Tangis Pecah, Jadi Korban Bus Maut Resa Siti Khaerunisa Batal Menikah
loading...
A
A
A
SUBANG - Kisah pilu dirasakan oleh salah satu keluarga korban kecelakaan bus maut di Wado, Sumedang. Resa Siti Khaerunisa yang merupakan guru muda SMP IT Al-Muaawanah, menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan maut tersebut.
Khaerunisa diketahui akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat ini. Almarhumah, sudah bertunangan sejak dua tahun lalu. Kedua orang tuanya mengaku, sempat melarang almarhumah ikut ziarah bersama sekolahannya.
Sejak empat tahun lalu, Khaerunisa yang merupakan warga Kampung Pasirlaja, Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Subang, menjadi tenaga pengajar di SMP IT Al-Muaawanah. Tepatnya, sejak dia selesai menempuh pendidikan sarjananya.
Tangis duka masih mewarnai keluarga yang merasa sangat kehilangan gadis cantik itu untuk selamanya. Anak sulung ini, telah bertunangan dengan pujaan hatinya yang kini masih bekerja di Korea Selatan.
Ayah Khaerunisa, Wawan Setiawan menyebutkan, istrinya sempat melarang putrinya ikut ziarah tersebut. Namun Khaerunisa tetap memaksa ikut, karena tidak enak jika tidak ikut sebab sudah direncakanan sejak lama.
"Tidak ada firasat apapun sebelum kecelakaan ini terjadi, namun adik bungsunya yang selama ini paling dekat dengan almarhumah kondisinya tiba-tiba lemas semenjak Khaerunisa berangkat ziarah," tuturnya.
Khaerunisa menjadi salah satu penumpang bus pariwisata rombongan SMP IT Al-Muaawanah Cisalak, Subang, yang mengalami kecelakaan dan masuk ke jurang di Wado, Sumedang. Sebanyak 29 orang meninggal dunia akibat kecelakaan ini, sementara puluhan lainnya luka-luka.
Khaerunisa diketahui akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat ini. Almarhumah, sudah bertunangan sejak dua tahun lalu. Kedua orang tuanya mengaku, sempat melarang almarhumah ikut ziarah bersama sekolahannya.
Sejak empat tahun lalu, Khaerunisa yang merupakan warga Kampung Pasirlaja, Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Subang, menjadi tenaga pengajar di SMP IT Al-Muaawanah. Tepatnya, sejak dia selesai menempuh pendidikan sarjananya.
Baca Juga
Tangis duka masih mewarnai keluarga yang merasa sangat kehilangan gadis cantik itu untuk selamanya. Anak sulung ini, telah bertunangan dengan pujaan hatinya yang kini masih bekerja di Korea Selatan.
Ayah Khaerunisa, Wawan Setiawan menyebutkan, istrinya sempat melarang putrinya ikut ziarah tersebut. Namun Khaerunisa tetap memaksa ikut, karena tidak enak jika tidak ikut sebab sudah direncakanan sejak lama.
"Tidak ada firasat apapun sebelum kecelakaan ini terjadi, namun adik bungsunya yang selama ini paling dekat dengan almarhumah kondisinya tiba-tiba lemas semenjak Khaerunisa berangkat ziarah," tuturnya.
Khaerunisa menjadi salah satu penumpang bus pariwisata rombongan SMP IT Al-Muaawanah Cisalak, Subang, yang mengalami kecelakaan dan masuk ke jurang di Wado, Sumedang. Sebanyak 29 orang meninggal dunia akibat kecelakaan ini, sementara puluhan lainnya luka-luka.
(eyt)