Gadis Cantik Jagoan Taekwondo Ini Tak Kenal Lelah Bertarung Melawan Stroke
loading...
A
A
A
Sementara, Firda tak mau menyerah dan pasrah begitu saja dengan kondisi fisiknya saat ini. Ia terus memacu semangatnya untuk bisa bangkit dan kembali menjalani kehidupan secara normal.
Keinginan untuk bangkit itu tampak terpancar dari ekspresi wajah Firda. Semangat dan keyakinannya untuk bangkit patut diacungi jempol. Meski selama 7 tahun menderita stroke, ia terus berusaha untuk menggerakkan separuh anggota tubuh di bagian kanan dengan berlatih secara rutin.
Gadis kelahiran Semarang, 14 Januari 2003 ini ‘menghidupkan’ kembali ingatannya yang sempat hilang dalam beberapa tahun terakhir ini. Berbagai kegiatan pun dilakukannya.
Mulai dari jalan-jalan menyisir kampung hingga melatih gerakan-gerakan dalam bela diri taekwondo. Wajar saja, di klub Mahameru Indonesia Dojang Gonilan Sukoharjo, Firda merupakan Senior dengan menyandang sabuk merah.
"Saya suka jalan-jalan, kadang-kadang latihan taekwondo dengan nendang-nendang," ujar Firda. Ia mengaku sangat senang ketika datang ke Mahameru untuk melihat teman-temannya berlatih. "Saya senang dan bahagia datang ke Dojang Gonilan," katanya.
Tak hanya itu, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Margono dan Solikah ini ternyata memiliki kemampuan menggambar. Meski dilakukan dengan tangan kiri, ia mampu menggambar sesuai keinginannya.
Bahkan, saat pelatih Mahameru Indonesia Dojang Gonilan Sukoharjo, Andy Istanto sempat dibuat kaget ketika menunjukkan gambar wajahnya. "Wah kok mirip sekali," kata Andy disambut senyum Firda.
“Saya suka gambar. Ya semenjak gambar pakai tangan kiri pakai pensil di buku gambar. Saya juga disuruh belajar bulpen," kata Firda.
Sementara, Andy Istanto mengatakan, Firda merupakan salah satu muridnya yang potensial dan berprestasi. "Firda ini murid saya dan termasuk atlet yang potensial yang sudah saya bidik. Ternyata di tengah jalan bidikan terkendala dengan sakitnya Firda. Jadi saya sedikit agak kecewa juga, tapi ya Alhamdulillah semangatnya luar biasa Firda ini," kata Andy.
"Semangatnya dia selalu ingin hadir di setiap latihan untuk menginspirasi adik-adiknya para yunior-yuniornya," ujar pelatih yang menyandang sabuk hitam ini.
Keinginan untuk bangkit itu tampak terpancar dari ekspresi wajah Firda. Semangat dan keyakinannya untuk bangkit patut diacungi jempol. Meski selama 7 tahun menderita stroke, ia terus berusaha untuk menggerakkan separuh anggota tubuh di bagian kanan dengan berlatih secara rutin.
Gadis kelahiran Semarang, 14 Januari 2003 ini ‘menghidupkan’ kembali ingatannya yang sempat hilang dalam beberapa tahun terakhir ini. Berbagai kegiatan pun dilakukannya.
Mulai dari jalan-jalan menyisir kampung hingga melatih gerakan-gerakan dalam bela diri taekwondo. Wajar saja, di klub Mahameru Indonesia Dojang Gonilan Sukoharjo, Firda merupakan Senior dengan menyandang sabuk merah.
"Saya suka jalan-jalan, kadang-kadang latihan taekwondo dengan nendang-nendang," ujar Firda. Ia mengaku sangat senang ketika datang ke Mahameru untuk melihat teman-temannya berlatih. "Saya senang dan bahagia datang ke Dojang Gonilan," katanya.
Tak hanya itu, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Margono dan Solikah ini ternyata memiliki kemampuan menggambar. Meski dilakukan dengan tangan kiri, ia mampu menggambar sesuai keinginannya.
Bahkan, saat pelatih Mahameru Indonesia Dojang Gonilan Sukoharjo, Andy Istanto sempat dibuat kaget ketika menunjukkan gambar wajahnya. "Wah kok mirip sekali," kata Andy disambut senyum Firda.
“Saya suka gambar. Ya semenjak gambar pakai tangan kiri pakai pensil di buku gambar. Saya juga disuruh belajar bulpen," kata Firda.
Sementara, Andy Istanto mengatakan, Firda merupakan salah satu muridnya yang potensial dan berprestasi. "Firda ini murid saya dan termasuk atlet yang potensial yang sudah saya bidik. Ternyata di tengah jalan bidikan terkendala dengan sakitnya Firda. Jadi saya sedikit agak kecewa juga, tapi ya Alhamdulillah semangatnya luar biasa Firda ini," kata Andy.
"Semangatnya dia selalu ingin hadir di setiap latihan untuk menginspirasi adik-adiknya para yunior-yuniornya," ujar pelatih yang menyandang sabuk hitam ini.