Perusda Dorong Modernisasi Pasar Tradisional di Kota Makassar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Perusahaan Daerah (Perusda) Pasar Makassar Raya merencanakan merevitalisasi tiga pasar tradisional . Langkah ini menyusul telah diselesaikannya Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) peralihan status menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar.
Direktur Utama Perusda Pasar Makassar Raya , Basdir mengaku, revitalisasi ini mendorong konsep modernisasi pasar tradisional . Adapun tiga pasar yang bakal dibenahi tahap awal yakni Pasar Maricayya, Toddoppuli dan Senggol.
"Jadi untuk revitalisasi ini kita akan bentuk tradisional-modern. Tentu saja dengan bantuan swasta. Jadi kami sangat welcome kalau ada yang mau (investasi). Kalau kami yang diharap mau bangun, pasti susah juga," sebut dia saat ditemui SINDOnews usai pembahasan Ranperda Perumda Makassar Raya di gedung DPRD Kota Makassar , Senin (15/2/2021).
Dia melanjutkan, target revitalisasi ketiga pasar itu mempertimbangkan letak geografis dan tingkat kunjungan. Pasar Maricayya dan Toddoppuli misalnya, dianggap memiliki letak geografis yang sangat ideal di tengah kota. Sementara Pasar Senggol dipilih lantaran sudah cukup populer di kalangan masyarakat.
Selain itu dari sisi administratif dan kelengkapan persuratan, ketiganya dianggap sudah ada. Bahkan sudah mengantongi hak pengelolaan (HPL). "Jadi pasar yang akan kita bangun itu adalah pasar yang punya legalitas yang ada HPL-nya, konsepnya akan kita benahi sebaik mungkin," tambahnya.
Basdir melanjutkan, revitalisasi pasar ditekankan pada penataan. Seperti tata kelola perparkiran, dan sejumlah barang yang dijual akan dibenahi.
Pedagang yang sudah lama beraktivitas di pasar tersebut, tetap diprioritaskan. Meski ada rencana untuk menggaet pedagang baru untuk menyeimbangkan ketersediaan produk sejumlah pedagang baru juga akan digaet masuk.
"Yang (pedagang) lama prioritas, dan bahkan kita akan gratiskan yang lama. Jangan dibangun pedagang lama yang disuruh bayar mahal-mahal. Kita tidak mau begitu, kita mau lindungi mereka," tegas Basdir.
Aktivitas transaksi jual beli di tiga pasar tersebut juga direncanakan mulai menerapkan sistem belanja elektronik . Hanya saja upaya ini akan dilakukan secara bertahap lantaran sejumlah masyarakat masih kesulitan dalam penggunaan teknologi.
"Kita bersyukur Pak Wali juga selalu mendorong kita untuk membenahi pasar. Kemarin kan kita banyak ditegur, tapi dengan adanya revitalisasi ini hal-hal seperti pasar yang semrawut tidak akan ada lagi," harap dia.
Ranperda Pendirian Perumda Pasar Makassar Raya diketahui telah selesai dibahas DPRD Kota Makassar dalam sidang paripurna, kemarin. Ranperda itu kemudian bakal dikirim ke Pemprov Sulsel untuk diakomodir registrasi penomorannya sebelum disahkan menjadi perda.
Dengan berubahnya status perusda menjadi perumda, kewenangan pengelolaan pasar oleh badan usaha milik daerah tersebut lebih luas. Bahkan bisa melibatkan pihak swasta untuk investasi pengembangan pasar dalam upaya meningkatan pendapatan Pemkot Makassar .
Anggota Pansus Ranperda Perumda Pasar , Muliati mengatakan pengembangan pasar sangat membutuhkan inovasi-inovasi baru seperti ini dengan beralihkan status perusahaan tersebut. "Jangan sampai ini PD Pasar dengan perubahan statusnya masih kayak dulu, tidak ada yang berubah. Kita harapkan inovasi-invoasi seperti ini," ujarnya.
Dia berharap, penataan dan pelayanan pasar tradisional di Kota Makassar bisa lebih baik. Tidak semrawut seperti sekarang. "Penataan ini penting, kita harapkan memang ke depan tidak pasar kita bisa lebih baik," tutup legislator PPP tersebut.
Direktur Utama Perusda Pasar Makassar Raya , Basdir mengaku, revitalisasi ini mendorong konsep modernisasi pasar tradisional . Adapun tiga pasar yang bakal dibenahi tahap awal yakni Pasar Maricayya, Toddoppuli dan Senggol.
"Jadi untuk revitalisasi ini kita akan bentuk tradisional-modern. Tentu saja dengan bantuan swasta. Jadi kami sangat welcome kalau ada yang mau (investasi). Kalau kami yang diharap mau bangun, pasti susah juga," sebut dia saat ditemui SINDOnews usai pembahasan Ranperda Perumda Makassar Raya di gedung DPRD Kota Makassar , Senin (15/2/2021).
Dia melanjutkan, target revitalisasi ketiga pasar itu mempertimbangkan letak geografis dan tingkat kunjungan. Pasar Maricayya dan Toddoppuli misalnya, dianggap memiliki letak geografis yang sangat ideal di tengah kota. Sementara Pasar Senggol dipilih lantaran sudah cukup populer di kalangan masyarakat.
Selain itu dari sisi administratif dan kelengkapan persuratan, ketiganya dianggap sudah ada. Bahkan sudah mengantongi hak pengelolaan (HPL). "Jadi pasar yang akan kita bangun itu adalah pasar yang punya legalitas yang ada HPL-nya, konsepnya akan kita benahi sebaik mungkin," tambahnya.
Basdir melanjutkan, revitalisasi pasar ditekankan pada penataan. Seperti tata kelola perparkiran, dan sejumlah barang yang dijual akan dibenahi.
Pedagang yang sudah lama beraktivitas di pasar tersebut, tetap diprioritaskan. Meski ada rencana untuk menggaet pedagang baru untuk menyeimbangkan ketersediaan produk sejumlah pedagang baru juga akan digaet masuk.
"Yang (pedagang) lama prioritas, dan bahkan kita akan gratiskan yang lama. Jangan dibangun pedagang lama yang disuruh bayar mahal-mahal. Kita tidak mau begitu, kita mau lindungi mereka," tegas Basdir.
Aktivitas transaksi jual beli di tiga pasar tersebut juga direncanakan mulai menerapkan sistem belanja elektronik . Hanya saja upaya ini akan dilakukan secara bertahap lantaran sejumlah masyarakat masih kesulitan dalam penggunaan teknologi.
"Kita bersyukur Pak Wali juga selalu mendorong kita untuk membenahi pasar. Kemarin kan kita banyak ditegur, tapi dengan adanya revitalisasi ini hal-hal seperti pasar yang semrawut tidak akan ada lagi," harap dia.
Ranperda Pendirian Perumda Pasar Makassar Raya diketahui telah selesai dibahas DPRD Kota Makassar dalam sidang paripurna, kemarin. Ranperda itu kemudian bakal dikirim ke Pemprov Sulsel untuk diakomodir registrasi penomorannya sebelum disahkan menjadi perda.
Dengan berubahnya status perusda menjadi perumda, kewenangan pengelolaan pasar oleh badan usaha milik daerah tersebut lebih luas. Bahkan bisa melibatkan pihak swasta untuk investasi pengembangan pasar dalam upaya meningkatan pendapatan Pemkot Makassar .
Anggota Pansus Ranperda Perumda Pasar , Muliati mengatakan pengembangan pasar sangat membutuhkan inovasi-inovasi baru seperti ini dengan beralihkan status perusahaan tersebut. "Jangan sampai ini PD Pasar dengan perubahan statusnya masih kayak dulu, tidak ada yang berubah. Kita harapkan inovasi-invoasi seperti ini," ujarnya.
Dia berharap, penataan dan pelayanan pasar tradisional di Kota Makassar bisa lebih baik. Tidak semrawut seperti sekarang. "Penataan ini penting, kita harapkan memang ke depan tidak pasar kita bisa lebih baik," tutup legislator PPP tersebut.
(luq)