Tampil Pakai Baju Adat Riau, Ganjar: Saya Cari Sarungnya Nggak Ketemu

Kamis, 28 Januari 2021 - 10:27 WIB
loading...
Tampil Pakai Baju Adat Riau, Ganjar: Saya Cari Sarungnya Nggak Ketemu
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memakai baju adat Riau dan sarung Makassar saat suntik vaksinasi dosis kedua di RSUD Tugurejo Semarang, Kamis (28/1/2021). Foto/Ist
A A A
SEMARANG - Nyentrik. Itulah penampilan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat disuntik vaksinasi dosis kedua di RSUD Tugurejo, Semarang, Kamis (28/1/2021). Ganjar mengenakan pakaian mencolok berwarna kuning cerah, lengkap dengan sarung dan ikat kepala.



Baju adat khas Melayu itu sengaja dipakai Gubernur Jateng saat penyuntikan vaksin dosis kedua hari yang bertepatan dengan Kamis pekan keempat Januari. Setiap Kamis pekan keempat, seluruh ASN Jateng memang wajib memakai baju adat Nusantara.



"Ini baju adat Riau, Melayu. Saya pesan langsung dari Pekanbaru. Tapi tadi saya cari sarungnya nggak ketemu, jadi pakai sarung Makassar. Ya kita memang tiap Kamis pekan keempat pakai baju adat nasional, sebagai upaya merawat kekayaan bangsa," kata Ganjar.

Namun ada yang aneh dari baju adat Riau yang digunakan Ganjar itu. Saat hendak disuntik, ia tidak menyingsingkan baju panjang di lengan kirinya, melainkan melepas resleting yang dipasang pada ujung potongan kain di atas ketiak.

Ternyata, Ganjar memang sudah mempersiapkan hal itu. Sadar bahwa untuk menyingsingkan lengan panjang saat vaksinasi cukup repot, ia mendesain khusus baju adat Riaunya itu dengan memasang resleting di bagian lengan kiri.

"Saya kan ditanya besok mau pakai baju adat apa? Saya jawab Riau. Kemudian staf saya bilang, tapi itu kan lengan panjang pak. Langsung saya panggil penjahit saya. Gimana caranya biar tidak perlu ditarik. Akhirnya dibuatkan resleting di lengan atas," katanya.

Ia mengatakan terinspirasi dari Bupati Sragen yang saat penyuntikan vaksin juga mendesain bajunya dengan memasang resleting di lengan. Bedanya, jika Bupati Sragen memasang resleting di tengah lengan, baju Ganjar dipasang resleting di bagian atas lengan. Sehingga, kain lengan kirinya bisa dilepas.

Baca juga: Satu Payung Berdua, Sri Mulyani dan Menlu Retno Nostalgia Masa SMA 3 di Semarang

"Saya terinspirasi dari Bupati Sragen, tapi dia di sobek tengahnya. Kata penjahit saya, jangan pak, biar tidak kelihatan merubah desainnya, jadi dipasang di atas dan diputar. Ini hanya 15 menit saya bawa bajunya ke penjahit, kemudian direparasi. Lebih efektif untuk vaksinasi," ujarnya.

Dikatakan, setelah vaksinasi dosis kedua ini, maka diharapkan vaksinasi di Jateng juga akan berlangsung sukses. Bersama jajaran Forkompimda, Ganjar telah membuktikan bahwa proses vaksinasi aman.

"Buktinya kami sehat-sehat saja, tidak ada dampak apapun baik kemarin setelah vaksin dosis pertama, juga pada vaksin dosis kedua ini. Maka kami harap proses vaksinasi di Jateng berjalan lancar dan seluruh masyarakat mendukung," katanya.

Selain Ganjar, jajaran Forkompimda Jateng juga ikut dalam vaksinasi dosis kedua itu. Diantaranya Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, Kapolda Jateng, Pangdam IV Diponegoro, Kajati Jateng, Wakil Ketua DPRD Jateng, Kanwil Kemenag, Ketua IDI Jateng, Ketua PPRI Jateng, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen mengatakan dirinya lebih tenang untuk vaksinasi tahap kedua ini. Ia juga menegaskan tidak ada gejala apapun yang dirasakan selama disuntik vaksin tersebut.

"Tidak ada rasa apa-apa, tidak ada gejala yang saya rasakan selama dua minggu lalu. Tidak ada capek, pegal-pegal, nyeri atau apapun. Cuma ngantuk saja setelah disuntik," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2052 seconds (0.1#10.140)