Dapat 43.000 Dosis, 23.000 SDM Kesehatan Kota Bandung Bakal Divaksinasi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 23.000 sumber daya manusia (SDM) kesehatan di Kota Bandung masih menjalani proses verifikasi untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 Sinovac. Kota Bandung mendapatkan 43.000 dosis vaksin dari Bio Farma.
Sebanyak 23.000 SDM kesehatan di Kota Bandung telah mendaftar melalui Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK).
Terdiri atas tenaga kesehatan (nakes), Satpam, sopir ambulans, tenaga gizi apoteker, tenaga administrasi, dan lainnya.
Menurut Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, tahap pertama penyuntikan vaksin dilakukan sesuai dengan kebijakan pusat, yaitu diberikan kepada SDM Kesehatan. Mereka adalah orang-orang yang bekerja di dalam ruang lingkup kesehatan.
Bahkan, office boy dan Satpam yang bekerja di Rumah Sakit maupun Puskesmas pun termasuk dalam kriteria tersebut. "Mereka pun menjadi bagian target, kalau dokter dan perawat udah pasti," tegas Ema.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung rencananya akan menerima 43.000 dosis vaksin COVID-19 dari PT. Bio Farma. Pemkot Bandung akan mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan, termasuk tenaga vaksinator (orang yang menyuntik vaksin).
(Baca juga: Dapat Halal MUI dan EUA BPOM, Vaksin Sinovac Sudah Bisa Digunakan di Indonesia)
"Termasuk juga pelatihan tenaga vaksinator, itu kita pun sudah ada. Lalu tempat, tempat yang nanti yang dipakai untuk vaksinasi ada 180, di antaranya di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, tahap pertama vaksin akan dilaksanakan mulai Januari-April 2021.
(Baca juga: Terjepit di Antara Wilayah PSBB, Purwakarta Lanjutkan Adaptasi Kebiasaan Baru)
Menurutnya, 23.000 tenaga kesehatan yang sudah mendaftar di SISDMK, nantinya akan diverifikasi ulang. Jika memenuhi persyaratan, mereka akan menerima SMS dari Telkomsel dengan Pedulindung.Id yang berisi jadwal dan tempat untuk melakukan vaksin.
Sebanyak 23.000 SDM kesehatan di Kota Bandung telah mendaftar melalui Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi SDM Kesehatan (SISDMK).
Terdiri atas tenaga kesehatan (nakes), Satpam, sopir ambulans, tenaga gizi apoteker, tenaga administrasi, dan lainnya.
Menurut Sekda Kota Bandung Ema Sumarna, tahap pertama penyuntikan vaksin dilakukan sesuai dengan kebijakan pusat, yaitu diberikan kepada SDM Kesehatan. Mereka adalah orang-orang yang bekerja di dalam ruang lingkup kesehatan.
Bahkan, office boy dan Satpam yang bekerja di Rumah Sakit maupun Puskesmas pun termasuk dalam kriteria tersebut. "Mereka pun menjadi bagian target, kalau dokter dan perawat udah pasti," tegas Ema.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung rencananya akan menerima 43.000 dosis vaksin COVID-19 dari PT. Bio Farma. Pemkot Bandung akan mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan, termasuk tenaga vaksinator (orang yang menyuntik vaksin).
(Baca juga: Dapat Halal MUI dan EUA BPOM, Vaksin Sinovac Sudah Bisa Digunakan di Indonesia)
"Termasuk juga pelatihan tenaga vaksinator, itu kita pun sudah ada. Lalu tempat, tempat yang nanti yang dipakai untuk vaksinasi ada 180, di antaranya di Rumah Sakit, Puskesmas, dan Klinik," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan, tahap pertama vaksin akan dilaksanakan mulai Januari-April 2021.
(Baca juga: Terjepit di Antara Wilayah PSBB, Purwakarta Lanjutkan Adaptasi Kebiasaan Baru)
Menurutnya, 23.000 tenaga kesehatan yang sudah mendaftar di SISDMK, nantinya akan diverifikasi ulang. Jika memenuhi persyaratan, mereka akan menerima SMS dari Telkomsel dengan Pedulindung.Id yang berisi jadwal dan tempat untuk melakukan vaksin.
(boy)