Kecelakaan Maut Gemparkan Labuhanbatu, Korban Tewas dan Selamat Terjebak di Kolong Truk
loading...
A
A
A
LABUHANBATU - Kecelakaan maut menggemparkan warga Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara. Sebuah truk pengangkut batu, menabrak pengendara motor di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum). Evakuasi korban selamatdan tewas yang terjebak di bawah kolong truk berlangsung dramatis.
Korban akhirnya bisa dievakuasi setelah ratusan warga datang berupaya memberikan pertolongan. Proses evakuasi memakan waktu sekitar dua jam lamanya. Truk besar bernomor polisi B 9299 UYX tersebut, harus didorong beramai-ramai untuk bisa mengeluarkan korban .
Kejadian kecelakaan maut ini, menurut penuturan salah satu saksi mata, Praja Wardana, berawal saat truk pengangkut batu melaju dari arah Medan, menuju Rantau Rapat. "Truk tiba-tiba hilang keseimbangan, diduga remnya blong saat melewati turunan mendekati jembatan Aek Marah," ungkapnya.
Saat itulah dari arah berlawanan melintas sepeda motor bernomor polisi BK 6300 YBG. Sepeda motor melaju pelan, karena melintasi jembatan. Pengendara motor tak bisa menghindar, saat truk yang melaju oleng tersebut menghantam motor yang dikendarai Afriani Sipahutan (21), dan Nurhasanah Sipahutar (29).
Afriani Sipahutar langsung tewas di lokasi kejadian. Sementara Nurhasana Sipahutar berhasil selamat, namun terjepit di bawah kolong truk dengan kondisi mengenaskan. Warga langsung berupaya mengevakuasi korban dari kolong truk.
Warga dan aparat polisi dari Polres Labuhanbatu, berupaya keras mengevakuasi korban dengan peralatan seadanya. Mereka berusaha mendorong truk bermuatan, agar bisa mengeluarkan korban dari kolong truk. Sementara pengemudi truk melarikan diri.
Saat proses evakuasi yang berlangsung selama dua jam, kondisi lalu lintas di Jalinsum macet total hingga antrian kendaraan mengular sepanjang 5 km. "Korban diketahui merupakan kakak beradik, satu meninggal dan satunya selamat," ujar Praja Wardana.
Kasat Lantas Polres Labuhanbatu, AKP Rusbeny mengaku hingga kini sedang memburu sopir maut yang menewaskan seorang pengedra sepeda motor tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, dan mengejar supirnya," tuturnya.
Korban akhirnya bisa dievakuasi setelah ratusan warga datang berupaya memberikan pertolongan. Proses evakuasi memakan waktu sekitar dua jam lamanya. Truk besar bernomor polisi B 9299 UYX tersebut, harus didorong beramai-ramai untuk bisa mengeluarkan korban .
Kejadian kecelakaan maut ini, menurut penuturan salah satu saksi mata, Praja Wardana, berawal saat truk pengangkut batu melaju dari arah Medan, menuju Rantau Rapat. "Truk tiba-tiba hilang keseimbangan, diduga remnya blong saat melewati turunan mendekati jembatan Aek Marah," ungkapnya.
Saat itulah dari arah berlawanan melintas sepeda motor bernomor polisi BK 6300 YBG. Sepeda motor melaju pelan, karena melintasi jembatan. Pengendara motor tak bisa menghindar, saat truk yang melaju oleng tersebut menghantam motor yang dikendarai Afriani Sipahutan (21), dan Nurhasanah Sipahutar (29).
Afriani Sipahutar langsung tewas di lokasi kejadian. Sementara Nurhasana Sipahutar berhasil selamat, namun terjepit di bawah kolong truk dengan kondisi mengenaskan. Warga langsung berupaya mengevakuasi korban dari kolong truk.
Warga dan aparat polisi dari Polres Labuhanbatu, berupaya keras mengevakuasi korban dengan peralatan seadanya. Mereka berusaha mendorong truk bermuatan, agar bisa mengeluarkan korban dari kolong truk. Sementara pengemudi truk melarikan diri.
Saat proses evakuasi yang berlangsung selama dua jam, kondisi lalu lintas di Jalinsum macet total hingga antrian kendaraan mengular sepanjang 5 km. "Korban diketahui merupakan kakak beradik, satu meninggal dan satunya selamat," ujar Praja Wardana.
Kasat Lantas Polres Labuhanbatu, AKP Rusbeny mengaku hingga kini sedang memburu sopir maut yang menewaskan seorang pengedra sepeda motor tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, dan mengejar supirnya," tuturnya.
(eyt)