Langgar Prokes, Pesta Pernikahan di Surabaya Dibubarkan

Selasa, 12 Januari 2021 - 13:18 WIB
loading...
Langgar Prokes, Pesta Pernikahan di Surabaya Dibubarkan
Petugas gabungan membubarkan resepsi pernikahan di Surabaya, Selasa (12/1/2021). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Pesta pernikahan di kawasan Ngagel Rejo Surabaya dibubarkan oleh petugas gabungan saat menggelar razia penerapan protokol kesehatan di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Petugas gabuangan dari Polisi, Satpol PP, BPD Linmas Kota Surabaya dan TNI menganggap hajatan tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan.

Hanya saja, petugas yang datang ke lokasi sekitar pukul 10.30 WIB itu membubarkan sementara. Setelah itu petugas memberikan pengarahan terkait protokol kesehatan dan juga penataan jarak tamu dalam hajatan tersebut. (Baca juga:
PPKM Diterapkan, ACT Kembali Aktifkan Layanan Antar Pangan Gratis)

Pamdal Polrestabes Surabaya ,AKP Farida Aryani, menuturkan bahwa giat tersebut merupakan perintah pimpinan dan adanya komplain dari masyrakat bahwa ada hajatan di daerah Ngagel. "Jadi kami datangi intinya saat ini masih berlaku PPKM. Kami tidak melarang untuk kegiatan. Tapi kami dari kepolisian dan rekan-rekan jajaran Satpol PP, Linmas hanya mengimbau untuk membatasi kegiatan," katanya Selasa (12/1).

Farida mengatakan, pihaknya mengimbau dalam hajatan tersebut harus tetap jaga jarak. Sedangkan kuotanya hanya 25 persen dengan menata kursi. Namun yang datang secara bergiliran atau 25 persen yang boleh masuk. Serta mematuhi jam-jam sesuai PPKM. (Baca juga: Hasil Razia, 3 Pengunjung Warkop Reaktif saat Rapid Antibody)

Kata Farida, saat didatangi petugas para tamu terlihat bergerombol dan meja serta kursi tidak ditata sesuai protokol kesehatan. Padahal pada saat makan, pasti membuka masker dan berhadap-hadapan. "Itu yang tidak boleh. Jadi tadi kami sarankan meja kursi diatur jarak dengan zig-zag," tegasnya.

Selanjutnya pemilik hajatan dilakukan pendataan dan di sita KTP. Bahkan saat petugas datang ada beberapa tamu memilih balik karena ada petugas. Tidak hanya itu, sound sistem didepan tenda juga diminta untuk dibongkar dan diganti yang kecil hanya untuk sekitar hajatan. "Tetap yang punya hajat kami mintai KTP-nya untuk administrasi. Jadi silakan tetap dengan protokol kesehatan , jaga jarak," pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1402 seconds (0.1#10.140)