Dubes Indonesia untuk Aljazair Berbagi Ilmu dengan FEB Unisma

Senin, 18 Mei 2020 - 00:07 WIB
loading...
Dubes Indonesia untuk...
Duta besar Indonesia untuk Aljazair, Safira Machrusah memberikan kuliah umum daring kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB Unisma). Foto/Dok.FEB Unisma
A A A
MALANG - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang ( FEB Unisma ), menggelar Ambassador Talk Online yang bertajuk "Prospect Economy and Education Cooperation Between Indonesia Algeir".

(Baca juga: Darurat Corona, Ini Solusi Dari FEB Unisma untuk UMKM )

Acara yang digelar secara daring dengan media zoom, youtube dan facebook ini, menghadirkan Duta besar Indonesia untuk Aljazair, Safira Machrusah sebagai narasumber utama, dengan dengan moderator dosen FEB Unisma , Rahmawati.

Dekan FEB Unisma , Nur Diana dalam sambutannya yang bertempat di Ruang Pertemuan K.H. Masjkur Gedung Yayasan Lantai 4, menyampaikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Kedutaan Republik Indonesia dan Duta Besar Indonesia untuk Algeir, yang berkenan hadir memberikan kuliah umum secara langsung dari Aljazair, ke Indonesia.

Ambassador Talk ini, menurutnya merupakan program kerja International Development Division ( IDD), yaitu unit organisasi dibawah naungan FEBUnisma yang memberikan fasilitas kegiatan Tridarma yang bersifat Internasional.

Saat ini IDD menjalankan kegiatan Ambassador Talk secara daring dengan Tema Prospect Economy and Education Cooperation Between Indonesia Aljazair dalam rangka memberikan wawasan terkait hubungan diplomatik yang terjalin di antara keduanya.

"Dengan informasi tersebut, kami berharap adanya informasi terkait peluang beasiswa, kerjasama pendidikan, student exchage, lecturer Exchange, joint research program yang tersedia dan bisa dimanfaatkan untul pengembangan Tridharma PT," tegas Diana.

"Jarak tempuh penerbangan antara Indonesia, dengan Aljazair, yang memakan waktu selama 17 jam tak terasakan dengan adanya kecanggihan teknologi, sehingga ibu Duta Besar dapat menyajikan secara langsung dari Aljazair yang bisa diikuti oleh mahasiswa kami yang tersebar di 34 propinsi di Indonesia mulai Aceh, Ambon, Papua, Kalimantan, Jawa, Sumatera dan lain sebagainya," jelasnya.

Diana menambahkan, bahwa Aljazair memiliki kedekatan historis yang erat, dimana Indonesia memiliki peran yang sangat tinggi dalam kemerdekaan Aljazair, yang dikukuhkan pada bulan Juli 1962 dimana Indonesia turut berperan dalam KTT Asia Afrika.

Sementara itu narasumber Ambassador Talk yaitu Duta Besar Indonesia untuk Aljazair, Safira Machrusah dalam paparannya mengenalkan tentang negara Algeir beserta budayanya. Negara Algeir terletak di Afrika Utara, dengan jumlah penduduk 43 juta, yang mayoritas memiliki dua kewarganegaraan.

"Indonesia, dan Aljazair. memiliki hubungan politik yg dilanjutkan dari tahun 1955 yaitu keikutsertaan dan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955, yang mendukung kemerdekaan Aljazair, kemudian dalam organisasi negara Islam tergabung di OKI dan GNB," tuturnya.

Selanjutnya dia menyampaikan dari sisi ekonomi ada kendala hubungan dua negara tersebut, di antarnya jarak Indonesia-Aljazair jauh (11.000 km, penerbangan transit, sekitar 17 jam/lebih) sehingga kegiatan ekspor impor tidak bisa dilakukan secara dilangsung.

"Pada era Presiden Jokowi menfokuskan hubungan dagang dengan pasar non-tradisional, seperti terselenggara IAF 2018, IAD 2019. Saat ini hubungan dagang difokuskan Indonesia impor migas, Aljazair impor produk pertanian (kelapa sawit, kopi, teh), elektronik dengan nilai Volume perdagangan di kisaran 500 juta USD, terbesar ke 4 di Afrika. Pada tahun 2018 kami menginisiasi Menteri Perdagangan ke Aljazair, dan mendorong PTA," tuturnya.

Ada beberapa terobosan yang dilakukan oleh Dubes RI untuk Aljazair ini, di antaranya meningkatkan hubungan dagang antara Indonesia dan Aljazair, "Secara rutin, kami membawa para pengusaha Aljazair ke Indonesia dan mengundang pengusaha Indonesia untuk berbisnis dengan Aljazair dan pengusaha Aljazair," tuturnya.

"Aljazair adalah masa depan peluang ekonomi Indonesia. Karena Aljazair itu pintu gerbang untuk masuk pasti Afrika, dan Eropa sekaligus. Sebab jarak Aljazair, dengan Eropa, juga dekat selain ke negara Afrika Tengah, dan selatan," imbuh Safirah

Duta Besar Indonesia untuk Aljazair ini juga memaparkan, bahwa dari sisi hubungan sosio kultural, telah menjalin program Pameran Budaya Indonesia di Aljazair (eg. Expo Jalan Sutera, Festival Sukarno).

Selain itu Membentuk Perkumpulan Pencak Silat Aljazair yang diikutkan dalam even pertandingan internasional, Safira Cup, latihan pelatih dari Kemenpora). Peliputan jurnalis (eg. Kunjungan famtrip, Reportase) serta Pertukaran kunjungan ulama untuk acara internasional.

"Dari sisi edukasi ada peluang beasiswa dari Pemerintah Aljazair, dan Zawiyah (Pesantren). Di samping terbuka lebar bagi perguruan tinggi Aljazair, untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi di luar Aljazair termasuk Indonesia. Baru-baru ini telah dibangun Monumen Sukarno di Ibukota Aljazair, sebagai wujud untuk mengenang jasa Soekarno sebagai penggagas KAA tahun 1955 yang mendukung kemerdekaan Aljazair," terangnya.

Director IDD, Erfan Effendy menyampaikan, bahwa Ambassador Talk online merupakan kegiatan internasional kesekian kalinya yang diselenggarakan guna memberikan motivasi dan wawasan internasional kepada mahasiswa FEB Unisma , yang ingin mengikuti international program seperti student exchange maupun dual degree.

"Alhamdulilah kegiatan Ambassador Talk yang disekenggarakan di tengah pandemi COVID-19 telah diikuti mahasiswa dan dosen FEB Unisma di 33 provinsi melalui media Zoom, Channel Youtube maupun Facebook lebih dari 4000 mahasiswa kami bisa mengikutinya," pungkasnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2851 seconds (0.1#10.140)