Rumah Sehat Baznas Berikan Program Kesehatan Berkualitas bagi Mustahik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui program Rumah Sehat Baznas (RSB) memberikan berbagai program kesehatan berkualitas bagi mustahik, yang meliputi program layanan dalam gedung maupun layanan luar gedung.
Hal tersebut mengemuka pada Pengajian Berbagi Ilmu Berbagi Pengalaman yang mengangkat tema 'Peran dan Kiprah Rumah Sehat Baznas (RSB) dalam Melayani Kesehatan Mustahik'. Pengajian yang diselenggarakan Pusdiklat Baznas dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Baznas RI, Selasa (6/8/2024), tersebut turut dihadiri Pimpinan Baznas RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. M. Nadratuzzaman Hosen bersama Kepala Rumah Sehat Baznas Yogyakarta Dina Arisonaningtyas.
"Rumah Sehat Baznas adalah salah satu program unggulan Baznas sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang salah satu tugasnya adalah memberdayakan masyarakat dan mengentaskan masyarakat dari kemiskinan," ujar Nadratuzzaman Hosen.
Sedangkan Prof Nadra menjelaskan, berbagai layanan yang disediakan oleh RSB, utamanya layanan di luar gedung diutamakan pada kegiatan promotif dan preventif. "Sedangkan kuratif lebih banyak di dalam gedung. RSB juga melakukan program kesehatan nasional yg dibiayai Dinas Kesehatan dan pemerintah,"ujar Nadra.
Prof. Nadra berharap Baznas di seluruh Indonesia memiliki program Rumah Sehat Baznas. Setidaknya satu kabupaten/kota ada satu RSB. "Skemanya bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah, mitra, maupun para stakeholder," ujarnya.
Menurut Prof. Nadra, program kesehatan itu penting, karena orang yang tidak sehat tentu tidak bisa produktif. "Melalui Rumah Sehat Baznas ini kami harapkan para mustahik bisa sehat, dan sehingga para mustahik bisa produktif. Aspek Kesehatan ini juga sangat penting karena bagian dari kesejahteraan bagi manusia," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Rumah Sehat Baznas Yogyakarta Dina Arisonaningtyas menjelaskan, RSB memiliki program-program berkualitas bagi mustahik. Untuk layanan dalam gedung, RSB menyediakan poli umum, poli gigi dan mulut, fisioterapi, poli HTDM, poli KIA, poli gizi, laboratorium layanan berhenti merokok, hingga layanan farmasi.
"Sementara untuk layanan luar gedung RSB menyediakan layanan giat kuratif, giat promotif, giat preventif, serta pemberdayaan masyarakat, yang mana semua program layanan ini sebagai upaya memberikan kesejahteraan bagi mustahik di bidang kesehatan," paparnya.
Selain itu, Dina yang seorang dokter ini, juga menyampaikan perlunya peran pelayanan kesehatan primer yang kuat untuk dapat menyediakan pelayanan sesuai standar minimal bagi seluruh masyarakat.
"Dan semoga melalui RSB ini Baznas dapat terus memberikan pelayanan terbaiknya bagi mustahik," ucapnya.
Saat ini terdapat 22 RSB di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 18 RSB sudah berjalan dan beroperasi, sedangkan empat RSB masih dalam proses peluncuran.
Dalam setahun terakhir, jumlah penerima manfaat RSB pada 2023 sebanyak 248.331 jiwa. Kemudian sejak Januari 2024 hingga Juni 2024 penerima manfaatnya mencapai 141.894 jiwa di seluruh Indonesia.
Hal tersebut mengemuka pada Pengajian Berbagi Ilmu Berbagi Pengalaman yang mengangkat tema 'Peran dan Kiprah Rumah Sehat Baznas (RSB) dalam Melayani Kesehatan Mustahik'. Pengajian yang diselenggarakan Pusdiklat Baznas dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Baznas RI, Selasa (6/8/2024), tersebut turut dihadiri Pimpinan Baznas RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. M. Nadratuzzaman Hosen bersama Kepala Rumah Sehat Baznas Yogyakarta Dina Arisonaningtyas.
"Rumah Sehat Baznas adalah salah satu program unggulan Baznas sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang salah satu tugasnya adalah memberdayakan masyarakat dan mengentaskan masyarakat dari kemiskinan," ujar Nadratuzzaman Hosen.
Sedangkan Prof Nadra menjelaskan, berbagai layanan yang disediakan oleh RSB, utamanya layanan di luar gedung diutamakan pada kegiatan promotif dan preventif. "Sedangkan kuratif lebih banyak di dalam gedung. RSB juga melakukan program kesehatan nasional yg dibiayai Dinas Kesehatan dan pemerintah,"ujar Nadra.
Prof. Nadra berharap Baznas di seluruh Indonesia memiliki program Rumah Sehat Baznas. Setidaknya satu kabupaten/kota ada satu RSB. "Skemanya bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah, mitra, maupun para stakeholder," ujarnya.
Menurut Prof. Nadra, program kesehatan itu penting, karena orang yang tidak sehat tentu tidak bisa produktif. "Melalui Rumah Sehat Baznas ini kami harapkan para mustahik bisa sehat, dan sehingga para mustahik bisa produktif. Aspek Kesehatan ini juga sangat penting karena bagian dari kesejahteraan bagi manusia," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Rumah Sehat Baznas Yogyakarta Dina Arisonaningtyas menjelaskan, RSB memiliki program-program berkualitas bagi mustahik. Untuk layanan dalam gedung, RSB menyediakan poli umum, poli gigi dan mulut, fisioterapi, poli HTDM, poli KIA, poli gizi, laboratorium layanan berhenti merokok, hingga layanan farmasi.
"Sementara untuk layanan luar gedung RSB menyediakan layanan giat kuratif, giat promotif, giat preventif, serta pemberdayaan masyarakat, yang mana semua program layanan ini sebagai upaya memberikan kesejahteraan bagi mustahik di bidang kesehatan," paparnya.
Selain itu, Dina yang seorang dokter ini, juga menyampaikan perlunya peran pelayanan kesehatan primer yang kuat untuk dapat menyediakan pelayanan sesuai standar minimal bagi seluruh masyarakat.
"Dan semoga melalui RSB ini Baznas dapat terus memberikan pelayanan terbaiknya bagi mustahik," ucapnya.
Saat ini terdapat 22 RSB di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 18 RSB sudah berjalan dan beroperasi, sedangkan empat RSB masih dalam proses peluncuran.
Dalam setahun terakhir, jumlah penerima manfaat RSB pada 2023 sebanyak 248.331 jiwa. Kemudian sejak Januari 2024 hingga Juni 2024 penerima manfaatnya mencapai 141.894 jiwa di seluruh Indonesia.
(ars)