Dubes Indonesia untuk Aljazair Berbagi Ilmu dengan FEB Unisma
loading...
A
A
A
"Indonesia, dan Aljazair. memiliki hubungan politik yg dilanjutkan dari tahun 1955 yaitu keikutsertaan dan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955, yang mendukung kemerdekaan Aljazair, kemudian dalam organisasi negara Islam tergabung di OKI dan GNB," tuturnya.
Selanjutnya dia menyampaikan dari sisi ekonomi ada kendala hubungan dua negara tersebut, di antarnya jarak Indonesia-Aljazair jauh (11.000 km, penerbangan transit, sekitar 17 jam/lebih) sehingga kegiatan ekspor impor tidak bisa dilakukan secara dilangsung.
"Pada era Presiden Jokowi menfokuskan hubungan dagang dengan pasar non-tradisional, seperti terselenggara IAF 2018, IAD 2019. Saat ini hubungan dagang difokuskan Indonesia impor migas, Aljazair impor produk pertanian (kelapa sawit, kopi, teh), elektronik dengan nilai Volume perdagangan di kisaran 500 juta USD, terbesar ke 4 di Afrika. Pada tahun 2018 kami menginisiasi Menteri Perdagangan ke Aljazair, dan mendorong PTA," tuturnya.
Ada beberapa terobosan yang dilakukan oleh Dubes RI untuk Aljazair ini, di antaranya meningkatkan hubungan dagang antara Indonesia dan Aljazair, "Secara rutin, kami membawa para pengusaha Aljazair ke Indonesia dan mengundang pengusaha Indonesia untuk berbisnis dengan Aljazair dan pengusaha Aljazair," tuturnya.
"Aljazair adalah masa depan peluang ekonomi Indonesia. Karena Aljazair itu pintu gerbang untuk masuk pasti Afrika, dan Eropa sekaligus. Sebab jarak Aljazair, dengan Eropa, juga dekat selain ke negara Afrika Tengah, dan selatan," imbuh Safirah
Duta Besar Indonesia untuk Aljazair ini juga memaparkan, bahwa dari sisi hubungan sosio kultural, telah menjalin program Pameran Budaya Indonesia di Aljazair (eg. Expo Jalan Sutera, Festival Sukarno).
Selain itu Membentuk Perkumpulan Pencak Silat Aljazair yang diikutkan dalam even pertandingan internasional, Safira Cup, latihan pelatih dari Kemenpora). Peliputan jurnalis (eg. Kunjungan famtrip, Reportase) serta Pertukaran kunjungan ulama untuk acara internasional.
"Dari sisi edukasi ada peluang beasiswa dari Pemerintah Aljazair, dan Zawiyah (Pesantren). Di samping terbuka lebar bagi perguruan tinggi Aljazair, untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar Aljazair termasuk Indonesia. Baru-baru ini telah dibangun Monumen Sukarno di Ibukota Aljazair, sebagai wujud untuk mengenang jasa Soekarno sebagai penggagas KAA tahun 1955 yang mendukung kemerdekaan Aljazair," terangnya.
Director IDD, Erfan Effendy menyampaikan, bahwa Ambassador Talk online merupakan kegiatan internasional kesekian kalinya yang diselenggarakan guna memberikan motivasi dan wawasan internasional kepada mahasiswa FEB Unisma , yang ingin mengikuti international program seperti student exchange maupun dual degree.
"Alhamdulilah kegiatan Ambassador Talk yang disekenggarakan di tengah pandemi COVID-19 telah diikuti mahasiswa dan dosen FEB Unisma di 33 provinsi melalui media Zoom, Channel Youtube maupun Facebook lebih dari 4000 mahasiswa kami bisa mengikutinya," pungkasnya.
Selanjutnya dia menyampaikan dari sisi ekonomi ada kendala hubungan dua negara tersebut, di antarnya jarak Indonesia-Aljazair jauh (11.000 km, penerbangan transit, sekitar 17 jam/lebih) sehingga kegiatan ekspor impor tidak bisa dilakukan secara dilangsung.
"Pada era Presiden Jokowi menfokuskan hubungan dagang dengan pasar non-tradisional, seperti terselenggara IAF 2018, IAD 2019. Saat ini hubungan dagang difokuskan Indonesia impor migas, Aljazair impor produk pertanian (kelapa sawit, kopi, teh), elektronik dengan nilai Volume perdagangan di kisaran 500 juta USD, terbesar ke 4 di Afrika. Pada tahun 2018 kami menginisiasi Menteri Perdagangan ke Aljazair, dan mendorong PTA," tuturnya.
Ada beberapa terobosan yang dilakukan oleh Dubes RI untuk Aljazair ini, di antaranya meningkatkan hubungan dagang antara Indonesia dan Aljazair, "Secara rutin, kami membawa para pengusaha Aljazair ke Indonesia dan mengundang pengusaha Indonesia untuk berbisnis dengan Aljazair dan pengusaha Aljazair," tuturnya.
"Aljazair adalah masa depan peluang ekonomi Indonesia. Karena Aljazair itu pintu gerbang untuk masuk pasti Afrika, dan Eropa sekaligus. Sebab jarak Aljazair, dengan Eropa, juga dekat selain ke negara Afrika Tengah, dan selatan," imbuh Safirah
Duta Besar Indonesia untuk Aljazair ini juga memaparkan, bahwa dari sisi hubungan sosio kultural, telah menjalin program Pameran Budaya Indonesia di Aljazair (eg. Expo Jalan Sutera, Festival Sukarno).
Selain itu Membentuk Perkumpulan Pencak Silat Aljazair yang diikutkan dalam even pertandingan internasional, Safira Cup, latihan pelatih dari Kemenpora). Peliputan jurnalis (eg. Kunjungan famtrip, Reportase) serta Pertukaran kunjungan ulama untuk acara internasional.
"Dari sisi edukasi ada peluang beasiswa dari Pemerintah Aljazair, dan Zawiyah (Pesantren). Di samping terbuka lebar bagi perguruan tinggi Aljazair, untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar Aljazair termasuk Indonesia. Baru-baru ini telah dibangun Monumen Sukarno di Ibukota Aljazair, sebagai wujud untuk mengenang jasa Soekarno sebagai penggagas KAA tahun 1955 yang mendukung kemerdekaan Aljazair," terangnya.
Director IDD, Erfan Effendy menyampaikan, bahwa Ambassador Talk online merupakan kegiatan internasional kesekian kalinya yang diselenggarakan guna memberikan motivasi dan wawasan internasional kepada mahasiswa FEB Unisma , yang ingin mengikuti international program seperti student exchange maupun dual degree.
"Alhamdulilah kegiatan Ambassador Talk yang disekenggarakan di tengah pandemi COVID-19 telah diikuti mahasiswa dan dosen FEB Unisma di 33 provinsi melalui media Zoom, Channel Youtube maupun Facebook lebih dari 4000 mahasiswa kami bisa mengikutinya," pungkasnya.