Allepolea di Kecamatan Lau.
“Tahun lalu anggaran yang masuk ke Maros sebesar Rp1 miliar, sedangkan tahun ini naik menjadi Rp4,2 miliar. Anggarannya meningkat menyusul meningkatnya kawasan kumuh yang diintervensi oleh Pemkab Maros . Artinya Pemkab Maros mendukung penuh program kotaku ini,” ujar Kalla.
Kalla menjelaskan, empat kelurahan yang masuk dalam program ini mendapat program padat karya tunai khusus dengan nilai total Rp1,2 miliar. Empat kelurahan itu yakni Boribellayya, Raya, Turikale dan Taroada. Sedangkan program kotaku reguler dengan anggaran masing-masing Rp1 miliar meliputi tiga kelurahan yakni Alliritengae, Pettuadae dan Allepolea.
Sementara itu, Bupati Maros AS Chaidir Syam saat menerima audiensi pengurus kotaku mengatakan, pihaknya akan terus mendukung program ini di Maros, mengingat masih adanya beberapa kawasan kumuh di Maros.
“Kita berharap program kotaku terus berlangsung di Maros hingga kawasan kumuh di Maros tidak ada lagi. Pemkab Maros akan terus bersinergi untuk mewujudkan kota tanpa kumuh ,” papar Chaidir.
Untuk tahun 2021 ini, seluas 105,60 hektare masuk dalam program kotaku dengan intervensi dari Pemkab Maros .
Kalla menjelaskan, anggaran untuk program kotaku tahun 2021 mencapai Rp4,2 miliar dengan sasaran titik sebanyak 7 kelurahan, yakni Boribellayya, Raya, Turikale, Taroada, Alliritengngae, Pettuadae di Kecamatan Turikale. Kemudian Kelurahan Allepolea di Kecamatan Lau.
“Tahun lalu anggaran yang masuk ke Maros sebesar Rp1 miliar, sedangkan tahun ini naik menjadi Rp4,2 miliar. Anggarannya meningkat menyusul meningkatnya kawasan kumuh yang diintervensi oleh Pemkab Maros . Artinya Pemkab Maros mendukung penuh program kotaku ini,” ujar Kalla.
Kalla menjelaskan, empat kelurahan yang masuk dalam program ini mendapat program padat karya tunai khusus dengan nilai total Rp1,2 miliar. Empat kelurahan itu yakni Boribellayya, Raya, Turikale dan Taroada. Sedangkan program kotaku reguler dengan anggaran masing-masing Rp1 miliar meliputi tiga kelurahan yakni Alliritengae, Pettuadae dan Allepolea.
Sementara itu, Bupati Maros AS Chaidir Syam saat menerima audiensi pengurus kotaku mengatakan, pihaknya akan terus mendukung program ini di Maros, mengingat masih adanya beberapa kawasan kumuh di Maros.
“Kita berharap program kotaku terus berlangsung di Maros hingga kawasan kumuh di Maros tidak ada lagi. Pemkab Maros akan terus bersinergi untuk mewujudkan kota tanpa kumuh ,” papar Chaidir.
Untuk tahun 2021 ini, seluas 105,60 hektare masuk dalam program kotaku dengan intervensi dari Pemkab Maros .
(luq)