Gandeng IAI As'adiyah, Pemkab Wajo Cetak Tokoh Agama Lewat Program Beasiswa
loading...
A
A
A
WAJO - Pemerintah Kabupaten Wajo meneken perjanjian kerja sama dengan Institut Agama Islam (IAI) As'adiyah Sengkang, Kamis (11/3/2021). Kerja sama ini dalam rangka mencetak sumber daya manusia (SDM) berbasis tokoh agama melalui program beasiswa.
Bupati Wajo , Amran Mahmud mengatakan, membangun pemerintahan yang bersih, perlu ditinjau dari berbagai sudut pandang, baik secara budaya, agama maupun aspek keilmuan. Program satu desa satu mahasiswa merupakan salah satu upaya membangun fondasi awal dalam mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih.
Amran mengatakan, sebagai kabupaten dengan julukan Kota Santri, Wajo telah mencetak banyak ulama. Peningkatan SDM pada sektor pedesaan dinilai perlu sebagai modal membangun masyarakat religius. Warga desa yang terpilih mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di IAI As'adiyah , diharap kembali dan mengabdi ke desa masing-masing.
"Anak yang terpilih dan mau menempuh pendidikan di IAI As'adiyah akan diberi beasiswa berbasis tokoh agama di setiap desa. Sumber dananya dari dana desa , jadi kami harap ketika kelak sudah lulus dapat kembali ke desa sebagai pelopor kehidupan beragama di desa masing-masing," jelasnya
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Wajo itu, pemilihan kampus IAI As'adiyah Sengkang sebagai lembaga pendidikan untuk membantu pemerintah mencetak tokoh agama, sebab IAI As'adiyah salah satu lembaga pendidikan tertua dan kebanggaan masyarakat wajo.
IAI As'Adiyah kata Bupati sejak dahulu intens dan fokus pada pembinaan akhlak, mental dan kepribadian yang berlandaskan nilai-nilai Islam, hal itu sejalan dengan tujuan pemerintah mencetak tokoh agama lintas generasi.
"Secara umum mengapresiasi bahwa As'adiyah telah melahirkan banyak tokoh, baik pendidikan, dunia usaha maupun birokrat yang mampu berbicara pada level nasional," kata Bupati.
Pada tahun 2020 lalu, lanjut Amran pemerintah telah menyalurkan program beasiswa berbasis tokoh agama kepada 58 anak dari berbagai desa yang ada di Kabupaten Wajo.
Selain itu, berdasarkan data dari Bagian Kesejehateraan Masyarakat (Kesra) Pemkab Wajo , tercatat 1.500 anak saat ini tengah menjalani program menghafal Alquran di sejumlah pondok tahfiz di Wajo.
"Selama kurun waktu dua tahun kepemimpinan kami, sudah cukup banyak pondok tahfiz yang kami resmikan. Berdasarkan data yang tercatat di Bagian Kesra, sudah ada 1.500 anak yang sementara menghafal Alquran . Kami berharap di kepemimpinan kami bisa mencetak ribuan penghafal Alquran," tandasnya
Bupati Wajo , Amran Mahmud mengatakan, membangun pemerintahan yang bersih, perlu ditinjau dari berbagai sudut pandang, baik secara budaya, agama maupun aspek keilmuan. Program satu desa satu mahasiswa merupakan salah satu upaya membangun fondasi awal dalam mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih.
Amran mengatakan, sebagai kabupaten dengan julukan Kota Santri, Wajo telah mencetak banyak ulama. Peningkatan SDM pada sektor pedesaan dinilai perlu sebagai modal membangun masyarakat religius. Warga desa yang terpilih mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di IAI As'adiyah , diharap kembali dan mengabdi ke desa masing-masing.
"Anak yang terpilih dan mau menempuh pendidikan di IAI As'adiyah akan diberi beasiswa berbasis tokoh agama di setiap desa. Sumber dananya dari dana desa , jadi kami harap ketika kelak sudah lulus dapat kembali ke desa sebagai pelopor kehidupan beragama di desa masing-masing," jelasnya
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Wajo itu, pemilihan kampus IAI As'adiyah Sengkang sebagai lembaga pendidikan untuk membantu pemerintah mencetak tokoh agama, sebab IAI As'adiyah salah satu lembaga pendidikan tertua dan kebanggaan masyarakat wajo.
IAI As'Adiyah kata Bupati sejak dahulu intens dan fokus pada pembinaan akhlak, mental dan kepribadian yang berlandaskan nilai-nilai Islam, hal itu sejalan dengan tujuan pemerintah mencetak tokoh agama lintas generasi.
"Secara umum mengapresiasi bahwa As'adiyah telah melahirkan banyak tokoh, baik pendidikan, dunia usaha maupun birokrat yang mampu berbicara pada level nasional," kata Bupati.
Pada tahun 2020 lalu, lanjut Amran pemerintah telah menyalurkan program beasiswa berbasis tokoh agama kepada 58 anak dari berbagai desa yang ada di Kabupaten Wajo.
Selain itu, berdasarkan data dari Bagian Kesejehateraan Masyarakat (Kesra) Pemkab Wajo , tercatat 1.500 anak saat ini tengah menjalani program menghafal Alquran di sejumlah pondok tahfiz di Wajo.
"Selama kurun waktu dua tahun kepemimpinan kami, sudah cukup banyak pondok tahfiz yang kami resmikan. Berdasarkan data yang tercatat di Bagian Kesra, sudah ada 1.500 anak yang sementara menghafal Alquran . Kami berharap di kepemimpinan kami bisa mencetak ribuan penghafal Alquran," tandasnya
(luq)