Skenario Mal di Makassar Boleh Beroperasi: Kemungkinan Sebelum Lebaran

Sabtu, 16 Mei 2020 - 06:10 WIB
loading...
Skenario Mal di Makassar...
Sejumlah aturan harus diterapkan pusat perbelanjaan atau mal saat diperbolehkan beroperasi kembali di tengah pandemi Covid-19. Foto : SINDOnews/Doc
A A A
MAKASSAR - Sejumlah aturan harus diterapkan pusat perbelanjaan atau mal saat diperbolehkan beroperasi kembali di tengah pandemi Covid-19. Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah mengisyaratkan membuka mal, asalkan mematuhi aturan terutama terkait protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Kemungkinan, pusat-pusat perbelanjaan di Makassar ini akan dibuka jelang hari raya Idul Fitri, pekan ini.

"Itu termasuk yang akan kita bicarakan. Karena begini, masyarakat sekarang butuh. Butuh baju baru, butuh bahan makanan buat lebaran. Sementara juga mal-mal ini punya karyawan banyak, yang tentu kalau dia tidak cepat beroperasi, ini bisa-bisa peluang untuk dirumahkan lagi," papar gubernur usai rapat koordinasi di posko Gugus Tugas Covid-19 Sulsel, kemarin.

Baca : Gubernur Sulsel Rapat Bahas Persiapan Takbir Akbar dan Salat Idul Fitri

Menurut Nurdin, roda ekonomi di Sulsel harus terus berjalan. Dia mengaku khawatir, jika sektor usaha masih dilarang beroperasi, maka akan semakin mengganggu perekonomian. Hal ini dianggap bisa berimplikasi pada jalannya perusahaan dan tenaga kerja yang bekerja di dalamnya.

Kebijakan ini, lanjut Dia, akan dibicarakan dengan para pengusaha. Jika sektor usaha, baik mal atau toko di dalamnya dibolehkan beroperasi, maka harus berkomitmen menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19.

"Makanya kita harus bicara dengan mereka semua. Mampu nggak mereka menjaga jarak. Yang kedua, protokol kesehatan yang lain adalah (mewajibkan pakai) masker, tempat cuci tangan, handsanitezer dia bisa siapin," jelas Nurdin.

Tak hanya itu, para pengusaha juga diminta tetap bisa membatasi jumlah dan pergerakan orang di mal. "Terus dia harus komitmen dia bisa mengendalikan mal-nya tanpa kerumunan orang," tambahnya.

Sementara Nurdin tak menampik, episentrum penyebaran virus korona di Sulsel masih berpusat di Kota Makassar. Meski begitu, upaya untuk menekan angka peningkatan kasus hingga memutus rantai penularan terus dilakukan.

"Karena kita sekarang ini, Alhamdulillah daerah udah clear. Tinggal Makassar ini. Bagaimana Makassar ini kita betul-betul lakukan tracing, terus kita rapid, kita massifkan PCR, supaya kita menemukan saudara-saudara kita ini yang terjangkit yang menjadi penular. Makanya ini yang kita coba pastikan," tutur dia.

Rapid tes massal di Kota Makassar, misalnya, masih terus berjalan secara bertahap. Upaya ini bagian dari screening untuk mencari dan melokalisir warga di suatu wilayah yang berpotensi sebagai daerah penyebaran virus korona.

Jika dari hasil rapid test ini ada warga yang hasil pemeriksaannya reaktif Covid-19, maka akan segera diisolasi secara mandiri di hotel yang disiapkan Pemprov Sulsel. Rumah sakit rujukan juga sudah diatur untuk penanganan pasien positif Covid-19 di berbagai daerah yang berpusat di Kota Makassar.

"Jadi kalau ada yang terkonfirmasi positif, semua ke Makassar, dibawa ke Makassar. Kalau dia ada gejala, dia di rumah sakit. Kalau dia OTG, orang tanpa gejala, itu di hotel. Dan ini yang membuat tingkat yg sehat itu lebih tinggi karena penanganan itu," pungkas Nurdin.

Baca Juga : Stok Pangan Sulsel Aman Jelang Lebaran, Disdak : Bawang Merah 679 Ton
(sri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1898 seconds (0.1#10.140)