Viral Video Kekerasan Oknum TKA Korea di Medsos, Dikecam Warganet karena Seperti Zaman Penjajahan

Sabtu, 06 Maret 2021 - 22:45 WIB
loading...
Viral Video Kekerasan Oknum TKA Korea di Medsos, Dikecam Warganet karena Seperti Zaman Penjajahan
Viral Video Kekerasan Oknum TKA Korea di Medsos, Dikecam Wagnet karena Seperti Zaman Penjajahan. Foto/Didin Jalaludin
A A A
SUBANG - Video kekerasan oknum tenaga kerja asing (TKA) asal Korea kepada karyawati di sebuah pabrik viral di media sosial tiga hari terakhir ini.

Video yang belakangan diketahui terjadi di PT Takewang di Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu memperlihatkan seorang pria marah-marah kepada wanita yang jadi anak buahnya yang berujung penenendangan.

Video yang masing-masing berdurasi 30 detik itu mendapat kecaman dari warganet. Para pengguna medsos itu meminta agar oknum TKA itu diberi sanksi hukum.

Peristiwa itu mengingatkan warga negara Indonesia pada masa penjajahan, dimana pada masa itu warga asing sebagai pendatang menyiksa warga pribumi.

"Syukurlah...ternyata kita masih dijajah di negara sendiri, dan merasa nyaman...Rasa nasionalisme kita sudah tidak ada lagi... Tidak ada lagi pemimpin yang mengayomi rakyat..."tulis akun facebook Edy Supianto, mengomentari video kekerasan tersebut.

"Gak di luar negri..gak didalam negri slalu saja diperlakukan sperti zaman kolonial,"tulis akun facebook lainnya bernama Mas Doel.

Baca juga: BPJamsostek Cimahi Genjot Lima Program Prioritas dari Direksi Baru

Saat dikonfirmasi, Kepala Disnakertrans Kabupaten Subang, Yeni Nuraeni membenarkan kejadian yang terjadi di PT Takewang tersebut.

Insiden itu terjadi pada Kamis 4 Maret 2021 lalu dan pada saat itu juga videonya viral. Pihaknya sudah memanggil menegemen PT Takewang untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 Massal Mulai Sasar ASN Pemprov Jabar

"Dalam ketetangan menegemen PT Takewang, pada Jumat kemarin oknum TKA tersebut sudah diberikan surat pemutusan hubungan kerja. Jadi dia sudah dipecat. Kami minta permasalah yang sama tidak terulang lagi, di manapun tidak hanya di pabrik ini saja," ujar Yeni.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8210 seconds (0.1#10.140)