Selama 3 Jam, Merapi Semburkan Awan Panas 12 Kali dan Hujan Abu Guyur Boyolali
loading...
A
A
A
Awan panas kesempuluh pukul 8:30 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 134 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.
Awan panas ke sebelah pukul 9:08 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 126 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.
Awan panas kedua belas pukul 9:19 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 113 detik,tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.
Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Boyolali. Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
BPPTKG merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulan Bencana Daeran (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan dari pantauan dan laporan warga di lerang Merapi wilayah Sleman, seperti di Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel sampai saat ini belum ada laporan hujan abu. “Hujan abu dilaporkan terjadi di wilayah Boyolali,” katanya, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Diduga Konsleting, Warung Kuliner Bakmi di Jalan Sutoyo Yogya Terbakar
Makwan menambahkan meski kondisi wilayah Sleman saat ini masih aman namun tetap meminta warga mematuhi rekomendansi dari BPPTKG, diantaranya tidak ada aktivitas dan mengosongkan radius 3 km dari Merapi.
Baca juga: Dalam Enam Jam, 11 Kali Merapi Semburkan Awan Panas
Awan panas ke sebelah pukul 9:08 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 126 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.
Awan panas kedua belas pukul 9:19 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 113 detik,tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.
Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Boyolali. Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.
BPPTKG merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulan Bencana Daeran (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan dari pantauan dan laporan warga di lerang Merapi wilayah Sleman, seperti di Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel sampai saat ini belum ada laporan hujan abu. “Hujan abu dilaporkan terjadi di wilayah Boyolali,” katanya, Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Diduga Konsleting, Warung Kuliner Bakmi di Jalan Sutoyo Yogya Terbakar
Makwan menambahkan meski kondisi wilayah Sleman saat ini masih aman namun tetap meminta warga mematuhi rekomendansi dari BPPTKG, diantaranya tidak ada aktivitas dan mengosongkan radius 3 km dari Merapi.
Baca juga: Dalam Enam Jam, 11 Kali Merapi Semburkan Awan Panas