Operasi Pasar Kedelai, 5 Daerah di Jateng Digelontor 104 Ton

Senin, 25 Januari 2021 - 13:57 WIB
loading...
Operasi Pasar Kedelai, 5 Daerah di Jateng Digelontor 104 Ton
Ketua Puskopti Jateng Sutrisno Supriyantoro menyalurkan kedelai kepada perajin tahu tempe dalam operasi pasar di Salatiga, Senin (25/1/2020). Foto/SINDOnews/Angga Rosa
A A A
SALATIGA - Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah bersama Pusat Koperasi Tempe (Puskopti) menggelar operasi pasar kedelai di lima daerah dengan harga Rp8.500 per kilogram. Kedelai yang disalurkan dalam operasi pasar tersebut sebanyak 104 ton.



Kepala Badan Ketahanan Jawa Tengah Agus Wariyanto mengatakan, operasi pasar akan dilaksanakan dalam beberapa tahap. Pada tahap pertama ini, operasi pasar dilaksanakan di Kota Salatiga, Kabupaten Klaten, Magelang, Pekalongan dan Batang. Penyaluran kepada perajin tahu tempe diserahkan kepada Puskopti.



"Dalam operasi pasar ini, kami menggandeng dua importir kedelai di Jateng. Kami berharap dengan adanya operasi pasar ini, usaha para perajin tahu tempe bisa menggeliat lagi," katanya usai membuka operasi pasar kedelai di Salatiga, Senin (25/1/2021).

Agus mengatakan, operasi pasar akan dilakukan hingga memasuki masa panen kedelai lokal. Ini untuk membantu para pelaku usaha tahu tempe dalam mendapatkan kedelai dengan harga yang terjangkau. "Semoga saat masa panen kedelai lokal nanti, harga kedelai bisa turun dan normal lagi," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Puskopti Jawa Tengah, Sutrisno Supriyantoro mengatakan, dalam operasi pasar kedelai ini, Kota Salatiga mendapat jatah 20 ton. Kedelai sebanyak itu, untuk 150 pelaku usaha tahu tempe.

"Di Salatiga ada sekitar 243 perajin tahu tempe. Pada operasi pasar tahap pertama, yang mendapat jatah 150 pelaku usaha. Lainnya, diberi jatah tahap berikutnya," ujarnya.

Menurutnya, operasi pasar kedelai ini, sangat membantu para pelaku usaha dalam mendapatkan bahan baku dengan harga yang terjangkau. Sebab saat ini, harga kedelai di pasaran berkisar antara Rp9.500 hingga Rp10.000 per kilogram.

"Di operasi pasar, kedelai dijual dengan harga Rp8.500 per kilogram. Jadi ada selisih antara Rp1.000 hingga 1.500 per kilogram," terangnya.

Dia berharap, Pemerintah Kota Salatiga bisa memberikan subsidi kedelai kepada para perajin tahu tempe. Sebab, saat ini mereka tidak hanya terkena dampak pandemi COVID-19 saja. "Sekarang harga kedelai naik. Ini masalah lagi bagi para perajin. Jika dalam tiga bulan ke depan kondisi masih seperti ini, maka mereka akan kolaps," tandasnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2847 seconds (0.1#10.140)