98 Hari Mengarungi Samudera Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19, KRI Bima Suci Pulang

Jum'at, 01 Januari 2021 - 12:59 WIB
loading...
98 Hari Mengarungi Samudera Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19, KRI Bima Suci Pulang
Satgas Operasi Bima Suci 2020 bersama Satlat Kartika Jala Krida Taruna AAL Angkatan Ke-67 tiba di Dermaga Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jumat (1/01/2021). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Selama 98 hari mengarungi samudera luas dan singgah di 10 kota besar di Indonesia, KRI Bima Suci dari unsur Satuan Kapal Bantu Koarmada II bersama Satlat Kartika Jala Krida (KJK) Taruna AAL Angkatan Ke-67 akhirnya tiba kembali di Pangkalan Surabaya.

(Baca juga: KRI Bima Suci Lego Jangkar di Pulau Terluar, Perbatasan Vietnam dan Malaysia di Laut Cina Selatan )

Kedatangannya akan disambut langsung oleh Panglima Koarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, didampingi Gubernur AAL Laksda TNI Tunggul Suropati beserta Ibu Asuh Taruna AAL Ny. Nita Tunggul Suropati, di Dermaga Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jumat (1/1/2021).

Sudihartawan mengatakan, KRI Bima Suci dibawah komando Letkol (P) Waluyo sudah selesai melaksanakan tugas operasi pelayaran dalam mendukung latihan praktik 85 orang Taruna dan Taruni AAL Angkatan ke-67.

"Satlat Kartika Jala Krida tugas utamanya adalah melaksanakan pelayaran, dan melaksanakan praktik Taruna Akademi Angkatan Laut ( AAL ) yang merupakan pelayaran astronomi," katanya.



Pelayaran ini dimulai pada tanggal 26 September 2020, melalui upacara pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Pangkoarmada II, saat itu dijabat Laksda TNI Heru Kusmanto, bersama Gubernur AAL yang saat itu juga masih dijabat oleh Laksda TNI Edi Sucipto.

(Baca juga: Bertahun-tahun Terdampak Lumpur Lapindo, 3 Desa di Sidoarjo Dilebur )

Sudihartawan menjelaskan, ada 10 etape atau rute pelayaran yang dilalui oleh KRI Bima Suci dengan jarak tempuh 9.910 NM. Yaitu mulai dari Surabaya, Lampung, Padang, Sabang, Belawan, Tanjung Uban kemudian naik ke Ranai, Tarakan, Sorong , Tual, Kupang dan kembali ke Surabaya.

Kata dia, pelayaran astronomi normalnya menyeberang samudera. Tetapi karena situasi pandemi COVID-19 terpaksa dilaksanakan hanya keliling mengarungi Samudera Indonesia. "Mudah-mudahan pandemi COVID-19 segera menurun dan pelayaran kita laksanakan sampai ke luar negeri kembali," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1730 seconds (0.1#10.140)