Skenario Mal di Makassar Boleh Beroperasi: Kemungkinan Sebelum Lebaran
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sejumlah aturan harus diterapkan pusat perbelanjaan atau mal saat diperbolehkan beroperasi kembali di tengah pandemi Covid-19. Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah mengisyaratkan membuka mal, asalkan mematuhi aturan terutama terkait protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Kemungkinan, pusat-pusat perbelanjaan di Makassar ini akan dibuka jelang hari raya Idul Fitri, pekan ini.
"Itu termasuk yang akan kita bicarakan. Karena begini, masyarakat sekarang butuh. Butuh baju baru, butuh bahan makanan buat lebaran. Sementara juga mal-mal ini punya karyawan banyak, yang tentu kalau dia tidak cepat beroperasi, ini bisa-bisa peluang untuk dirumahkan lagi," papar gubernur usai rapat koordinasi di posko Gugus Tugas Covid-19 Sulsel, kemarin.
Baca : Gubernur Sulsel Rapat Bahas Persiapan Takbir Akbar dan Salat Idul Fitri
Menurut Nurdin, roda ekonomi di Sulsel harus terus berjalan. Dia mengaku khawatir, jika sektor usaha masih dilarang beroperasi, maka akan semakin mengganggu perekonomian. Hal ini dianggap bisa berimplikasi pada jalannya perusahaan dan tenaga kerja yang bekerja di dalamnya.
Kebijakan ini, lanjut Dia, akan dibicarakan dengan para pengusaha. Jika sektor usaha, baik mal atau toko di dalamnya dibolehkan beroperasi, maka harus berkomitmen menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
"Makanya kita harus bicara dengan mereka semua. Mampu nggak mereka menjaga jarak. Yang kedua, protokol kesehatan yang lain adalah (mewajibkan pakai) masker, tempat cuci tangan, handsanitezer dia bisa siapin," jelas Nurdin.
Tak hanya itu, para pengusaha juga diminta tetap bisa membatasi jumlah dan pergerakan orang di mal. "Terus dia harus komitmen dia bisa mengendalikan mal-nya tanpa kerumunan orang," tambahnya.
Sementara Nurdin tak menampik, episentrum penyebaran virus korona di Sulsel masih berpusat di Kota Makassar. Meski begitu, upaya untuk menekan angka peningkatan kasus hingga memutus rantai penularan terus dilakukan.
"Karena kita sekarang ini, Alhamdulillah daerah udah clear. Tinggal Makassar ini. Bagaimana Makassar ini kita betul-betul lakukan tracing, terus kita rapid, kita massifkan PCR, supaya kita menemukan saudara-saudara kita ini yang terjangkit yang menjadi penular. Makanya ini yang kita coba pastikan," tutur dia.
Kemungkinan, pusat-pusat perbelanjaan di Makassar ini akan dibuka jelang hari raya Idul Fitri, pekan ini.
"Itu termasuk yang akan kita bicarakan. Karena begini, masyarakat sekarang butuh. Butuh baju baru, butuh bahan makanan buat lebaran. Sementara juga mal-mal ini punya karyawan banyak, yang tentu kalau dia tidak cepat beroperasi, ini bisa-bisa peluang untuk dirumahkan lagi," papar gubernur usai rapat koordinasi di posko Gugus Tugas Covid-19 Sulsel, kemarin.
Baca : Gubernur Sulsel Rapat Bahas Persiapan Takbir Akbar dan Salat Idul Fitri
Menurut Nurdin, roda ekonomi di Sulsel harus terus berjalan. Dia mengaku khawatir, jika sektor usaha masih dilarang beroperasi, maka akan semakin mengganggu perekonomian. Hal ini dianggap bisa berimplikasi pada jalannya perusahaan dan tenaga kerja yang bekerja di dalamnya.
Kebijakan ini, lanjut Dia, akan dibicarakan dengan para pengusaha. Jika sektor usaha, baik mal atau toko di dalamnya dibolehkan beroperasi, maka harus berkomitmen menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
"Makanya kita harus bicara dengan mereka semua. Mampu nggak mereka menjaga jarak. Yang kedua, protokol kesehatan yang lain adalah (mewajibkan pakai) masker, tempat cuci tangan, handsanitezer dia bisa siapin," jelas Nurdin.
Tak hanya itu, para pengusaha juga diminta tetap bisa membatasi jumlah dan pergerakan orang di mal. "Terus dia harus komitmen dia bisa mengendalikan mal-nya tanpa kerumunan orang," tambahnya.
Sementara Nurdin tak menampik, episentrum penyebaran virus korona di Sulsel masih berpusat di Kota Makassar. Meski begitu, upaya untuk menekan angka peningkatan kasus hingga memutus rantai penularan terus dilakukan.
"Karena kita sekarang ini, Alhamdulillah daerah udah clear. Tinggal Makassar ini. Bagaimana Makassar ini kita betul-betul lakukan tracing, terus kita rapid, kita massifkan PCR, supaya kita menemukan saudara-saudara kita ini yang terjangkit yang menjadi penular. Makanya ini yang kita coba pastikan," tutur dia.