Bulan Januari, Vaksinasi COVID-19 di Sulsel Digelar di Tiga Wilayah
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di tiap kabupaten/kota di Sulsel dilakukan secara bertahap. Untuk bulan Januari ini, digelar untuk tiga wilayah saja.
“Berdasarkan petunjuk Kementerian Kesehatan, untuk wilayah Sulsel, di bulan Januari 2021, terdapat 3 kabupaten/kota yang akan menjalani proses vaksinasi , yakni Makassar, Maros, dan Gowa. Sementara untuk kabupaten/kota lainnya akan menjalani proses vaksinasi di bulan Februari 2021,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel , Muhammad Ichsan Mustari.
Sebelumnya Ichsan menuturkan, pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan di pusat pelayanan kesehatan yang tersebar di Sulsel, baik di rumah sakit dan puskemas. Ada sekitar 1.099 vaksinator dari tenaga medis dan administrasi yang telah dilatih selaku petugas pemberi vaksin.
"Prosedurnya itu orang yang mau divaksin masuk dulu, kemudian di-thermogun. Kemudian diperiksa pendaftarannya kan pakai online ya. Lalu diedukasi, diperiksa kesehatannya, kemudian divaksinasi. Setelah itu tahap terakhir observasi selama 30 menit, apakah ada efek lain yang terjadi," paparnya.
Kendati begitu, Ichsan meminta masyarakat tidak khawatir dengan vaksin Covid-19 . Apalagi penyiapannya sudah melalui berbagai uji klinis oleh pemerintah pusat. Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 Sinovac. Dengan demikian, vaksin Sinovac telah mendapat izin untuk digunakan dalam vaksinasi .
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, Nurul Amin menambahkan, vaksinasi Covid-19 di Provinsi Sulsel digelar 14 Januari. Setidaknya ada 14 nama pejabat pemerintahan, baik dari unsur forkopimda, hingga lembaga keagamaan serta profesi yang rencananya akan mengikuti vaksinasi Covid-19 perdana sebelum berlanjut bagi tenaga kesehatan lainnya.
Dari 14 nama tersebut termasuk diantaranya Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman. Selain itu, ada pula Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Kapolda Sulsel, Ketua DPRD Sulsel, serta Kepala Dinkes Sulsel.
Selain dari pejabat pemerintahan, dihimpun dari data Dinas Kesehatan Sulsel , adapula nama perwakilan pengurus MUI Sulsel yang rencananya bakal disuntik vaksin Covid-19 . Yakni, Sekertaris Bidang Fatwa MUI Sulsel, Andi Wahid Haddade.
Selanjutnya, Ketua PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Sulsel Abdul Rakhmat, Wakil Sekretaris PKK Sulsel Aisyah Ahmad, Bendahara Persakmi Eha Sumatri, Ketua Persatuan Apoteker Indonesia Sulsel Prof Gemini Alam, Ketua KNPI Sulsel Nur Qanitha, Ketua MPI KNPI Sulsel Imran Eka, dan Wakil Sekretaris Persatuan Dokter Gigi Indonesia Ardiansyah Pawinru.
Sementara tempat peluncuran dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 perdana tersebut masih dibahas lebih lanjut. Namun pelaksanaan vaksinasi yang digelar secara bertahap juga disebut sebagai langkah untuk mengevaluasi pelaksanaannya.
"Secara bertahap dimulai tanggal 14 Januari, tidak semuanya dulu. Diatur supaya jika ada efek kecil yang lazim pada proses imunisasi misal demam ringan atau bengkak kecil di lokasi suntikan. Termasuk tidak mengganggu aktivitas pelayanan," ungkap Nurul Amin.
Sebagai informasi, sebanyak 66.640 vaksin Covid-19 untuk Sulsel bakal mulai didistribusikan ke 24 kabupaten/kota, Selasa (12/1/2021). Berdasarkan data Dinkes Sulsel, Kota Makassar mendapat jatah alokasi vaksin Covid-19 terbesar sebanyak 15.355. Disusul, Kabupaten Pangkep 3.151, kemudian Bone 2.775, lalu Wajo 2.385, dan Sidrap 2.269 vaksin Covid-19 .
“Berdasarkan petunjuk Kementerian Kesehatan, untuk wilayah Sulsel, di bulan Januari 2021, terdapat 3 kabupaten/kota yang akan menjalani proses vaksinasi , yakni Makassar, Maros, dan Gowa. Sementara untuk kabupaten/kota lainnya akan menjalani proses vaksinasi di bulan Februari 2021,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Sulsel , Muhammad Ichsan Mustari.
Sebelumnya Ichsan menuturkan, pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan di pusat pelayanan kesehatan yang tersebar di Sulsel, baik di rumah sakit dan puskemas. Ada sekitar 1.099 vaksinator dari tenaga medis dan administrasi yang telah dilatih selaku petugas pemberi vaksin.
"Prosedurnya itu orang yang mau divaksin masuk dulu, kemudian di-thermogun. Kemudian diperiksa pendaftarannya kan pakai online ya. Lalu diedukasi, diperiksa kesehatannya, kemudian divaksinasi. Setelah itu tahap terakhir observasi selama 30 menit, apakah ada efek lain yang terjadi," paparnya.
Kendati begitu, Ichsan meminta masyarakat tidak khawatir dengan vaksin Covid-19 . Apalagi penyiapannya sudah melalui berbagai uji klinis oleh pemerintah pusat. Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM) resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin Covid-19 Sinovac. Dengan demikian, vaksin Sinovac telah mendapat izin untuk digunakan dalam vaksinasi .
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, Nurul Amin menambahkan, vaksinasi Covid-19 di Provinsi Sulsel digelar 14 Januari. Setidaknya ada 14 nama pejabat pemerintahan, baik dari unsur forkopimda, hingga lembaga keagamaan serta profesi yang rencananya akan mengikuti vaksinasi Covid-19 perdana sebelum berlanjut bagi tenaga kesehatan lainnya.
Dari 14 nama tersebut termasuk diantaranya Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman. Selain itu, ada pula Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Sumangerukka, Kapolda Sulsel, Ketua DPRD Sulsel, serta Kepala Dinkes Sulsel.
Selain dari pejabat pemerintahan, dihimpun dari data Dinas Kesehatan Sulsel , adapula nama perwakilan pengurus MUI Sulsel yang rencananya bakal disuntik vaksin Covid-19 . Yakni, Sekertaris Bidang Fatwa MUI Sulsel, Andi Wahid Haddade.
Selanjutnya, Ketua PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Sulsel Abdul Rakhmat, Wakil Sekretaris PKK Sulsel Aisyah Ahmad, Bendahara Persakmi Eha Sumatri, Ketua Persatuan Apoteker Indonesia Sulsel Prof Gemini Alam, Ketua KNPI Sulsel Nur Qanitha, Ketua MPI KNPI Sulsel Imran Eka, dan Wakil Sekretaris Persatuan Dokter Gigi Indonesia Ardiansyah Pawinru.
Sementara tempat peluncuran dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 perdana tersebut masih dibahas lebih lanjut. Namun pelaksanaan vaksinasi yang digelar secara bertahap juga disebut sebagai langkah untuk mengevaluasi pelaksanaannya.
"Secara bertahap dimulai tanggal 14 Januari, tidak semuanya dulu. Diatur supaya jika ada efek kecil yang lazim pada proses imunisasi misal demam ringan atau bengkak kecil di lokasi suntikan. Termasuk tidak mengganggu aktivitas pelayanan," ungkap Nurul Amin.
Sebagai informasi, sebanyak 66.640 vaksin Covid-19 untuk Sulsel bakal mulai didistribusikan ke 24 kabupaten/kota, Selasa (12/1/2021). Berdasarkan data Dinkes Sulsel, Kota Makassar mendapat jatah alokasi vaksin Covid-19 terbesar sebanyak 15.355. Disusul, Kabupaten Pangkep 3.151, kemudian Bone 2.775, lalu Wajo 2.385, dan Sidrap 2.269 vaksin Covid-19 .
(agn)