Janda Seksi di Blitar yang Siap Jadi Bonus Penjualan Asetnya, 20 Tahun Hidup di Hongkong
loading...
A
A
A
BLITAR - Tawaran Susan (35) menjual aset usaha senilai Rp2,9 miliar, dengan bonus dirinya yang rela dipersunting sebagai istri, menggemparkan warga Blitar. Susan yang sudah empat tahun menjada dengan satu anak ini, memiliki paras cantik dan seksi.
Dia bukan tipe wanita sembarangan . Pengusaha cafe dan resto di Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar tersebut, seorang pekerja keras. Selama 20 tahun dia tinggal di Hongkong, sebagai pekerja migran.
Bahkan, usaha cafe dan resto yang telah dirintisnya sejak tahun 2015 silam tersebut, manajemennya ditangani Susan sendiri . Dia mengurus seluruh kebutuhan tempat usahanya, mulai dari memperkerjakan orang, menggaji orang, hingga menentukan menu makanan dan minumannya.
Selama 20 tahun berada di Hongkong , tidak hanya dihabiskan oleh Susan untuk membanting tulang sebagai buruh migran . Kreatifitas yang dimiliki, mendorongnya bekerja lintas sektoral. Susan pernah berkecimpung di dunia marketing produk kesehatan Royal Jelly yang produsennya berpusat di Australia.
Ia juga pernah dua tahun terlibat dalam event organizer manajemen artis Indonesia , yang hendak perform di Hongkong. Tidak sedikit artis Indonesia, yakni terutama penyanyi nasional, yang ketika tampil di Hongkong, memakai jasanya sebagai guide tour. Termasuk soal tiket pesawat serta hotel menginap artis, Susan yang mengurusi.
"Sampai saat ini saya masih mahir Bahasa Mandarin . Siap jadi guide turis turis yang berbahasa Mandarin," tambahnya tanpa bermaksud jumawa. Putri semata wayangnya, yang kini berusia 20 tahun, juga tinggal di Hongkong, bekerja sebagai perawat.
Lantas, kenapa dia akhirnya memutuskan untuk menjual aset dan merelakan dirinya menjadi istri pembeli asetnya tersebut? "Intinya saya sudah capek menjomblo," ungkap Susan sembari tertawa.
Dia bukan tipe wanita sembarangan . Pengusaha cafe dan resto di Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar tersebut, seorang pekerja keras. Selama 20 tahun dia tinggal di Hongkong, sebagai pekerja migran.
Bahkan, usaha cafe dan resto yang telah dirintisnya sejak tahun 2015 silam tersebut, manajemennya ditangani Susan sendiri . Dia mengurus seluruh kebutuhan tempat usahanya, mulai dari memperkerjakan orang, menggaji orang, hingga menentukan menu makanan dan minumannya.
Selama 20 tahun berada di Hongkong , tidak hanya dihabiskan oleh Susan untuk membanting tulang sebagai buruh migran . Kreatifitas yang dimiliki, mendorongnya bekerja lintas sektoral. Susan pernah berkecimpung di dunia marketing produk kesehatan Royal Jelly yang produsennya berpusat di Australia.
Ia juga pernah dua tahun terlibat dalam event organizer manajemen artis Indonesia , yang hendak perform di Hongkong. Tidak sedikit artis Indonesia, yakni terutama penyanyi nasional, yang ketika tampil di Hongkong, memakai jasanya sebagai guide tour. Termasuk soal tiket pesawat serta hotel menginap artis, Susan yang mengurusi.
"Sampai saat ini saya masih mahir Bahasa Mandarin . Siap jadi guide turis turis yang berbahasa Mandarin," tambahnya tanpa bermaksud jumawa. Putri semata wayangnya, yang kini berusia 20 tahun, juga tinggal di Hongkong, bekerja sebagai perawat.
Lantas, kenapa dia akhirnya memutuskan untuk menjual aset dan merelakan dirinya menjadi istri pembeli asetnya tersebut? "Intinya saya sudah capek menjomblo," ungkap Susan sembari tertawa.