Masih Isolasi, Taufan Pawe Ikuti Pencanangan Vaksinasi Secara Virtual
loading...
A
A
A
PAREPARE - Wali Kota Parepare, Taufan Pawe melakukan pencanangan vaksinasi Covid-19 tahap pertama di tingkat kota secara virtual, Selasa (2/2/2021).Pencanangan vaksinasi digelar di lapangan tenis kompleks rumah jabatan wali kota.
Taufan dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena tidak hadir secara langsung, sebab masih menjalani isolasi mandiri yang kini memasuki hari kesembilan.
"Mohon maaf karena tidak bisa hadir secara langsung. Kondisi saya masih perlu ditangani secara medis. Dari hasil lab awal tercatat, saya juga mengalami tifoid (tipes). Namun dari hasil kontrol terakhir di hari ini tifoid sudah tidak ada, tapi virus Covid-19 masih ada," papar Taufan.
Terkait pencanangan vaksinasi Covid-19 , Taufan berterima kasih pada tim gugus dan Forkopimda yang telah ikut membantu menyukseskan kegiatan ini.
Pemberian vaksinasi , jelas Taufan, merupakan langkah pemerintah dalam menghadapi Covid-19 yang masih ada hingga saat ini. Taufan juga mengimbau jajaran dan warganya tidak takut untuk disuntik vaksin sinovac . Pemberian vaksin itu kata dia, merupakan jalan untuk menghentikan kasus Covid-19 .
"Hal ini tentunya dapat memberikan perlindungan keselamatan bagi rakyat kita, dan di masa pandemi ini kita juga harus tetap terus menjaga protokol kesehatan yaitu, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Taufan.
Kepala Bidang Pelayanan, Promosi dan SDK Dinas Kesehatan Parepare, Kasna menyebutkan, tahapan screening dilakukan untuk menentukan seseorang layak tidaknya diberi suntikan vaksin.
Pada kegiatan vaksinasi ini, dari 13 calon peserta yang sedianya menerima suntikan vaksin Covid-19 , hanya sembilan yang memenuhi syarat.
“Kita menghadirkan dokter ahli spesialis penyakit dalam untuk melakukan screening kesehatan sebelum dilakukan penyuntikan vaksin," jelasnya.
Sementara dokter ahli penyakit dalam pada RSUD Andi Makkasau Parepare, Nurainah menjelaskan, sebelum dilakukan penyuntikan vaksin sinovac , dilakukan screening bagi seluruh calon penerima vaksin. Dia mencontohkan, jika calon peserta mengalami tekanan darah tinggi atau demam, maka penyuntikan vaksin harus ditunda.
Pascapenyuntikan vaksin pada peserta vaksinasi Covid-19 , tambah Nurainah, kemudian dilakukan observasi selama 30 menit untuk melihat apakah terjadi alergi atau tidak.
"Di atas 30 menit jika ada efek samping misal demam atau gatal, segera dilaporkan ke tim vaksinasi guna mendapatkan penanganan," tandasnya.
Taufan dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf karena tidak hadir secara langsung, sebab masih menjalani isolasi mandiri yang kini memasuki hari kesembilan.
"Mohon maaf karena tidak bisa hadir secara langsung. Kondisi saya masih perlu ditangani secara medis. Dari hasil lab awal tercatat, saya juga mengalami tifoid (tipes). Namun dari hasil kontrol terakhir di hari ini tifoid sudah tidak ada, tapi virus Covid-19 masih ada," papar Taufan.
Terkait pencanangan vaksinasi Covid-19 , Taufan berterima kasih pada tim gugus dan Forkopimda yang telah ikut membantu menyukseskan kegiatan ini.
Pemberian vaksinasi , jelas Taufan, merupakan langkah pemerintah dalam menghadapi Covid-19 yang masih ada hingga saat ini. Taufan juga mengimbau jajaran dan warganya tidak takut untuk disuntik vaksin sinovac . Pemberian vaksin itu kata dia, merupakan jalan untuk menghentikan kasus Covid-19 .
"Hal ini tentunya dapat memberikan perlindungan keselamatan bagi rakyat kita, dan di masa pandemi ini kita juga harus tetap terus menjaga protokol kesehatan yaitu, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Taufan.
Kepala Bidang Pelayanan, Promosi dan SDK Dinas Kesehatan Parepare, Kasna menyebutkan, tahapan screening dilakukan untuk menentukan seseorang layak tidaknya diberi suntikan vaksin.
Pada kegiatan vaksinasi ini, dari 13 calon peserta yang sedianya menerima suntikan vaksin Covid-19 , hanya sembilan yang memenuhi syarat.
“Kita menghadirkan dokter ahli spesialis penyakit dalam untuk melakukan screening kesehatan sebelum dilakukan penyuntikan vaksin," jelasnya.
Sementara dokter ahli penyakit dalam pada RSUD Andi Makkasau Parepare, Nurainah menjelaskan, sebelum dilakukan penyuntikan vaksin sinovac , dilakukan screening bagi seluruh calon penerima vaksin. Dia mencontohkan, jika calon peserta mengalami tekanan darah tinggi atau demam, maka penyuntikan vaksin harus ditunda.
Pascapenyuntikan vaksin pada peserta vaksinasi Covid-19 , tambah Nurainah, kemudian dilakukan observasi selama 30 menit untuk melihat apakah terjadi alergi atau tidak.
"Di atas 30 menit jika ada efek samping misal demam atau gatal, segera dilaporkan ke tim vaksinasi guna mendapatkan penanganan," tandasnya.
(luq)