Tampil Pakai Baju Adat Riau, Ganjar: Saya Cari Sarungnya Nggak Ketemu
loading...
A
A
A
SEMARANG - Nyentrik. Itulah penampilan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat disuntik vaksinasi dosis kedua di RSUD Tugurejo, Semarang, Kamis (28/1/2021). Ganjar mengenakan pakaian mencolok berwarna kuning cerah, lengkap dengan sarung dan ikat kepala.
Baju adat khas Melayu itu sengaja dipakai Gubernur Jateng saat penyuntikan vaksin dosis kedua hari yang bertepatan dengan Kamis pekan keempat Januari. Setiap Kamis pekan keempat, seluruh ASN Jateng memang wajib memakai baju adat Nusantara.
"Ini baju adat Riau, Melayu. Saya pesan langsung dari Pekanbaru. Tapi tadi saya cari sarungnya nggak ketemu, jadi pakai sarung Makassar. Ya kita memang tiap Kamis pekan keempat pakai baju adat nasional, sebagai upaya merawat kekayaan bangsa," kata Ganjar.
Namun ada yang aneh dari baju adat Riau yang digunakan Ganjar itu. Saat hendak disuntik, ia tidak menyingsingkan baju panjang di lengan kirinya, melainkan melepas resleting yang dipasang pada ujung potongan kain di atas ketiak.
Ternyata, Ganjar memang sudah mempersiapkan hal itu. Sadar bahwa untuk menyingsingkan lengan panjang saat vaksinasi cukup repot, ia mendesain khusus baju adat Riaunya itu dengan memasang resleting di bagian lengan kiri.
"Saya kan ditanya besok mau pakai baju adat apa? Saya jawab Riau. Kemudian staf saya bilang, tapi itu kan lengan panjang pak. Langsung saya panggil penjahit saya. Gimana caranya biar tidak perlu ditarik. Akhirnya dibuatkan resleting di lengan atas," katanya.
Ia mengatakan terinspirasi dari Bupati Sragen yang saat penyuntikan vaksin juga mendesain bajunya dengan memasang resleting di lengan. Bedanya, jika Bupati Sragen memasang resleting di tengah lengan, baju Ganjar dipasang resleting di bagian atas lengan. Sehingga, kain lengan kirinya bisa dilepas.
Baca juga: Satu Payung Berdua, Sri Mulyani dan Menlu Retno Nostalgia Masa SMA 3 di Semarang
Baju adat khas Melayu itu sengaja dipakai Gubernur Jateng saat penyuntikan vaksin dosis kedua hari yang bertepatan dengan Kamis pekan keempat Januari. Setiap Kamis pekan keempat, seluruh ASN Jateng memang wajib memakai baju adat Nusantara.
"Ini baju adat Riau, Melayu. Saya pesan langsung dari Pekanbaru. Tapi tadi saya cari sarungnya nggak ketemu, jadi pakai sarung Makassar. Ya kita memang tiap Kamis pekan keempat pakai baju adat nasional, sebagai upaya merawat kekayaan bangsa," kata Ganjar.
Namun ada yang aneh dari baju adat Riau yang digunakan Ganjar itu. Saat hendak disuntik, ia tidak menyingsingkan baju panjang di lengan kirinya, melainkan melepas resleting yang dipasang pada ujung potongan kain di atas ketiak.
Ternyata, Ganjar memang sudah mempersiapkan hal itu. Sadar bahwa untuk menyingsingkan lengan panjang saat vaksinasi cukup repot, ia mendesain khusus baju adat Riaunya itu dengan memasang resleting di bagian lengan kiri.
"Saya kan ditanya besok mau pakai baju adat apa? Saya jawab Riau. Kemudian staf saya bilang, tapi itu kan lengan panjang pak. Langsung saya panggil penjahit saya. Gimana caranya biar tidak perlu ditarik. Akhirnya dibuatkan resleting di lengan atas," katanya.
Ia mengatakan terinspirasi dari Bupati Sragen yang saat penyuntikan vaksin juga mendesain bajunya dengan memasang resleting di lengan. Bedanya, jika Bupati Sragen memasang resleting di tengah lengan, baju Ganjar dipasang resleting di bagian atas lengan. Sehingga, kain lengan kirinya bisa dilepas.
Baca juga: Satu Payung Berdua, Sri Mulyani dan Menlu Retno Nostalgia Masa SMA 3 di Semarang