98 Hari Mengarungi Samudera Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19, KRI Bima Suci Pulang
loading...
A
A
A
Meski dilaksanakan di dalam negeri karena pandemi COVID-19 , dan seluruh rencana kegiatan dilaksanakan secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, tidak menyurutkan semangat para Taruna dan Taruni AAL melaksanakan latihan praktik KJK 2020. Hal itu justru lebih banyak ilmu yang didapat dalam pelayaran, di antaranya mengetahui batas-batas wilayah NKRI.
(Baca juga: Ada COVID-19 Jenis Baru, WNA Dilarang Masuk Indonesia, Farhan: Langkah Telat, Tapi... )
Para Taruna-Taruni AAL berkesempatan singgahi pulau-pulau terdepan dan terluar NKRI untuk menyerahkan bantuan logistik dan alat kesehatan kepada Posal dan Satgas Pamputer yaitu Pulau Rondo, Pulau Berhala, Pulau Marore, dan Pulau Miangas yang berbatasan dengan negara tetangga.
Selain itu, KRI Bima Suci dan Satlat KJK 2020 juga berkesempatan melaksanakan latihan bersama unsur-unsur lain selama pelayaran. Seperti Unsur BKO Guskamla Koarmada I di perairan Selat Malaka, dan dengan Guspurla Koarmada I di perairan Natuna Utara.
Latihan bersama juga dilaksanakan dengan Guspurla Koarmada II di perairan Karang Unarang. Latihan dengan Guspurla Koarmada II di perairan Tarakan, serta latihan dengan Guskamla Koarmada III di perairan Selat Dampir, Laut Arafuru, dan perairan Tual.
(Baca juga: Ratusan Gram Sabu dan 29,5 Butir Ekstasi Seharga Rp100 Juta Diblender )
Satgas Operasi Bima Suci 2020 banyak memberikan materi dan mengambil penilaian dalam bentuk kompetisi, agar sistem pembelajaran lebih menarik dan menghibur selama pelayaran. Antara lain lomba Man Over Board (MOB) atau yang dikenal dengan penyelamatan orang jatuh di laut, Lomba Dayung menggunakan School Boat, Lomba ketangkasan Kebaharian, Lomba Tim Anjungan, lomba Buka/Tutup layar dan ujian Komprehensip Umum dengan metode manejemen waktu.
Untuk menambah wawasan dan keterampilan para Taruna sebagai calon perwira TNI AL yang mumpuni, Satgas Operasi Bima Suci 2020 juga mengadakan latihan berbagai peran-peran di kapal. Di antaranya Peran Layar, Peran Parade Roll, peran cuaca buruk, peran jaga perang (saat melintasi laut Sulu Philipina yang rawan akan pembajakan kelompok Abu Sayaf), peran MOB, peran PEK, peran jangkar, peran sekoci dan peran-peran lain yang menambah wawasan dan pengetahuan Taruna AAL selama pelayaran.
(Baca juga: Ada Maklumat Kapolri Tentang Larangan Mengunggah Konten FPI di Medsos, Ini Sikap Dekan FH UMY )