Dalam Enam Jam, 11 Kali Merapi Semburkan Awan Panas
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Gunung Merapi masih terus menunjukkan aktivitas vulkanik yang cukup tinggi. Dalam enam jam sejak petang hingga tengah malam, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan 11 kali awan panas disemburkan Merapi dengan jarak luncur maksimal 1,5 km.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, kejadian periode pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB dimulai pada pukul 18.26 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 135 detik, tinggi kolom 300 meter, jarak luncur 1300 m ke arah barat daya yang meliputi hulu Kali Krasak dan kali Boyong. Baca juga: Awas! Gunung Merapi Masih Terus Semburkan Awan Panas
Kemudian pada pukul 19:03 WIB, kembali terjadi awan panas guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 160 detik. Tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, mendung, hujan, estimasi jarak luncur 1500 meter ke arah barat daya seperti hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Kejadian terus berlanjut pada pukul 19:46 WIB, 20.17 WIB, 20.38 WIB, 21. 38 WIB, 21. 40 WIB, 21. 45 WIB, 21. 48 WIB,23.14 WIB, serta pukul 2329 WIB," terangnya di Yogyakarta Rabu (27/1/2021).
Dijelaskannya untuk jarak luncur dalam 11 kali awan panas rata rata antar 1200 meter hingga 1500 meter. Sekian itu juga ketinggian kolong mencapai 400 meter diatas kawah. Status Merapi juga belum ada perubahan yaitu siaga atau level III. "Guguran juga teramati 4 kali dengan jarak luncur maksimum 400 meter, arah barat daya," tandasnya.
Dari laporan periode BPPTKG selain 11 kali awan panas juga terjadi 77 kali gempa guguran, 4 kali gempa hembusan, serta 4 kali gempa fase banyak. Warga di Lereng Merapi juga diminta mewaspadai kemungkinan hujan abu serta kemungkinan lahar dingin di alur sungai yang berhulu di Merapi.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, kejadian periode pukul 18.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB dimulai pada pukul 18.26 WIB. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 135 detik, tinggi kolom 300 meter, jarak luncur 1300 m ke arah barat daya yang meliputi hulu Kali Krasak dan kali Boyong. Baca juga: Awas! Gunung Merapi Masih Terus Semburkan Awan Panas
Kemudian pada pukul 19:03 WIB, kembali terjadi awan panas guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 160 detik. Tinggi kolom tak teramati, cuaca berkabut, mendung, hujan, estimasi jarak luncur 1500 meter ke arah barat daya seperti hulu Kali Krasak dan Boyong.
"Kejadian terus berlanjut pada pukul 19:46 WIB, 20.17 WIB, 20.38 WIB, 21. 38 WIB, 21. 40 WIB, 21. 45 WIB, 21. 48 WIB,23.14 WIB, serta pukul 2329 WIB," terangnya di Yogyakarta Rabu (27/1/2021).
Dijelaskannya untuk jarak luncur dalam 11 kali awan panas rata rata antar 1200 meter hingga 1500 meter. Sekian itu juga ketinggian kolong mencapai 400 meter diatas kawah. Status Merapi juga belum ada perubahan yaitu siaga atau level III. "Guguran juga teramati 4 kali dengan jarak luncur maksimum 400 meter, arah barat daya," tandasnya.
Dari laporan periode BPPTKG selain 11 kali awan panas juga terjadi 77 kali gempa guguran, 4 kali gempa hembusan, serta 4 kali gempa fase banyak. Warga di Lereng Merapi juga diminta mewaspadai kemungkinan hujan abu serta kemungkinan lahar dingin di alur sungai yang berhulu di Merapi.
(don)