Mayoritas Wali Murid SMP di Surabaya Tidak Setuju Pembelajaran Tatap Muka
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya memutuskan sistem pembelajaran sekolah tetap dilaksanakan secara daring atau virtual. Hal itu berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan poling yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Dari 348 SMP di kota Surabaya, jumlah wali murid yang setuju sekolah tatap muka hanya sebesar 4%. Sedangkan untuk SD, dari 665 hanya 15 persen wali murid SD yang setuju sekolah tatap muka.
Plt Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, mengatakan berdasarkan keputusan dan hasil poling tersebut, maka langkah yang dilakukan saat ini adalah agar lebih difokuskan bagaimana pemantauan sistem pembelajaran secara daring. Pemkot Surabaya akan melibatkan komite sekolah di seluruh sekolah SD dan SMP, serta melibatkan orang tua.
(Baca juga: Wagub Emil Tinjau Kesiapan Tempat Isolasi Pasien COVID-19 di Asrama Haji dan BPSDM Jatim )
"Namun secara kesiapan (tatap muka) kita siap. Nah tinggal dengan tetap sistem daring ini, kita harapkan juga tidak mengurangi kualitas anak didik kita nanti ke depan," tegasnya, Kamis (7/01).
WS berharap, wali murid terus berperan akti melihat anak didik supaya bisa lebih berkembang lebih baik. Namun pihaknya tetap akan menyiapkan konsep proses pembelajaran tatap muka yang fleksibel.
(Baca juga: Durasi 24 Detik, Viral Aksi Perundungan Pelajar Perempuan di Gresik )
"Bagi memang orang tuanya setuju sekolah tatap muka, bisa tetap tatap muka juga kita siapkan sambil juga menata SDM yang ada. Paling tidak, kedepan juga harus ada satu step lebih baik," tandasnya.
Dari 348 SMP di kota Surabaya, jumlah wali murid yang setuju sekolah tatap muka hanya sebesar 4%. Sedangkan untuk SD, dari 665 hanya 15 persen wali murid SD yang setuju sekolah tatap muka.
Plt Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, mengatakan berdasarkan keputusan dan hasil poling tersebut, maka langkah yang dilakukan saat ini adalah agar lebih difokuskan bagaimana pemantauan sistem pembelajaran secara daring. Pemkot Surabaya akan melibatkan komite sekolah di seluruh sekolah SD dan SMP, serta melibatkan orang tua.
(Baca juga: Wagub Emil Tinjau Kesiapan Tempat Isolasi Pasien COVID-19 di Asrama Haji dan BPSDM Jatim )
"Namun secara kesiapan (tatap muka) kita siap. Nah tinggal dengan tetap sistem daring ini, kita harapkan juga tidak mengurangi kualitas anak didik kita nanti ke depan," tegasnya, Kamis (7/01).
WS berharap, wali murid terus berperan akti melihat anak didik supaya bisa lebih berkembang lebih baik. Namun pihaknya tetap akan menyiapkan konsep proses pembelajaran tatap muka yang fleksibel.
(Baca juga: Durasi 24 Detik, Viral Aksi Perundungan Pelajar Perempuan di Gresik )
"Bagi memang orang tuanya setuju sekolah tatap muka, bisa tetap tatap muka juga kita siapkan sambil juga menata SDM yang ada. Paling tidak, kedepan juga harus ada satu step lebih baik," tandasnya.
(msd)