Mahasiswa UIN Malang Meninggal saat Ikuti Rekrutmen Anggota Pencak Silat
loading...
A
A
A
KOTA BATU - Mahasiswa UIN Malang bernama Miftah Rizki Pratama (20) meninggal dunia usai mengikuti rekrutmen anggota baru perguruan silat Pagar Nusa . Warga Jalan Turangga Dalam II Kota Bandung itu, diduga meninggal akibat sakit dan mengalami kelelahan usai mengikut rangkaian kegiatan anggota baru perguruan silat Pagar Nusa UIN Malang.
Informasi yang dihimpun, Miftah Rizki Pratama mengikuti kegiatan rekrutmen bersama puluhan mahasiswa UIN Malang yang merupakan anggota baru Pagar Nusa di luar kampus, tepatnya di kawasan Wisata Coban Rais, Kota Batu.
Kepala RPH Perhutani Oro-Oro Ombo, Hadi Mustofa mengungkapkan, korban dan 25 temannya mengikuti rekrutmen kader anggota baru perguruan silat Pagar Nusa UIN Malang. Dimana mereka berjalan kaki dari Desa Tlekung menuju wisata Coban Rais dengan jarak 3 kilometer pada Sabtu (6/3/2021), sekitar pukul 11.00 WIB.
"Mahasiswa dari UIN Maulana Maliki Malang kan mengadakan perekrutan anggota baru silat Pagar Nusa, itu terus ada semacam penerimaan anggota baru, jadi jalan dari Desa Tlekung menuju ke Wisata Coban Rais, mungkin perjalanan sekitar 3 kilometer mungkin karena kelelahan atau apa, salah satu peserta itu mengeluhkan dadanya sakit dan sesak napas," papar Hadi Mustofa dihubungi pada Minggu (7/3/2021) siang.
Hadi menambahkan, setibanya di camping ground Wisata Coban Rais sekitar pukul 15.00 WIB, korban terjatuh saat akan dikumpulkan panitia. Kepada temannya korban mengeluhkan sakit sehingga sempat ditolong petugas di Coban Rais bersama panitia kegiatan. "Sempat dilakukan pertolongan pertama oleh petugas kami di sana, diberikan oksigen tapi karena tidak ada perkembangan dibawa ke RS Karsa Husada Batu," tuturnya.
Namun, karena kondisi Miftah Rizki kian memburuk, himgga sekitar satu jam menjalani perawatan di UGD RS Karsa Husada akhirnya dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
"Meninggalnya di rumah sakit, mengeluh sakit dibawa ke RS Karsa Husada. Jadi tidak sampai di cobannya. Sampai di camping ground (Coban Rais) sekitar jam 3 sore, ngeluh sakit langsung dilakukan pertolongan pertama, terus dibawa ke UGD RS Karsa Husada. Selisih berapa jam dinyatakan meninggal dunia," bebernya.
Pihaknya membantah bila korban meninggal akibat kecelakaan di kawasan Wisata Coban Rais. Mengingat korban dan rombongan hanya berada di arena camping ground, bukan di area cobannya. "Belum sampai di area cobannya. Korban mengeluh sakit di situ (camping ground Coban Rais) akhirnya kita bawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Cabang Pagar Nusa Malang Khoirul belum mengetahui informasi tersebut. "Saya juga belum jelas. Saya konfirmasi dulu ke teman - teman. Sampai sejauh mana kebenarannya," katanya.
Hingga berita ini ditulis, baik pihak Polres Batu dan pihak UIN Maliki Malang melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dr. Isroqunnajah, belum bisa dikonfirmasi mengenai insiden yang dialami mahasiswanya.
Informasi yang dihimpun, Miftah Rizki Pratama mengikuti kegiatan rekrutmen bersama puluhan mahasiswa UIN Malang yang merupakan anggota baru Pagar Nusa di luar kampus, tepatnya di kawasan Wisata Coban Rais, Kota Batu.
Kepala RPH Perhutani Oro-Oro Ombo, Hadi Mustofa mengungkapkan, korban dan 25 temannya mengikuti rekrutmen kader anggota baru perguruan silat Pagar Nusa UIN Malang. Dimana mereka berjalan kaki dari Desa Tlekung menuju wisata Coban Rais dengan jarak 3 kilometer pada Sabtu (6/3/2021), sekitar pukul 11.00 WIB.
"Mahasiswa dari UIN Maulana Maliki Malang kan mengadakan perekrutan anggota baru silat Pagar Nusa, itu terus ada semacam penerimaan anggota baru, jadi jalan dari Desa Tlekung menuju ke Wisata Coban Rais, mungkin perjalanan sekitar 3 kilometer mungkin karena kelelahan atau apa, salah satu peserta itu mengeluhkan dadanya sakit dan sesak napas," papar Hadi Mustofa dihubungi pada Minggu (7/3/2021) siang.
Hadi menambahkan, setibanya di camping ground Wisata Coban Rais sekitar pukul 15.00 WIB, korban terjatuh saat akan dikumpulkan panitia. Kepada temannya korban mengeluhkan sakit sehingga sempat ditolong petugas di Coban Rais bersama panitia kegiatan. "Sempat dilakukan pertolongan pertama oleh petugas kami di sana, diberikan oksigen tapi karena tidak ada perkembangan dibawa ke RS Karsa Husada Batu," tuturnya.
Namun, karena kondisi Miftah Rizki kian memburuk, himgga sekitar satu jam menjalani perawatan di UGD RS Karsa Husada akhirnya dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
"Meninggalnya di rumah sakit, mengeluh sakit dibawa ke RS Karsa Husada. Jadi tidak sampai di cobannya. Sampai di camping ground (Coban Rais) sekitar jam 3 sore, ngeluh sakit langsung dilakukan pertolongan pertama, terus dibawa ke UGD RS Karsa Husada. Selisih berapa jam dinyatakan meninggal dunia," bebernya.
Pihaknya membantah bila korban meninggal akibat kecelakaan di kawasan Wisata Coban Rais. Mengingat korban dan rombongan hanya berada di arena camping ground, bukan di area cobannya. "Belum sampai di area cobannya. Korban mengeluh sakit di situ (camping ground Coban Rais) akhirnya kita bawa ke rumah sakit," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Cabang Pagar Nusa Malang Khoirul belum mengetahui informasi tersebut. "Saya juga belum jelas. Saya konfirmasi dulu ke teman - teman. Sampai sejauh mana kebenarannya," katanya.
Hingga berita ini ditulis, baik pihak Polres Batu dan pihak UIN Maliki Malang melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dr. Isroqunnajah, belum bisa dikonfirmasi mengenai insiden yang dialami mahasiswanya.
(nic)