Pria Positif Corona Ngamuk di Tasik, Psikolog: COVID-19 Picu Stres-Gangguan Jiwa

Sabtu, 16 Mei 2020 - 19:07 WIB
loading...
Pria Positif Corona...
Efnie Indriyani, psikolog dari Universitas Maranatha. Foto/Dokumentasi Pribadi Efnie
A A A
BANDUNG - Kasus AR, pria di Kota Tasikmalaya yang dipastikan positif terjangkit virus Corona setelah melalui tes swab, mengamuk, mendapat perhatian berbagai pihak.

Dari analisis ilmu kesehatan jiwa atau psikologi, pria tersebut diduga kuat stres akibat tahu dirinya terjangkit COVID-19. Kondisi tersebut memicunya melakukan tindakan tak rasional dan membahayakan orang lain.

Psikolog dari Universitas Kristen Maranatha (UKM) Efnie Indriani mengatakan, dilihat dari perilakunya, itu merupakan ekspresi marah pasien tersebut. Sehingga fungsi frontal lobe otak atau logika dan pre-frontal lobe atau kendali diri dan kebijaksanaan, menjadi tidak aktif.

"Saat marah dan stres yang dominan berfungsi, aktivitas amigdala otak meningkat, sehingga perilaku menjadi tidak terkendali," kata Efnie kepada SINDOnews, Sabtu (16/5/2020). (BACA JUGA: Ngamuk saat Dijemput Paksa, Pasien Positif Corona Peluk Warga Supaya Tertular )

Namun, ujar Efnie, kondisi marah dan stres tinggi ini belum bisa dikatakan sebagai gangguan jiwa permanen. "Bisa saja (marah dan stres tersebut) sebagai kondisi psikis sesaat saja," ujar Efnie.

Peristiwa menghebohkan terjadi di Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jumat 15 Mei 2020 siang. Seorang pria berinisial AR (40) yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona (COVID-19) mengamuk saat dijemput petugas untuk dibawa ke tempat perawatan.

AR tak terima begitu disebutkan hasil tes swabnya positif. Dia sempat berlari mengejar dan memeluk warga didekatnya tanpa memakai alat pelindung diri (APD) dengan maksud menularkan virus darinya.

Kejadian itu spontan menarik perhatian warga sekitar dan sebagian mereka merekam adegan tak biasa itu dengan kamera ponsel. (BACA JUGA: Kasus Infeksi Corona di Arab Saudi Terus Menanjak, Makkah Terbanyak )

Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membenarkan kejadian tersebut. Dia menerangkan, beberapa hari sebelumnya petugas Dinas Kesehatan sudah datang bermaksud menjemput pasien positif Corona tersebut secara baik-baik. AR akan diisolasi di ruang karantina salah satu rumah sakit Kota Tasikmalaya, tapi ditolak.

Setelah hasil tes swab keluar hari ini dan menyatakan AR positif Corona, tim gugus tugas menilai sangat penting dan mendesak untuk menjemput yang bersangkutan secara paksa. Ini dilakukan demi melindungi warga lain.

"Nah, saya perintahkan supaya para petugas gugus tugas melakukan jemput paksa. Soalnya jika tidak dijemput secara paksa, semuanya bisa tertular," ujar Yusuf. (BACA JUGA: Diduga Pungli, Anggota Polrestabes Bandung Ditangkap Paminal Mabes Polri )
(awd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2264 seconds (0.1#10.140)