Satu Rumah di Atas Sungai Terpaksa Dibongkar Diduga Pemicu Banjir di Bener Meriah
loading...
A
A
A
REDELONG - Satu rumah yang berdiri di atas Sungai Lampahan terpaksa dibongkar karena menyumbat jalur air hingga memicu luapan air sungai hingga ke pemukiman warga. Selain itu juga terjadinya pendangkalan sungai.
Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bener Meriah mengerahkan satu unit alat berat untuk mengeruk sungai yang mengalami pendangkalan di Kampung Lampahan Induk, Kecamatan Timang Gajah, pascabanjir akibat luapan air Sungai Lampahan.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bener Meriah, Safriadi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Anwar Sahdi mengatakan luapan sungai tersebut terjadi karena mengalami pendangkalan, serta adanya penyumbatan jalur air di salah satu rumah warga yang dibangun di atas sungai.
Pondasi bangunan yang memakan dua sisi dinding sungai tersebut menahan material bebatuan yang dibawa air dan menumpuk tepat di bawah bangunan tersebut, sehingga aliran air sungai yang deras karena intensitas hujan yang sangat tinggi meluap ke pemukiman warga.
“Untuk rumah warga yang berdiri di atas aliran sungai sudah kita ratakan, berdasarkan keputusan dari masyarakat setempat agar sungai normal kembali,” ujar Anwar.
Selain menurunkan alat berat untuk pengerukan normalisasi sungai sepanjang 300 meter, BPBD Bener Meriah bersama TNI/Polri, SAR, Satpol PP, PMI, dan masyarakat sekitar membantu membersihkan rumah warga yang terkena lumpur dan puing-puing sisa banjir.
Lebih lanjut Anwar menjelaskan, dampak dari bencana itu, tujuh rumah warga rusak, tiga di antaranya dalam kondisi rusak berat dan satu bangunan balai pengajian serta pos gardu induk PLN Lampahan rusak ringan.
Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor Menerjang di Awal Tahun 2021, Apa Benar Akibat Hujan Deras?
“Ketiga rumah yang rusak parah itu memang tidak bisa ditempati lagi oleh pemiliknya setelah diterjang banjir dan sudah kita bersihkan,” ungkapnya.
Korban yang rumahnya tidak bisa ditempati lagi sementara ini mereka mengungsi ke tempat saudaranya. “Kita juga telah menyerahkan bantuan masa panik berupa sandang dan pangan untuk korban bencana tersebut,” tutupnya.
Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bener Meriah mengerahkan satu unit alat berat untuk mengeruk sungai yang mengalami pendangkalan di Kampung Lampahan Induk, Kecamatan Timang Gajah, pascabanjir akibat luapan air Sungai Lampahan.
Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bener Meriah, Safriadi melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Anwar Sahdi mengatakan luapan sungai tersebut terjadi karena mengalami pendangkalan, serta adanya penyumbatan jalur air di salah satu rumah warga yang dibangun di atas sungai.
Pondasi bangunan yang memakan dua sisi dinding sungai tersebut menahan material bebatuan yang dibawa air dan menumpuk tepat di bawah bangunan tersebut, sehingga aliran air sungai yang deras karena intensitas hujan yang sangat tinggi meluap ke pemukiman warga.
“Untuk rumah warga yang berdiri di atas aliran sungai sudah kita ratakan, berdasarkan keputusan dari masyarakat setempat agar sungai normal kembali,” ujar Anwar.
Selain menurunkan alat berat untuk pengerukan normalisasi sungai sepanjang 300 meter, BPBD Bener Meriah bersama TNI/Polri, SAR, Satpol PP, PMI, dan masyarakat sekitar membantu membersihkan rumah warga yang terkena lumpur dan puing-puing sisa banjir.
Lebih lanjut Anwar menjelaskan, dampak dari bencana itu, tujuh rumah warga rusak, tiga di antaranya dalam kondisi rusak berat dan satu bangunan balai pengajian serta pos gardu induk PLN Lampahan rusak ringan.
Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor Menerjang di Awal Tahun 2021, Apa Benar Akibat Hujan Deras?
“Ketiga rumah yang rusak parah itu memang tidak bisa ditempati lagi oleh pemiliknya setelah diterjang banjir dan sudah kita bersihkan,” ungkapnya.
Korban yang rumahnya tidak bisa ditempati lagi sementara ini mereka mengungsi ke tempat saudaranya. “Kita juga telah menyerahkan bantuan masa panik berupa sandang dan pangan untuk korban bencana tersebut,” tutupnya.
(nic)