Tak Ada Petugas Kebersihan, ASN Diskominfo Wajo Bersihkan Gedung Sendiri

WAJO - Dinas Komunikasi Informatika dan Statisktik (Diskominfotik) Kabupaten Wajo , tidak mempunyai petugas kebersihan. Alhasil sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di lingkup tersebut harus melakukan kerja bakti setiap hari untuk menjaga kebersihan gedung.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Keuangan Diskomimfotik Wajo , Maskawaty menjelaskan, salah satu penyebab Diskominfotik belum mampu memakai jasa petugas kebersihan yakni, porsi anggaran yang belum memadai.



Semenjak terpisah dari gedung sekertariat daerah, Diskominfotik harus melakukan perawatan gedung sendiri. Untuk mempekerjakan petugas kebersihan, Diskominfotik harus mengeluarkan uang sebesar Rp500 ribu setiap bulan.

"Dulu waktu gedungnya gabung sama sekertariat daerah masih ada petugas kebersihan, setelah berpisah Diskominfotik harus melakukan perawatan gedung sendiri, termasuk petugas kebersihan, sementara anggaran yang didapatkan Diskominfo sedikit," ujarnya kepada SINDOnews, Kamis (28/1/2021).

Menurut Maska, di tahun 2020 lalu, Diskominfotik sempat memiliki satu orang petugas kebersihan, namun hanya berselang beberapa bulan, petugas kebersihan yang bekerja di Diskominfotik Wajo diberhentikan.



Untuk menjaga kebersihan gedung, ASN di lingkup Diskominfotik terpaksa harus melakukan kerja bakti agar kebersihan gedung dapat terjaga.

"Dulu sempat ada petugas kebersihan, namun hanya beberapa bulan diberhentikan karena tidak adanya anggaran. Sekarang untuk menjaga kebersihan kantor ASN setiap hari gotong royong," jelasnya.

Sementara itu, pemerhati kebijakan publik dan ASN Kabupaten Wajo, Andi Ilham mengaku heran dengan Diskominfotik Wajo yang mengelola anggaran besar, namun tidak mampu mempekerjakan petugas kebersihan akibat persoalan keuangan.



Selain itu menurutnya, tidak elok jika ASN di lingkup Diskominfotik harus setiap hari bergotong royong membersihkan ruangannya masing-masing. Mengingat, mereka sudah mempunyai tugas dan fungsi masing-masing.

"Ini hal sepele dan sangat lucu, Dinas yang mengelola anggaran miliaran rupiah tidak mampu mempekerjakan petugas kebersihan yang hanya digaji Rp500 ribu perbulannya. Jangan pelit-pelitlah, sebab hal kecil seperti itu akan merusak citra Pemerintah Kabupaten Wajo ," tandasnya.