Tambah 14 Positif COVID-19, Pabrik Rokok Tulungagung Tetap Operasi

Selasa, 19 Mei 2020 - 04:32 WIB
loading...
A A A
Masih beroperasinya pabrik rokok tersebut, menurut Galih bukan persoalan. Sebab yang bekerja adalah karyawan yang statusnya normal sekaligus tidak sedang menjalani karantina mandiri.

Ia juga mengatakan rapid test massal terhadap dua pabrik rokok lain yang masih satu grup dengan pabrik Mustika, belum diperlukan. Galih berdalih, dalam pelaksanaan rapid test diperlukan skala prioritas, efektifitas, kecermatan, serta ketepatan.

Rapid test massal juga mempertimbangkan eskalasi kasus. Sementara yang terjadi di lingkungan pabrik, menurut Galih penyebarannya hanya sekian persen dan baginya tidak begitu berarti. "Juga menyangkut pembiayaan yang cukup mahal," tegas Galih.

Namun kendati demikian tim gugus tugas juga masih menunggu hasil perkembangan analisa. Hasil perkembangan analisa tersebut akan menjadi penentu, apakah perlu dilakukan penutupan seperti di daerah lain atau tidak. "Menunggu perkembangan analisa," ungkap Galih.

Sementara terkait produk rokok yang dihasilkan, Galih juga mengatakan tidak perlu dilakukan penarikan. Sebab kalaupun ada virus COVID-19 menempel di kertas rokok, ketahananya tidak akan berlangsung lama.

Virus Corona, kata Galih akan mati dengan sendirinya saat proses penggudangan produk. "Penarikan rokok saya kira masih jauh," pungkas Galih.

Seperti diketahui, sebelumnya kluster pabrik rokok di Tulungagung telah membuat lonjakan angka kasus COVID-19 di Kota dan Kabupaten Kediri. Tercatat ada 16 buruh pabrik rokok Tulungagung asal Kota Kediri yang hasil swab testnya terkonfirmasi positif COVID-19 . Kemudian 14 buruh rokok Tulungagung, asal Kabupaten Kediri, yang swab testnya juga dinyatakan positif.
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)