98 Hari Mengarungi Samudera Indonesia di Tengah Pandemi COVID-19, KRI Bima Suci Pulang
loading...
A
A
A
SURABAYA - Selama 98 hari mengarungi samudera luas dan singgah di 10 kota besar di Indonesia, KRI Bima Suci dari unsur Satuan Kapal Bantu Koarmada II bersama Satlat Kartika Jala Krida (KJK) Taruna AAL Angkatan Ke-67 akhirnya tiba kembali di Pangkalan Surabaya.
(Baca juga: KRI Bima Suci Lego Jangkar di Pulau Terluar, Perbatasan Vietnam dan Malaysia di Laut Cina Selatan )
Kedatangannya akan disambut langsung oleh Panglima Koarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, didampingi Gubernur AAL Laksda TNI Tunggul Suropati beserta Ibu Asuh Taruna AAL Ny. Nita Tunggul Suropati, di Dermaga Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jumat (1/1/2021).
Sudihartawan mengatakan, KRI Bima Suci dibawah komando Letkol (P) Waluyo sudah selesai melaksanakan tugas operasi pelayaran dalam mendukung latihan praktik 85 orang Taruna dan Taruni AAL Angkatan ke-67.
"Satlat Kartika Jala Krida tugas utamanya adalah melaksanakan pelayaran, dan melaksanakan praktik Taruna Akademi Angkatan Laut ( AAL ) yang merupakan pelayaran astronomi," katanya.
Pelayaran ini dimulai pada tanggal 26 September 2020, melalui upacara pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Pangkoarmada II, saat itu dijabat Laksda TNI Heru Kusmanto, bersama Gubernur AAL yang saat itu juga masih dijabat oleh Laksda TNI Edi Sucipto.
(Baca juga: Bertahun-tahun Terdampak Lumpur Lapindo, 3 Desa di Sidoarjo Dilebur )
Sudihartawan menjelaskan, ada 10 etape atau rute pelayaran yang dilalui oleh KRI Bima Suci dengan jarak tempuh 9.910 NM. Yaitu mulai dari Surabaya, Lampung, Padang, Sabang, Belawan, Tanjung Uban kemudian naik ke Ranai, Tarakan, Sorong , Tual, Kupang dan kembali ke Surabaya.
Kata dia, pelayaran astronomi normalnya menyeberang samudera. Tetapi karena situasi pandemi COVID-19 terpaksa dilaksanakan hanya keliling mengarungi Samudera Indonesia. "Mudah-mudahan pandemi COVID-19 segera menurun dan pelayaran kita laksanakan sampai ke luar negeri kembali," ujarnya.
Meski dilaksanakan di dalam negeri karena pandemi COVID-19 , dan seluruh rencana kegiatan dilaksanakan secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, tidak menyurutkan semangat para Taruna dan Taruni AAL melaksanakan latihan praktik KJK 2020. Hal itu justru lebih banyak ilmu yang didapat dalam pelayaran, di antaranya mengetahui batas-batas wilayah NKRI.
(Baca juga: Ada COVID-19 Jenis Baru, WNA Dilarang Masuk Indonesia, Farhan: Langkah Telat, Tapi... )
Para Taruna-Taruni AAL berkesempatan singgahi pulau-pulau terdepan dan terluar NKRI untuk menyerahkan bantuan logistik dan alat kesehatan kepada Posal dan Satgas Pamputer yaitu Pulau Rondo, Pulau Berhala, Pulau Marore, dan Pulau Miangas yang berbatasan dengan negara tetangga.
Selain itu, KRI Bima Suci dan Satlat KJK 2020 juga berkesempatan melaksanakan latihan bersama unsur-unsur lain selama pelayaran. Seperti Unsur BKO Guskamla Koarmada I di perairan Selat Malaka, dan dengan Guspurla Koarmada I di perairan Natuna Utara.
Latihan bersama juga dilaksanakan dengan Guspurla Koarmada II di perairan Karang Unarang. Latihan dengan Guspurla Koarmada II di perairan Tarakan, serta latihan dengan Guskamla Koarmada III di perairan Selat Dampir, Laut Arafuru, dan perairan Tual.
(Baca juga: Ratusan Gram Sabu dan 29,5 Butir Ekstasi Seharga Rp100 Juta Diblender )
Satgas Operasi Bima Suci 2020 banyak memberikan materi dan mengambil penilaian dalam bentuk kompetisi, agar sistem pembelajaran lebih menarik dan menghibur selama pelayaran. Antara lain lomba Man Over Board (MOB) atau yang dikenal dengan penyelamatan orang jatuh di laut, Lomba Dayung menggunakan School Boat, Lomba ketangkasan Kebaharian, Lomba Tim Anjungan, lomba Buka/Tutup layar dan ujian Komprehensip Umum dengan metode manejemen waktu.
Untuk menambah wawasan dan keterampilan para Taruna sebagai calon perwira TNI AL yang mumpuni, Satgas Operasi Bima Suci 2020 juga mengadakan latihan berbagai peran-peran di kapal. Di antaranya Peran Layar, Peran Parade Roll, peran cuaca buruk, peran jaga perang (saat melintasi laut Sulu Philipina yang rawan akan pembajakan kelompok Abu Sayaf), peran MOB, peran PEK, peran jangkar, peran sekoci dan peran-peran lain yang menambah wawasan dan pengetahuan Taruna AAL selama pelayaran.
(Baca juga: Ada Maklumat Kapolri Tentang Larangan Mengunggah Konten FPI di Medsos, Ini Sikap Dekan FH UMY )
Laksamana bintang dua ini menegaskan, terkait kondisi kesehatan seluruh personel satgas, dilaksanakan pula rapid tes secara berkala untuk mengetahui apakah ada personel yang reaktif dan terpapar COVID-19 .
Sementara disiplin protokol kesehatan diterapkan secara ketat bagi seluruh personel, baik saat di kapal maupun di darat. Diharapkan saat tiba kembali di Pangkalan Surabaya seluruh personel dalam kondisi sehat. "Semua Ahlamdulillah tidak ada yang positif COVID-19 , semuanya sehat," tandasnya.
Lihat Juga: Prabowo dan Joe Biden Sepakat Perluas Cakupan Latihan Militer Bersama dan Perkuat Keamanan Maritim
(Baca juga: KRI Bima Suci Lego Jangkar di Pulau Terluar, Perbatasan Vietnam dan Malaysia di Laut Cina Selatan )
Kedatangannya akan disambut langsung oleh Panglima Koarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, didampingi Gubernur AAL Laksda TNI Tunggul Suropati beserta Ibu Asuh Taruna AAL Ny. Nita Tunggul Suropati, di Dermaga Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jumat (1/1/2021).
Sudihartawan mengatakan, KRI Bima Suci dibawah komando Letkol (P) Waluyo sudah selesai melaksanakan tugas operasi pelayaran dalam mendukung latihan praktik 85 orang Taruna dan Taruni AAL Angkatan ke-67.
"Satlat Kartika Jala Krida tugas utamanya adalah melaksanakan pelayaran, dan melaksanakan praktik Taruna Akademi Angkatan Laut ( AAL ) yang merupakan pelayaran astronomi," katanya.
Pelayaran ini dimulai pada tanggal 26 September 2020, melalui upacara pemberangkatan yang dipimpin langsung oleh Pangkoarmada II, saat itu dijabat Laksda TNI Heru Kusmanto, bersama Gubernur AAL yang saat itu juga masih dijabat oleh Laksda TNI Edi Sucipto.
(Baca juga: Bertahun-tahun Terdampak Lumpur Lapindo, 3 Desa di Sidoarjo Dilebur )
Sudihartawan menjelaskan, ada 10 etape atau rute pelayaran yang dilalui oleh KRI Bima Suci dengan jarak tempuh 9.910 NM. Yaitu mulai dari Surabaya, Lampung, Padang, Sabang, Belawan, Tanjung Uban kemudian naik ke Ranai, Tarakan, Sorong , Tual, Kupang dan kembali ke Surabaya.
Kata dia, pelayaran astronomi normalnya menyeberang samudera. Tetapi karena situasi pandemi COVID-19 terpaksa dilaksanakan hanya keliling mengarungi Samudera Indonesia. "Mudah-mudahan pandemi COVID-19 segera menurun dan pelayaran kita laksanakan sampai ke luar negeri kembali," ujarnya.
Meski dilaksanakan di dalam negeri karena pandemi COVID-19 , dan seluruh rencana kegiatan dilaksanakan secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, tidak menyurutkan semangat para Taruna dan Taruni AAL melaksanakan latihan praktik KJK 2020. Hal itu justru lebih banyak ilmu yang didapat dalam pelayaran, di antaranya mengetahui batas-batas wilayah NKRI.
(Baca juga: Ada COVID-19 Jenis Baru, WNA Dilarang Masuk Indonesia, Farhan: Langkah Telat, Tapi... )
Para Taruna-Taruni AAL berkesempatan singgahi pulau-pulau terdepan dan terluar NKRI untuk menyerahkan bantuan logistik dan alat kesehatan kepada Posal dan Satgas Pamputer yaitu Pulau Rondo, Pulau Berhala, Pulau Marore, dan Pulau Miangas yang berbatasan dengan negara tetangga.
Selain itu, KRI Bima Suci dan Satlat KJK 2020 juga berkesempatan melaksanakan latihan bersama unsur-unsur lain selama pelayaran. Seperti Unsur BKO Guskamla Koarmada I di perairan Selat Malaka, dan dengan Guspurla Koarmada I di perairan Natuna Utara.
Latihan bersama juga dilaksanakan dengan Guspurla Koarmada II di perairan Karang Unarang. Latihan dengan Guspurla Koarmada II di perairan Tarakan, serta latihan dengan Guskamla Koarmada III di perairan Selat Dampir, Laut Arafuru, dan perairan Tual.
(Baca juga: Ratusan Gram Sabu dan 29,5 Butir Ekstasi Seharga Rp100 Juta Diblender )
Satgas Operasi Bima Suci 2020 banyak memberikan materi dan mengambil penilaian dalam bentuk kompetisi, agar sistem pembelajaran lebih menarik dan menghibur selama pelayaran. Antara lain lomba Man Over Board (MOB) atau yang dikenal dengan penyelamatan orang jatuh di laut, Lomba Dayung menggunakan School Boat, Lomba ketangkasan Kebaharian, Lomba Tim Anjungan, lomba Buka/Tutup layar dan ujian Komprehensip Umum dengan metode manejemen waktu.
Untuk menambah wawasan dan keterampilan para Taruna sebagai calon perwira TNI AL yang mumpuni, Satgas Operasi Bima Suci 2020 juga mengadakan latihan berbagai peran-peran di kapal. Di antaranya Peran Layar, Peran Parade Roll, peran cuaca buruk, peran jaga perang (saat melintasi laut Sulu Philipina yang rawan akan pembajakan kelompok Abu Sayaf), peran MOB, peran PEK, peran jangkar, peran sekoci dan peran-peran lain yang menambah wawasan dan pengetahuan Taruna AAL selama pelayaran.
(Baca juga: Ada Maklumat Kapolri Tentang Larangan Mengunggah Konten FPI di Medsos, Ini Sikap Dekan FH UMY )
Laksamana bintang dua ini menegaskan, terkait kondisi kesehatan seluruh personel satgas, dilaksanakan pula rapid tes secara berkala untuk mengetahui apakah ada personel yang reaktif dan terpapar COVID-19 .
Sementara disiplin protokol kesehatan diterapkan secara ketat bagi seluruh personel, baik saat di kapal maupun di darat. Diharapkan saat tiba kembali di Pangkalan Surabaya seluruh personel dalam kondisi sehat. "Semua Ahlamdulillah tidak ada yang positif COVID-19 , semuanya sehat," tandasnya.
Lihat Juga: Prabowo dan Joe Biden Sepakat Perluas Cakupan Latihan Militer Bersama dan Perkuat Keamanan Maritim
(eyt)