Pandemi COVID-19, Pakar Imunologi: Pemakaian Masker Setidaknya 4 Tahun Lagi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Keinginan masyarakat untuk melepas masker pada 2021 sepertinya akan pupus. Sebab, tradisi dan kebiasaan baru memakai masker setidaknya akan berlaku sampai empat tahun ke depan.
Pakar Imunologi Universitas Airlangga, Agung Dwi Wahyu Widodo menuturkan, masker baru dapat dilepas setelah pandemi berakhir. Berkaca dari musibah pandemi pada tahun 1918 silam, setidaknya butuh waktu sekitar empat tahun hingga pandemi benar-benar berakhir.
"Jadi kita wajib menggunakan masker selama empat tahunan itu. Dan bisa lebih panjang lagi kalau masyarakat tidak patuh aturan," kata Agung, Senin (18/1/2021).
Ia melanjutkan, masyarakat juga tidak boleh lengah ketika merasa sudah divaksinasi kemudian tidak memakai masker lagi. Apalagi setelah pemberian vaksin pertama, tubuh tidak langsung kebal. Setidaknya perlu waktu seminggu untuk menghasilkan antibodi.
Antibodi yang dihasilkan itu pun, lanjutnya, masih cukup rendah kadarnya. Bahkan pada beberapa kasus, misalnya Hepatitis B, antibodi tidak terbentuk setelah vaksinasi . Sehingga infeksi sangat mungkin terjadi meski telah menerima vaksin.
"Setelah pemberian vaksin pertama, antibodi masih belum terbentuk. Sambil menunggu antibodi meningkat dengan baik, kita tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya," jelas dosen Fakultas Kedokteran Unair itu.
Lagipula, tandasnya, tujuan vaksinasi bukan untuk melepas masker. Masyarakat harus tetap waspada. Sebab menurutnya, vaksinasi juga tidak menghentikan penularan virus.
Pakar Imunologi Universitas Airlangga, Agung Dwi Wahyu Widodo menuturkan, masker baru dapat dilepas setelah pandemi berakhir. Berkaca dari musibah pandemi pada tahun 1918 silam, setidaknya butuh waktu sekitar empat tahun hingga pandemi benar-benar berakhir.
"Jadi kita wajib menggunakan masker selama empat tahunan itu. Dan bisa lebih panjang lagi kalau masyarakat tidak patuh aturan," kata Agung, Senin (18/1/2021).
Ia melanjutkan, masyarakat juga tidak boleh lengah ketika merasa sudah divaksinasi kemudian tidak memakai masker lagi. Apalagi setelah pemberian vaksin pertama, tubuh tidak langsung kebal. Setidaknya perlu waktu seminggu untuk menghasilkan antibodi.
Antibodi yang dihasilkan itu pun, lanjutnya, masih cukup rendah kadarnya. Bahkan pada beberapa kasus, misalnya Hepatitis B, antibodi tidak terbentuk setelah vaksinasi . Sehingga infeksi sangat mungkin terjadi meski telah menerima vaksin.
"Setelah pemberian vaksin pertama, antibodi masih belum terbentuk. Sambil menunggu antibodi meningkat dengan baik, kita tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya," jelas dosen Fakultas Kedokteran Unair itu.
Lagipula, tandasnya, tujuan vaksinasi bukan untuk melepas masker. Masyarakat harus tetap waspada. Sebab menurutnya, vaksinasi juga tidak menghentikan penularan virus.