Pandemi COVID-19, Bagaimana Nasib Peserta Sekolah Adiwiyata
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 memberikan dampak luas bagi semua sektor. Di tengah pandemi ini, sebanyak 41 Pandemi COVID-19 memberikan dampak luas bagi semua sektor. Di tengah pandemi ini, sebanyak 41 lembaga pendidikan jenjang SD, SMP dan MTs di Kota Pahlawan tetap antusias mengikuti seleksi penilaian calon Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya . jenjang SD, SMP dan MTs di Kota Pahlawan tetap antusias mengikuti seleksi penilaian calon Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya.
Mereka masih antusias dalam menjalani seleksi. Dari puluhan peserta itu, sebanyak 31 lembaga pendidikan akhirnya dinyatakan lolos setelah melalui proses penilaian tiga komponen. Baca Juga: Asyik, Anak Putus Sekolah Kini Bisa Ikut Pendidikan Vokasional
Kasi Peningkatan Kualitas dan Penyuluhan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dyan Prasetyaningtyas menuturkan, sistem penilaian calon Sekolah Adiwiyata 2021 dengan Tahun 2020 masih sama, yakni dilakukan melalui daring. Namun, pada tahun ini penilaian dilakukan mencakup tiga komponen.
"Kalau tahun 2020 itu masih dua komponen, yakni perencanaan dan pelaksanaan. Kalau sekarang 2021 sudah ful lengkap ada tiga komponen, yakni pelaksanaan, perencanaan dan pemantauan atau monitoring evaluasi," kata Dyan, Senin (15/3/2021).
Ia melanjutkan, karena di tahun 2020 penerapan Permen LHK No. P52 dan P53 masih baru, sehingga untuk komponen penilaian calon Sekolah Adiwiyata Kota pada aspek pemantauan, baru dapat dilaksanakan di tahun ini. Meski begitu penilaian di Tahun 2020 sebelumnya sudah sesuai dengan Permen LHK No. P52 dan P53.
"Tahun 2020 sudah sesuai P52 dan P53, cuma karena masih baru, sehingga untuk yang aspek pemantauan kita skip dulu. Mulai tahun 2021 ini, sudah ful penilaian," jelasnya. Baca Juga: Demi orang tua yang sedang sakit, Nurul Faridatul berniat jual ginjalnya
Dyan mengungkapan, meski berlangsung di tengah pandemi COVID-19, namun antusias peserta Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya Tahun 2021 terbilang tinggi. Ini terbukti berdasarkan data DLH Surabaya, ada 41 lembaga pendidikan di Surabaya yang mengajukan.
"Total tahun ini ada 41 sekolah yang mengajukan, dan yang dinyatakan lolos 31 sekolah. Jadi penambahan untuk Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya Tahun 2021 ini sebanyak 31 lembaga pendidikan," ucapnya.
Dyan menjelaskan, sekolah yang dinyatakan tidak lolos itu mayoritas dikarenakan kelengkapan administrasinya belum memenuhi persyaratan. Karenanya, Tim Penilai Adiwiyata Kota Surabaya tidak dapat melanjutkan penilaian ke tahapan verifikasi teknis.
"Karena pada penilaian Adiwiyata, yang awal sendiri adalah administrasi. Begitu administrasi sudah tidak bagus, sudah tidak memenuhi kriteria, kita tidak bisa melanjutkan ke verifikasi teknis. Memang kebanyakan lepasnya diverifikasi administrasi, khususnya di perencanaan," katanya.
Mereka masih antusias dalam menjalani seleksi. Dari puluhan peserta itu, sebanyak 31 lembaga pendidikan akhirnya dinyatakan lolos setelah melalui proses penilaian tiga komponen. Baca Juga: Asyik, Anak Putus Sekolah Kini Bisa Ikut Pendidikan Vokasional
Kasi Peningkatan Kualitas dan Penyuluhan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dyan Prasetyaningtyas menuturkan, sistem penilaian calon Sekolah Adiwiyata 2021 dengan Tahun 2020 masih sama, yakni dilakukan melalui daring. Namun, pada tahun ini penilaian dilakukan mencakup tiga komponen.
"Kalau tahun 2020 itu masih dua komponen, yakni perencanaan dan pelaksanaan. Kalau sekarang 2021 sudah ful lengkap ada tiga komponen, yakni pelaksanaan, perencanaan dan pemantauan atau monitoring evaluasi," kata Dyan, Senin (15/3/2021).
Ia melanjutkan, karena di tahun 2020 penerapan Permen LHK No. P52 dan P53 masih baru, sehingga untuk komponen penilaian calon Sekolah Adiwiyata Kota pada aspek pemantauan, baru dapat dilaksanakan di tahun ini. Meski begitu penilaian di Tahun 2020 sebelumnya sudah sesuai dengan Permen LHK No. P52 dan P53.
"Tahun 2020 sudah sesuai P52 dan P53, cuma karena masih baru, sehingga untuk yang aspek pemantauan kita skip dulu. Mulai tahun 2021 ini, sudah ful penilaian," jelasnya. Baca Juga: Demi orang tua yang sedang sakit, Nurul Faridatul berniat jual ginjalnya
Dyan mengungkapan, meski berlangsung di tengah pandemi COVID-19, namun antusias peserta Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya Tahun 2021 terbilang tinggi. Ini terbukti berdasarkan data DLH Surabaya, ada 41 lembaga pendidikan di Surabaya yang mengajukan.
"Total tahun ini ada 41 sekolah yang mengajukan, dan yang dinyatakan lolos 31 sekolah. Jadi penambahan untuk Sekolah Adiwiyata Kota Surabaya Tahun 2021 ini sebanyak 31 lembaga pendidikan," ucapnya.
Dyan menjelaskan, sekolah yang dinyatakan tidak lolos itu mayoritas dikarenakan kelengkapan administrasinya belum memenuhi persyaratan. Karenanya, Tim Penilai Adiwiyata Kota Surabaya tidak dapat melanjutkan penilaian ke tahapan verifikasi teknis.
"Karena pada penilaian Adiwiyata, yang awal sendiri adalah administrasi. Begitu administrasi sudah tidak bagus, sudah tidak memenuhi kriteria, kita tidak bisa melanjutkan ke verifikasi teknis. Memang kebanyakan lepasnya diverifikasi administrasi, khususnya di perencanaan," katanya.