Antisipasi Lonjakan Permintaan, Pupuk Kujang Pastikan Distribusi Aman
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Menyambut musim tanam, PT Pupuk Kujang menjamin distribusi pupuk ke berbagai daerah berjalan lancar. Koordinasi dengan pemerintah daerah dilakukan untuk memastikan pelancaran distribusi di saat penerapan Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) tidak .
Manager Humas PT Pupuk Kujang Indra Gunawan menyebutkan, pihaknya secara aktif memonitor penyaluran pupuk ke petani dengan prinsip 6 T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis dan Tepat Waktu).
“Ditambah ketersediaan stok Sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok sampai untuk kebutuhan dua minggu ke depan, tapi pada praktiknya, PT Pupuk Kujang menyiapkan stok mencukupi untuk dua bulan ke depan bahkan lebih. Sehingga kebutuhan petani bisa tercukupi, meskipun terjadi lonjakan permintaan,”ungkap Indra kepada SINDOnews, Jumat (15/5/2020).
(Baca: Kasus Corona di Majalengka Mulai Melambat)
Sampai saat ini, terang dia, stok urea untuk Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa tengah mencapai 90.271 ton atau 1124% dari ketentuan. Stok NPK mencapai 10.035 ton atau 181% dari ketentuan. Sementara pupuk organik stoknya mencapai 10.529 ton atau 166% dari ketentuan. Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini guna mempersiapkan musim tanam yang akan berlangsung pada bulan April – September.
“Adapun realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah sampai dengan awal Mei 2020, mencapai 243.139 ton. Jumlah itu setara dengan 47% dibandingkan alokasi dinas pertanian sebanyak 515.664 ton.
Manager Humas PT Pupuk Kujang Indra Gunawan menyebutkan, pihaknya secara aktif memonitor penyaluran pupuk ke petani dengan prinsip 6 T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis dan Tepat Waktu).
“Ditambah ketersediaan stok Sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok sampai untuk kebutuhan dua minggu ke depan, tapi pada praktiknya, PT Pupuk Kujang menyiapkan stok mencukupi untuk dua bulan ke depan bahkan lebih. Sehingga kebutuhan petani bisa tercukupi, meskipun terjadi lonjakan permintaan,”ungkap Indra kepada SINDOnews, Jumat (15/5/2020).
(Baca: Kasus Corona di Majalengka Mulai Melambat)
Sampai saat ini, terang dia, stok urea untuk Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa tengah mencapai 90.271 ton atau 1124% dari ketentuan. Stok NPK mencapai 10.035 ton atau 181% dari ketentuan. Sementara pupuk organik stoknya mencapai 10.529 ton atau 166% dari ketentuan. Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini guna mempersiapkan musim tanam yang akan berlangsung pada bulan April – September.
“Adapun realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah sampai dengan awal Mei 2020, mencapai 243.139 ton. Jumlah itu setara dengan 47% dibandingkan alokasi dinas pertanian sebanyak 515.664 ton.
(muh)