Kisah Sunan Kuning Pimpin Pemberontakan VOC Terbesar di Nusantara
loading...
A
A
A
Tri menerangkan, jika nama Sunan Kuning adalah Soen An Ing dan nama tersebut tertulis jelas di Gapura masuk pemakaman yang sedikit bernuansa Tionghoa dengan gaya khas dari bentuk gapura dan warna merah. "Di sini ada 3 bangunan di tengah pemakaman umum yang dipisahkan gapura. 3 bangunan bergaya Tiongkok itu terdiri dari cungkup makam Sunan Kuning, cungkup makam 3 pengikutnya, dan musala. Di dalam cungkup makam Sunan Kuning sendiri terdapat 3 makam. Yakni makam Mbah Sunan Kuning, lalu ada makam Mbah Sunan Kali sama Mbah Sunan Ambarawa,” imbuhnya.
Menurut sejarah yang diketahuinya, makam Sunan Kuning ini ditemukan sekitar tahun 1700-an. Hal ini dikuatkan dengan prasasti dan tulisan di batu nisan perihal nama maupun jatidiri yang ada di makam tersebut.
"Tak hanya sebagai pendakwah agama Islam, Beliau juga dikenal sosok yang pandai ilmu pengobatan, bahkan keahliannya itu terkenal hingga mancanegara," katanya. Tri pun sempat menyayangkan jika dahulu sebutan nama Sunan Kuning malah lebih terkenal sebagai tempat wilayah yang dikenal karena lokalisasinya ketimbang tempat di mana dahulu pernah ada seorang pembawa agama Islam di wilayah tersebut. "Tapi harapannya setelah Lokalissi Argorejo ditutup. Sunan Kuning tidak dikaitkan lagi dengan tempat perempuan menjual kehangatan," tandasnya. (diolah dari berbagai sumber)
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
Menurut sejarah yang diketahuinya, makam Sunan Kuning ini ditemukan sekitar tahun 1700-an. Hal ini dikuatkan dengan prasasti dan tulisan di batu nisan perihal nama maupun jatidiri yang ada di makam tersebut.
"Tak hanya sebagai pendakwah agama Islam, Beliau juga dikenal sosok yang pandai ilmu pengobatan, bahkan keahliannya itu terkenal hingga mancanegara," katanya. Tri pun sempat menyayangkan jika dahulu sebutan nama Sunan Kuning malah lebih terkenal sebagai tempat wilayah yang dikenal karena lokalisasinya ketimbang tempat di mana dahulu pernah ada seorang pembawa agama Islam di wilayah tersebut. "Tapi harapannya setelah Lokalissi Argorejo ditutup. Sunan Kuning tidak dikaitkan lagi dengan tempat perempuan menjual kehangatan," tandasnya. (diolah dari berbagai sumber)
Lihat Juga: Kisah Cinta Jenderal Sudirman dengan Siti Alfiah, Gambaran Tentang Cinta yang Tak Memandang Harta
(nbs)