PPKM Jawa-Bali, Pemesanan Jet Pribadi Kian Meningkat
loading...
A
A
A
DENPASAR - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali diterapkan 11-25 Januari 2021. Selama periode itu, pemesanan jet pribadi meningkat.
“Untuk Januari, sampai sekarang sudah ada 6-8 pemesanan," kata Director PT Indojet Sarana Aviasi Stefanus Gandi di Denpasar, Bali, Minggu (10/1/2021). (Baca Juga: Cegah Penularan COVID-19, Gubernur Bali Perluas Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
Dia menjelaskan, klien yang memesan kebanyakan adalah kelompok family trip dari Jakarta. Untuk tujuan favorit kebanyakan adalah Bali dan Labuan Bajo. Untuk tujuan Bali, tarifnya mulai dari Rp250-590 juta. Sedangkan untuk tujuan Labuan Bajo, kisarannya mulai Rp480-800 juta. Tergantung jenis pesawat dan jumlah kursinya.
Selama pandemi, kata Stefanus, bisnis penerbangan jet pribadi trennya justru meningkat. Berbeda dengan penerbangan komersial yang cenderung turun. Pada musim pandemi, dalam satu bulan rata-rata ada 4-6 kali charter jet pribadi, baik untuk family trip maupun bisnis. (Baca Juga: Pramugari Mia Tresetyani Sempat Telpon Ibunya Sebelum Sriwijaya Air Jatuh)
Sebelum pandemi, dalam sebulan maksimal hanya tiga charter. Menurut dia, tren meningkatnya pemesanan jet pribadi disebabkan makin berkurangnya operasional penerbangan komersial selama pandemi. Akibatnya, koneksi antarrute penerbangan juga berkurang. (Baca Juga: Sebelum Terbang, Rion Penumpang Pesawat Sriwijaya Sempat Kontak dengan Istri di Lubuklinggau)
Selain itu, keselamatan dan kenyamanan menjadi alasan, terutama dari ancaman COVID-19. “Mereka ingin berlibur nyaman tanpa perlu khawatir dengan virus ini selama perjalanan," ujar Stefanus.
“Untuk Januari, sampai sekarang sudah ada 6-8 pemesanan," kata Director PT Indojet Sarana Aviasi Stefanus Gandi di Denpasar, Bali, Minggu (10/1/2021). (Baca Juga: Cegah Penularan COVID-19, Gubernur Bali Perluas Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
Dia menjelaskan, klien yang memesan kebanyakan adalah kelompok family trip dari Jakarta. Untuk tujuan favorit kebanyakan adalah Bali dan Labuan Bajo. Untuk tujuan Bali, tarifnya mulai dari Rp250-590 juta. Sedangkan untuk tujuan Labuan Bajo, kisarannya mulai Rp480-800 juta. Tergantung jenis pesawat dan jumlah kursinya.
Selama pandemi, kata Stefanus, bisnis penerbangan jet pribadi trennya justru meningkat. Berbeda dengan penerbangan komersial yang cenderung turun. Pada musim pandemi, dalam satu bulan rata-rata ada 4-6 kali charter jet pribadi, baik untuk family trip maupun bisnis. (Baca Juga: Pramugari Mia Tresetyani Sempat Telpon Ibunya Sebelum Sriwijaya Air Jatuh)
Sebelum pandemi, dalam sebulan maksimal hanya tiga charter. Menurut dia, tren meningkatnya pemesanan jet pribadi disebabkan makin berkurangnya operasional penerbangan komersial selama pandemi. Akibatnya, koneksi antarrute penerbangan juga berkurang. (Baca Juga: Sebelum Terbang, Rion Penumpang Pesawat Sriwijaya Sempat Kontak dengan Istri di Lubuklinggau)
Selain itu, keselamatan dan kenyamanan menjadi alasan, terutama dari ancaman COVID-19. “Mereka ingin berlibur nyaman tanpa perlu khawatir dengan virus ini selama perjalanan," ujar Stefanus.
(nic)