Setelah Divaksin COVID-19, Masker Masih Wajib Dipakai

Minggu, 24 Januari 2021 - 16:53 WIB
loading...
Setelah Divaksin COVID-19,...
Pakar Imunologi Unair Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr., M.Si, M.Ked.Klin, SpMK.
A A A
SURABAYA - Ribuan orang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 . Meskipun sudah ikut vaksinasi, pemakaian masker serta protokol kesehatan lainnya masih tetap harus dilakukan. Pasalnya, antibodi yang diperoleh tubuh belum sempurna.

Pakar Imunologi Universitas Airlangga Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr., M.Si, M.Ked.Klin, SpMK menuturkan, pemahaman masyaraka terkait vaksinasi harus benar. Setelah pemberian vaksin pertama, tubuh tidak langsung kebal. Setidaknya perlu waktu seminggu untuk menghasilkan antibodi.

“Antibodi yang dihasilkan itu pun masih cukup rendah kadarnya. Makanya ada vaksinasi selanjutnya,” kata Agung, Minggu (24/1/2021).

Baca juga: Bangkalan Gempar, Seorang Wanita Melahirkan 4 Bayi Kembar, Semuanya Meninggal

Ia melanjutkan, pada beberapa kasus seperti Hepatitis B, antibodi tidak terbentuk setelah vaksinasi. Sehingga infeksi sangat mungkin terjadi meski telah menerima vaksin. Sehingga masih ada potensi untuk tertular kalau tidak menjaga protokol kesehatan.

“Setelah pemberian vaksin pertama, antibodi masih belum terbentuk. Sambil menunggu antibodi meningkat dengan baik, kita tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya,” ucapnya.

Dosen Fakultas Kedokteran Unair ini menambahkan, masyarakat juga perlu mencatat kalau tujuan vaksinasi bukan untuk melepas masker. Mereka harus tetap waspada. Sebab menurutnya, vaksinasi juga tidak menghentikan penularan virus.

Baca juga: Langgar PPKM, Tiga Pengusaha dan 18 Warga Surabaya Didenda

Ia menyarankan agar tetap melakukan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengurangi mobilisasi dan menjauhi kerumunan.
“Pemberian vaksin juga tidak melindungi kita dari proses penularan virus. Karena walaupun sudah divaksin, transmisi virus kan tetap terjadi,” ungkapnya.

Agung juga menegaskan, kalau mengacu pada sejarah, masker baru dapat dilepas setelah pandemi berakhir. Merujuk pandemi pada 1918 silam, setidaknya butuh waktu sekitar 4 tahun hingga pandemi benar-benar berakhir.

“Jadi kita wajib menggunakan masker selama 4 tahunan itu. Bisa lebih panjang lagi kalau masyarakat tidak patuh aturan,” jelasnya.

Agung menambahkan, setelah pemberian vaksin, kekebalan tubuh belum tentu meningkat secara langsung. Terlebih lagi, hasil vaksinasi setiap orang tidak sama. Sehingga masker tetap perlu dipakai.

“Penggunaan masker dapat meminimalisir virus yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga jumlahnya kecil dan dapat dilawan oleh sistem kekebalan tubuh,” imbuhnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)