Syekh Ali Jaber Wafat, Keluarga Besarnya di Lombok Melepas Penuh Keikhlasan
loading...
A
A
A
LOMBOK - Syekh Ali Jaber wafat, keluarga besarnya yang ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), langsung bertolak ke Jakarta, untuk menghadiri pemakaman ulama dan pendakwah yang selalu mengajarkan tentang cinta kasih dan kedamaian itu.
Sebelum meninggal, almarhum Syekh Ali Jaber pernah berwasiat untuk dimakamkan di Lombok. Namun, melihat situasi dan hasil keputusan keluarga, menurut putra sulung Syekh Ali Jaber , Hasan Ali Jaber, akhirnya almarhum dimakamkan di Tanggerang.
"Wasiatnya memang ingin dimakamkan di Lombok. Tetapi melihat situasi saat ini, yang tidak memungkinkan membawa jenazah almahum ke Lombok, dan hasil keputusan keluarga, akhirnya akan dimakamkan di Tanggerang. Kami yang akan terbang ke sana," tuturnya.
Suasana duka begitu terasa di rumah istri pertama almarhum Syekh Ali Jaber , Nadia Ali Jaber, yang beralamat di Jalan Ade Irma Suryani No. 38 B Mojok, Mataram, NTB. Jamaah dan warga silih berganti mendatangi rumah duka, untuk menyampaikan belasungkawa.
Hasan mengaku, terakhir bertemu dengan almarhum Syekh Ali Jaber , pada 29 Desember 2020 silam. Setelah itu dia pulang ke Lombok, dan komunikasi hanya dilakukan melalui sambungan telepon.
Seluruh keluarga almarhum Syekh Ali Jaber di Mataram, Lombok, NTB, sudah mengikhlaskan kepergian almarhum dalam keabadian di surga. Mereka juga tidak mempermasalahkan tempat pemakaman almarhum. "Yang terpenting doa terbaik untuk almarhum," tutur Hasan.
Duka mendalam bukan hanya dirasakan keluarga atas meninggalnya Syekh Ali Jaber . Umat Islam di seluruh penjuru tanah air juga merasakan duka yang mendalam, dan rasa kehilangan ulama yang penuh kesejukan tersebut.
Baca Juga
Sebelum meninggal, almarhum Syekh Ali Jaber pernah berwasiat untuk dimakamkan di Lombok. Namun, melihat situasi dan hasil keputusan keluarga, menurut putra sulung Syekh Ali Jaber , Hasan Ali Jaber, akhirnya almarhum dimakamkan di Tanggerang.
"Wasiatnya memang ingin dimakamkan di Lombok. Tetapi melihat situasi saat ini, yang tidak memungkinkan membawa jenazah almahum ke Lombok, dan hasil keputusan keluarga, akhirnya akan dimakamkan di Tanggerang. Kami yang akan terbang ke sana," tuturnya.
Suasana duka begitu terasa di rumah istri pertama almarhum Syekh Ali Jaber , Nadia Ali Jaber, yang beralamat di Jalan Ade Irma Suryani No. 38 B Mojok, Mataram, NTB. Jamaah dan warga silih berganti mendatangi rumah duka, untuk menyampaikan belasungkawa.
Hasan mengaku, terakhir bertemu dengan almarhum Syekh Ali Jaber , pada 29 Desember 2020 silam. Setelah itu dia pulang ke Lombok, dan komunikasi hanya dilakukan melalui sambungan telepon.
Seluruh keluarga almarhum Syekh Ali Jaber di Mataram, Lombok, NTB, sudah mengikhlaskan kepergian almarhum dalam keabadian di surga. Mereka juga tidak mempermasalahkan tempat pemakaman almarhum. "Yang terpenting doa terbaik untuk almarhum," tutur Hasan.
Duka mendalam bukan hanya dirasakan keluarga atas meninggalnya Syekh Ali Jaber . Umat Islam di seluruh penjuru tanah air juga merasakan duka yang mendalam, dan rasa kehilangan ulama yang penuh kesejukan tersebut.
(eyt)