Bantu Masyarakat, Bupati dan Plt Wali Kota Blitar Sumbangkan Gaji
loading...
A
A
A
BLITAR - Bupati Blitar Rijanto memutuskan menyumbangkan gajinya untuk masyarakat yang terdampak wabah virus Corona (COVID-19).Rijanto menyumbangkan gajinya untuk membeli produk UKM lokal yang kemudian dibagikan kepada masyarakat.
"Produk UKM langsung diberikan kepada masyarakat yang terdampak dan membutuhkan,” kata Rijanto kepada wartawan, Senin (13/4/2020).
Informasi yang dihimpun, gaji pokok kepala daerah tingkat kabupaten dan kota periode 2014-2019 sebesar Rp2,1 juta. Selain gaji pokok, setiap kepala daerah juga menerima tunjangan sebesar Rp 3.780.000 per bulan. Nominal penghasilan resmi tersebut jauh dibawah penghasilan anggota DPRD Kabupaten Blitar.
Di luar gaji pokok atau uang representasi Rp2,1 juta, setiap anggota DPRD juga menerima berbagai tunjangan dengan nominal bervariasi. Total rata rata penghasilan resmi yang dikantongi anggota legislatif per bulan Rp25 juta - Rp 27 juta.
Menurut Rijanto, selain membantu masyarakat yang membutuhkan, keputusan mendermakan gaji untuk belanja produk UKM lokal sebagai salah satu upaya mempertahankan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Blitar tidak gulung tikar."Untuk tetap menghidupkan UKM lokal di Kabupaten Blitar,” terang Rijanto.
Tidak hanya itu, Rijanto juga menerbitkan Surat Bupati Blitar No 518/223/409.110.4/2020 yang ditujukan kepada seluruh Kepala Dinas (OPD), camat dan instansi lain di lingkungan Pemkab Blitar.
Intinya, dalam rangka mengurangi dampak ekonomi akibat Covid-19, pelaksanaan program Ayo Bela dan Beli Produk Blitar semakin dimaksimalkan. Seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Blitar termasuk seluruh ASN, diajak berbelanja produk yang dihasilkan koperasi dan usaha mikro di Kabupaten Blitar.
"Kami mengajak para ASN di lingkungan Pemkab Blitar untuk ikut mengulurkan tangan, "kata Rijanto. Langkah berderma dengan tidak mengambil gaji juga dilakukan Plt Wali Kota Blitar Santoso. Gaji Santoso dibelanjakan sembako yang kemudian dibagikan kepada warga yang ekonominya terdampak Corona.
"Kami melakukan berbagai upaya baik secara kedinasan maupun pribadi, "ujar Santoso.Dalam situasi darurat Corona ini Pemkot Blitar juga menyiapkan bantuan 13.920 paket sembako. Penerima bantuan adalah kelompok masyarakat yang ekonominya paling terimbas wabah Corona, yakni diantaranya buruh pekerja harian, tukang becak, pedagang keliling dan PKL.
"Karena masih banyak yang belum tercover bantuan, perlu ada upaya lain seperti menyumbangkan gaji sampai Kota Blitar bebas Corona, "kata Santoso.
"Produk UKM langsung diberikan kepada masyarakat yang terdampak dan membutuhkan,” kata Rijanto kepada wartawan, Senin (13/4/2020).
Informasi yang dihimpun, gaji pokok kepala daerah tingkat kabupaten dan kota periode 2014-2019 sebesar Rp2,1 juta. Selain gaji pokok, setiap kepala daerah juga menerima tunjangan sebesar Rp 3.780.000 per bulan. Nominal penghasilan resmi tersebut jauh dibawah penghasilan anggota DPRD Kabupaten Blitar.
Di luar gaji pokok atau uang representasi Rp2,1 juta, setiap anggota DPRD juga menerima berbagai tunjangan dengan nominal bervariasi. Total rata rata penghasilan resmi yang dikantongi anggota legislatif per bulan Rp25 juta - Rp 27 juta.
Menurut Rijanto, selain membantu masyarakat yang membutuhkan, keputusan mendermakan gaji untuk belanja produk UKM lokal sebagai salah satu upaya mempertahankan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Blitar tidak gulung tikar."Untuk tetap menghidupkan UKM lokal di Kabupaten Blitar,” terang Rijanto.
Tidak hanya itu, Rijanto juga menerbitkan Surat Bupati Blitar No 518/223/409.110.4/2020 yang ditujukan kepada seluruh Kepala Dinas (OPD), camat dan instansi lain di lingkungan Pemkab Blitar.
Intinya, dalam rangka mengurangi dampak ekonomi akibat Covid-19, pelaksanaan program Ayo Bela dan Beli Produk Blitar semakin dimaksimalkan. Seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Blitar termasuk seluruh ASN, diajak berbelanja produk yang dihasilkan koperasi dan usaha mikro di Kabupaten Blitar.
"Kami mengajak para ASN di lingkungan Pemkab Blitar untuk ikut mengulurkan tangan, "kata Rijanto. Langkah berderma dengan tidak mengambil gaji juga dilakukan Plt Wali Kota Blitar Santoso. Gaji Santoso dibelanjakan sembako yang kemudian dibagikan kepada warga yang ekonominya terdampak Corona.
"Kami melakukan berbagai upaya baik secara kedinasan maupun pribadi, "ujar Santoso.Dalam situasi darurat Corona ini Pemkot Blitar juga menyiapkan bantuan 13.920 paket sembako. Penerima bantuan adalah kelompok masyarakat yang ekonominya paling terimbas wabah Corona, yakni diantaranya buruh pekerja harian, tukang becak, pedagang keliling dan PKL.
"Karena masih banyak yang belum tercover bantuan, perlu ada upaya lain seperti menyumbangkan gaji sampai Kota Blitar bebas Corona, "kata Santoso.
(saz)