Satgas COVID-19 Sasar Terminal, Rapid Test Antigen Sopir dan Penumpang Angkot

Rabu, 03 Februari 2021 - 03:40 WIB
loading...
Satgas COVID-19 Sasar Terminal, Rapid Test Antigen Sopir dan Penumpang Angkot
Petugas sedang melakukan rapid test antigen ke sopir angkot, penumpang, pedagang, pengunjung pasar, hingga pengemudi angkutan barang di Terminal Pasar Atas Baru, Cimahi, Selasa (2/2/2021). Foto/SINDOnews/Adi Haryanto
A A A
CIMAHI - Rapid test antigen kembali digelar oleh Tim Satgas COVID-19 Kota Cimahi dengan menyasar sopir angkutan umum di Terminal Pasar Atas Baru (PAB), Jalan Kolonel Masturi, Cimahi, Selasa (2/2/2021).

Selain sopir angkutan umum, pelaksanaan rapid test antigen yang berlangsung di pelataran parkir PAB ini juga dilakukan kepada penumpang, pedagang, pengunjung pasar, hingga pengemudi angkutan barang.

"Rapid test antigen ini sebagai lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang digelar di pintu keluar Tol Baros. Sekarang sasarannya sopir angkutan umum, penumpang, pedagang, hingga pengunjung pasar," kata Kasi Angkutan Dishub, Kota Cimahi, Ranto Sitanggang.

Baca juga: Cirebon Geger, 2 Mayat Diduga Korban Tawuran Genk Motor Mengapung di Sungai Cisanggarung

Dikatakanya, potensi penularan COVID-19 di moda transportasi umum sangat besar. Sebab angkot dipergunakan oleh masyarakat yang berbeda setiap hari dan tidak tahu rekam medis atau riwayat perjalanannya. Apakah mereka disiplin menjalankan prokes dalam kesehariannya atau tidak.

Dicontohkannya, ketika ada sopir angkot di Cimahi yang terkonfirmasi positif COVID-19, dan mereka mengangkut penumpang. Maka dipastikan trakingnya menjadi susah dan jumlahnya berlipat-lipat karena sopir itu mobilitas dan interaksinya sangat tinggi.

"Makanya perlunya deteksi dini itu sebagai antisipasi. Jika terlambat upaya untuk mentrakingnya akan jauh lebih sulit, karena angkot itu kan penumpangnya dari mana-mana," kata dia.

Baca juga: Jualan Sabu Bonus Layanan Seks, Wanita Seksi di Cimahi Tawarkan Sensasi Berbeda ke Pelanggan

Salah satu upaya mencegah penularan COVID-19 di moda transportasi umum yang dilakukan, di antaranya pembatasan jumlah penumpang. Sesuai aturan PPKM, jumlah penumpang di angkutan umum dibatasi maksimal 70%. Walaupun faktanya saat ini kapasitas angkot jarang yang terisi penuh, karena penumpang juga berkurang.

Salah satu pengemudi angkot, Acep Kurniadi mengaku, belum pernah menjalani tes COVID-19. Sebagai pencegahan penularan, ketika mencari penumpang dirinya selalu memakai masker. Penumpang juga selalu diingatkan untuk pakai masker saat di dalam kendaraan.

"Ini yang pertama saya dites rapid, hasilnya negatif. Semoga aja COVID-19 cepat ada obatnya biar kehidupan dan roda ekonomi normal lagi," harapnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2178 seconds (0.1#10.140)