Selama 3 Jam, Merapi Semburkan Awan Panas 12 Kali dan Hujan Abu Guyur Boyolali

Rabu, 27 Januari 2021 - 10:40 WIB
loading...
Selama 3 Jam, Merapi Semburkan Awan Panas 12 Kali dan Hujan Abu Guyur Boyolali
Gunung Merapi keluarkan awan panas 12 kali Rabu (27/1/2021) dari pukul 06.00 WIB-09.30 WIB. Foto/IG BPPTKG
A A A
SLEMAN - Gunung Merapi terus semburkan awan panas, Rabu (27/1/2021) pagi. Balai Penyelidikan dan Pengembagan Teknologi Kegempaan Geologi (BPPTKG) mencatat dari pukul 06.00 WIB-09.30 WIB terjadi 12 kali awan panas guguran.

Awan panas pertama pukul 6:03 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 83 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 800 m ke arah barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas kedua pukul 6:08 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 111 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas ketiga pukul 6:21 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 117 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah barat daya: hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas keempat pukul 6:28 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 43 mm dan durasi 122 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1200 m ke arah barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas kelima pukul 6:53 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mm dan durasi 125 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas keenam pukul 7:00 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 121 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas ketujuh pukul 7:29 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 50 mm dan durasi 139 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.300 m ke arah barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas ke delapan pukul 8:11 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 197 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.500 m ke arah barat daya: hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas kesembilan pukul 8:22 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 172 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.500 m ke arah barat daya: hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas kesempuluh pukul 8:30 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 134 detik, tinggi kolom tersapu angin ke lereng arah timur, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas ke sebelah pukul 9:08 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 126 detik, tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah Barat Daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Awan panas kedua belas pukul 9:19 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 113 detik,tinggi kolom tak teramati berkabut, estimasi jarak luncur 1.000 m ke arah Barat Daya hulu Sungai Krasak dan Boyong.

Akibat awan panas ini, dilaporkan terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Boyolali. Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

BPPTKG merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan kegiatan di daerah potensi bahaya. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

Potensi bahaya Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulan Bencana Daeran (BPBD) Sleman, Makwan mengatakan dari pantauan dan laporan warga di lerang Merapi wilayah Sleman, seperti di Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel sampai saat ini belum ada laporan hujan abu. “Hujan abu dilaporkan terjadi di wilayah Boyolali,” katanya, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Diduga Konsleting, Warung Kuliner Bakmi di Jalan Sutoyo Yogya Terbakar

Makwan menambahkan meski kondisi wilayah Sleman saat ini masih aman namun tetap meminta warga mematuhi rekomendansi dari BPPTKG, diantaranya tidak ada aktivitas dan mengosongkan radius 3 km dari Merapi.

Baca juga: Dalam Enam Jam, 11 Kali Merapi Semburkan Awan Panas

Warga di KRB III meningkatkan kesiapsiagaan, terutama yang berada di sepanjang aliran sungai yang berhulu di Merapi, mewaspadai lahar dingin jika terjadi hujan.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2210 seconds (0.1#10.140)