Gunung Raung Erupsi Keluarkan Kolom Abu Setinggi 400 Meter, Warga Dilarang Mendekat
loading...
A
A
A
BANYUWANGI - Gunung Raung yang terletak di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Jember, mengalami erupsi sejak Rabu (20/1/2021) malam. Dari kawah, muncul kolom abu vulkanik setinggi 400 meter.
Adanya peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Raung tersebut, membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Kabupaten Banyuwangi, sejak Kamis (21/1/2021) menetapkan Gunung Raung dalam status waspada atau level II .
Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung , Burhan Aletea menjelaskan, pada Rabu (20/1/2021) malam, sekitar pukul 19.17 WIB terekam gempa vulkanik dalam sebanyak empat kali, dan gempa tremor.
"Adanya gempa vulkanik dalam dan gempa tremor tersebut, menandakan adanya pasokan magma dari perut bumi yang bergerak keluar menuju kawah. Pada Kamis (21/1/2021) dini hari, yakni pukul 24.00 WIB, terjadi erupsi kecil ," terangnya.
Erupsi kecil tersebut, menurutnya ditandai dengan keluarnya material abu vulkanik dari kawas, dan membentuk kolom abu setinggi 100-400 meter dari bibir kawah Gunung Raung. " Erupsi kecil masih terjadi, namun tidak terus-menerus. Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB sempat terhenti," ungkapnya.
Hingga Kamis (21/1/2021) siang, Aletea menyebutkan, gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) tercatat, terjadi gempa tremor sebanyak 32 kali, dengan amplitudo 2-5 mm, dengan durasi waktu selama 52-481 detik.
Melihat adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Raug , dan dinaikkannya status Gunung Raung dari normal atau level I, menjadi waspada atau level II, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan dengan radius 2 km dari kawah puncak. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso.
Adanya peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Raung tersebut, membuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Kabupaten Banyuwangi, sejak Kamis (21/1/2021) menetapkan Gunung Raung dalam status waspada atau level II .
Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung , Burhan Aletea menjelaskan, pada Rabu (20/1/2021) malam, sekitar pukul 19.17 WIB terekam gempa vulkanik dalam sebanyak empat kali, dan gempa tremor.
"Adanya gempa vulkanik dalam dan gempa tremor tersebut, menandakan adanya pasokan magma dari perut bumi yang bergerak keluar menuju kawah. Pada Kamis (21/1/2021) dini hari, yakni pukul 24.00 WIB, terjadi erupsi kecil ," terangnya.
Erupsi kecil tersebut, menurutnya ditandai dengan keluarnya material abu vulkanik dari kawas, dan membentuk kolom abu setinggi 100-400 meter dari bibir kawah Gunung Raung. " Erupsi kecil masih terjadi, namun tidak terus-menerus. Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB sempat terhenti," ungkapnya.
Hingga Kamis (21/1/2021) siang, Aletea menyebutkan, gunung setinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) tercatat, terjadi gempa tremor sebanyak 32 kali, dengan amplitudo 2-5 mm, dengan durasi waktu selama 52-481 detik.
Melihat adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Raug , dan dinaikkannya status Gunung Raung dari normal atau level I, menjadi waspada atau level II, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan dengan radius 2 km dari kawah puncak. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso.
(eyt)